MEMBACA ayat-ayat suci Alquran merupakan amalan dengan keutamaan yang sangat besar. Ilmu tajwid sangat diperlukan dalam membaca Alquran karena membuat bacaan menjadi lebih tepat dan sesuai kaidah.
Dari segi bahasa, tajwid artinya membaguskan. Sementara Imam Ibnul Jazari menjelaskan secara istilah tajwid adalah membaca dengan membaguskan pelafalannya, yang terhindar dari keburukan pelafalan dan keburukan maknanya, serta membaca dengan maksimal tingkat kebenarannya dan kebagusannya (Kitab An Nasyr fil Qira’at Al ‘Asyr, 1/210).
Baca juga: Apa Itu Ilmu Tajwid dalam Membaca Alquran? Ini Penjelasannya
Lantas, apakah wajib membaca kitab suci Alquran dengan tajwid?
Dikutip dari laman Muslim.or.id, Senin (27/9/2021), Ustadz Yulian Purnama Skom menerangkan bahwa Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pernah ditanya, "Apakah seorang Muslim boleh membaca Alquran tanpa berpegangan pada kaidah-kaidah tajwid?" Beliau menjawab:
نعم يجوز ذلك إذا لم يلحن فيه فإن لحن فيه فالواجب عليه تعديل اللحن وأما التجويد فليس بواجب التجويد تحسين للفظ فقط وتحسين اللفظ بالقرآن لا شك أنه خير وأنه أتم في حسن القراءة لكن الوجوب بحيث نقول من لم يقرأ القرآن بالتجويد فهو آثم قول لا دليل عليه بل الدليل على خلافه بل إن القرآن نزل على سبعة أحرف حتى كان كل من الناس يقرؤه بلغته إلا أنه بعد أن خيف النزاع والشقاق بين المسلمين وحد المسلمون في القراءة على لغة قريش في زمن أمير المؤمنين عثمان بن عفان رضي الله عنه وهذا من فضائله ومناقبه وحسن رعايته في خلافته أن جمع الناس على حرف واحد لئلا يحصل النزاع والخلاصة أن القراءة بالتجويد ليست بواجبة وإنما الواجب إقامة الحركات والنطق بالحروف على ما هي عليه فلا يبدل الراء لاما مثلا ولا الذال زاياً وما أشبه ذلك هذا هو الممنوع
Artinya: "Ya, itu dibolehkan. Selama tidak terjadi lahn (kesalahan bacaan) di dalamnya. Jika terjadi lahn maka wajib untuk memperbaik lahn-nya tersebut. Adapun tajwid, hukumnya tidak wajib. Tajwid itu untuk memperbagus pelafalan saja, dan untuk memperbagus bacaan Alquran. Tidak diragukan bahwa tajwid itu baik, dan lebih sempurna dalam membaca Alquran. Namun kalau kita katakan ‘Barangsiapa yang tidak membaca Alquran dengan tajwid maka berdosa‘ ini adalah perkataan yang tidak ada dalilnya. Bahkan dalil-dalil menunjukkan hal yang berseberangan dengan itu.
Yaitu bahwasanya Alquran diturunkan dalam 7 huruf, hingga setiap manusia membacanya dengan gaya bahasa mereka sendiri. Sampai suatu ketika, dikhawatirkan terjadi perselisihan dan persengketaan di antara kaum Muslimin, maka disatukanlah kaum Muslimin dalam satu qira’ah dengan gaya bahasa Qura’isy di zaman Amirul Mukminin Utsman bin Affan radhiallahu’anhu.
Ini merupakan salah satu keutamaan beliau (Utsman), dan jasa beliau, serta bukti perhatian besar beliau dalam masa kekhalifahannya untuk mempersatukan umat dalam satu qira’ah. Supaya tidak terjadi perselisihan di tengah umat.
Kesimpulannya, membaca Alquran dengan tajwid tidaklah wajib. Hal yang wajib adalah membaca harakat dan mengucapkan huruf sesuai yang sebagaimana mestinya. Misalnya, tidak mengganti huruf ra’ (ر) dengan lam (ل), atau huruf dzal (ذ) diganti zay (ز), atau semisal itu yang merupakan perkara yang terlarang." (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 5/2, Asy Syamilah)
Baca juga: Wajib Tahu, 11 Hukum Bacaan Tajwid dalam Alquran Supaya Tadarus Lebih Tepat
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya