Share

Wajib Tahu, 11 Hukum Bacaan Tajwid dalam Alquran Supaya Tadarus Lebih Tepat

Kastolani, Jurnalis · Senin 27 September 2021 09:41 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 27 616 2477346 wajib-tahu-11-hukum-bacaan-tajwid-dalam-alquran-supaya-tadarus-lebih-tepat-BYUO15rQal.jpg Ilustrasi hukum-hukum bacaan tajwid dalam Alquran. (Foto: Shutterstock)
A A A

KAUM Muslimin hendaknya mengetahui dengan jelas 11 hukum bacaan tajwid dalam Alquran. Tujuannya agar sesuai kaidah ketika membaca ayat-ayat suci Alquran tersebut. Kemudian ilmu tajwid juga akan menuntun setiap Muslim paham bagaimana membaca Alquran sesuai tartil, panjang pendeknya huruf yang dibaca. Selain itu, mengerti makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut.

Baca juga: Hukum-Hukum Tajwid dalam Membaca Alquran Beserta Penjelasannya 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan." (QS Surah Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, sehingga Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan orang Lain.

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas radhiyallahu anhu bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Maka ia menjawab, bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.

Dalam ilmu tajwid ada beberapa hukum bacaan tajwid yakni hukum bacaan nun mati atau tanwin dan hukum bacaan mim mati. Hukum bacaan nun mati bertemu suatu huruf. Hukum ini dibagi dalam beberapa kategori. Apa saja? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari laman Ilmutajwid.id:

Baca juga: Viral Balita Palestina Berbagi Sarapan dengan Kucing di Masjidil Aqsa, Netizen pun Terharu 

1. Idzhar Halqi

Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Idzhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).

Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (ــٌـ), kasroh tanwin (ــٍــ) dan fathah tanwin (ــًـ)/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ) , akan tetapi nun mati ( نْ ) ataupun juga tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ء ), namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.

Cara membaca Idzhar Halqi adalah wajib terang/jelas, dan tidak boleh dengan berdengung.

Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an Untuk Huruf Alif

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba

Contoh di atas terdapat dalam Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3, yaitu kasroh tanwin dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoo siqin idzaa).

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

2. Idgham Bighunnah

Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati / nun disukun [نْ ] atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Mim [م], Nun [ن], Waw [و], dan huruf Ya [ي] dan tidak dalam satu kata / kalimat atau harus secara terpisah.

Bi berarti dengan. Ghunnah berarti dengung dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu huruf yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan bahaa Arab adalah di-tasydid-kan.

Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan نْ [nunt mati ] ataupun tanwin, baik itu dhommah tanwin [ــٌــ], kasroh tanwin [ــٍــ], ataupun fathah tanwin [ــًــ] menjadi suara huruf yang ada di depannya mim [م], nun [ن], waw[و] dan ya [ي], atau dari keempat huruf tersebut seolah-olah seperti diberi tanda tasydid, dan diiring dengan menggunakan suara yang berdengung 1 Alif – 1 1/2 Alif atau sekitar 2 sampai 3 harakat.

Contoh Hukum Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah)

a. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu Ya [ي]

لِمَنْ يَرَى : Tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah limayyaraa

اَنْ يَتُوْبُ : tulisan aslinya an yatuuba dan dibacanya adalah ayyatuuba

b. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu waw [و]

مِنْ وَرَائِهِمْ : Tulisan aslinya adalah man waraa ihim, dan dibacanya adalah mawwaraa ihim

c. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu mim [م]

نَكُنْ مَعَكًمْ : Tulisan aslinya adalah nakun ma‘akum, dan dibacanya adalah nakumma‘akum

Baca juga: 6 Syarat Utama Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii, Apa Saja? 

3. Idgham bilaghunnah

Hukum Idgham Bilaghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang terjadi ketika ada Nun Sukun ( نْ ) atau juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang ketemu dengan huruf hijaiyah lam ( ل ) atau huruf hijaiyah Ro ( ر ), dan dibaca dengan tidak menggunakan suara yang berdengung

Bila maknanya adalah dengan tidak [tanpa]. Ghunnah maknanya adalah berdengung.

Sementara itu Idgham maknanya adalah meleburkan / menggabungkan satu huruf hijaiyah ke dalam huruf hijaiyah sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan istilah di-tasydid-kan.

Cara membacanya yaitu dengan cara meleburkan huruf hijaiyah نْ atau tanwin [ ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ] tersebut menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam / ل ataupun huruf ro / ر, atau dengan cara lafaz yang kedua huruf hijaiyah tersebut seakan-akan diberi tanda tasydid, dengan tanpa dikuti dengan suara berdengung (ghunnah).

Contoh bacaan idgham Bilaghunnah untuk nun mati / tanwin bertemu huruf lam

مِنْ لَدُنْكِ : Tulisan aslinya adalah min ladunka, tetapi dibaca milladunka

لَطِيْفٌ لِمَا : Tulisan aslinya adalah lathiifun limaa, tetapi dibaca lathiifullimaa

Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Keistimewaan Lebah, Bisa Obati Berbagai Penyakit 

4. Iqlab

Iqlab yaitu salah satu dari hukum tajwid yang terjadi ketika ada huruf Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang ketemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ب ) . Secara harfiah, Iqlab mempunyai arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.

Cara membaca Iqlab yaitu dengan cara menggantikan / mengubah huruf نْ ataupun tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jadi suara huruf mim sukun ( مْ ), oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwian akan bertemu dengan huruf ba (ب , maka bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat.

Hukum Iqlab di dalam Al-Quran, biasanya sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( م ) – dan huruf tersebut diletakkan di atas – antara نْ atau ــًــ, ــٍــ, ــٌــ dengan huruf ب .

Contoh Hukum Iqlab :

مَنْ بِخَلَ : mambakhila

Baca juga: Kisah Umar bin Khattab Mendidik Anak-Istrinya tentang Halal-Haram Memakai Zitun serta Minyak Wangi 

5. Idzhar Wajib atau Mutlak

Idzhar Wajib adalah merupakan salah satu bagian dari Hukum Idzhar yang teradapat dalam ilmu tajwid. Bagian ilmu idzhar yang lain adalah idzhar halqi. Cara membaca dari hukum idzhar adalah terang / jelas dan tidak mendengung.

Dalam Hukum Idghom Bighunnah diterangkan bahwasannya apabila ada Nun Sukun ( نْ ) dan dibelakangnya teradapat huruf ( ي ـ و ـ ن ـ م ) tetapi dalam satu kata (biasanya tersambung), maka harus dibaca terang /jelas dan tidak berdengung, dan ini disebut dengan Idzhar Wajib/Idzhar Mutlak.

Dalam Al Qur’an, idzhar wajib / mutlak ada 4 yaitu :

A. دُنْيَا : dunyaa

B. بُنْيَانٌ : bunyaanun

C. قِنْوَانٌ : qinwaanun

D. صِنْوَانٌ : sinwaanun

Baca juga: 7 Adab Bangun Tidur Sesuai Sunah Nabi, Jadi Ibadah di Sisi Allah Ta'ala 

6. Idzhar Khalqi

Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).

Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (ــٌـ), kasroh tanwin (ــٍــ) dan fathah tanwin (ــًـ)/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ) , akan tetapi nun mati ( نْ ) ataupun juga tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ء ), namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.

Contoh Hukum Izhar Halqi :

1. Nun mati (نْ) atau tanwin (ـًــ, ــٍــ, ــٌــ) bertemu dengan huruf Alif (ا):

Contohnya : مَنْ اُوْتِيَ = man uutiya

Baca juga: 10 Inspirasi Nama Anak Islami Bermakna Bijaksana, Jadi Penyejuk Hati Orangtua 

7. Ikhfa’ haqiqi

Ikhfa’ Haqiqi bila dilihat berdasarkan asal hurufnya [harfiah /etimologi] mempunyai arti menyembunyikan atau bisa juga berarti menyamarkan.

Di dalam ilmu tajwid. apabila ada Nun disukun ( نْ ) dan juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ), baik itu fathah tanwin, kasrah tanwin dan juga dhomah tanwin kemudian dibelakangnya terdapat huruf hijaiyah yang berjumlah 15 (lima belas) maka hukumnya adalah ikhfa’ haqiqi. Ikhfa Haqiqi maknanya adalah menyamarkan /menyembunikan huruf Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (fathah tanwin ( ــٌــ), kasrah tanwin ( ــٍــ), dhomah tanwin ــًــ ) masuk ke dalam huruf hijaiyah yang berada di belakangnya (sesudahnya). Huruf hijaiyah tersebut ada 15 huruf di bawah ini, yaitu :

ت – ث – د – ذ – ز – س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك.

Ke-15 huruf hijiayiah di atas tersebut tidak mengandung tasydid dan kita harus membacanya dengan dengung [ghunnah].

Cara membaca ikhfa’ haqiqi yaitu dengan cara mengeluarkan suara نْ atau ــًــ, ــٍــ, ــٌــ dari dalam rongga hidung sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG” atau “N” , sesudah itu disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 1/2 Alif atau bisa kurang lebih 2 – 3 harakat, kemudian setelah itu barulah masuk untuk membaca huruf sesudah nun mati ataupun tanwin tersebut.

Sebagai contoh :مِن دُونِهِمَا : Minnnn . . duunihimaa atau Minnnngduunihimaa

ت – مِنْ تَحْتِهَا = Minngtahtihaa

Hukum bacaan mim mati

Selain itu, ada juga hukum bacaan yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca juga: Mau Bayar Utang tapi Lupa Jumlahnya? Ini Solusinya Menurut Ajaran Islam 

8. Idzhar Syafawi

Idzhar Syafawi yaitu bagian dari ilmu tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mim Sukun ( مْ ) ketemu dengan seluruh huruf hijaiyah, selain huruf hijaiyah Mim dan huruf hijaiyah Ba.

Idzhar berarti terang [jelas] atau tak berdengung. Syafawi berarti bibir; sebab huruf hijaiyah Mim makhrajul hurufnya yaitu bertemunya bibir di bagian bawah dan bibir di bagian atas.

Dalam istilah yang ada di dalam ilmu tajwid, Idzhar Syafawi yaitu melafalkan huruf-huruf hijiayah yang ketemu dengan huruf Mim Sukun dengan terang dan jelas, dan ini tidak disertai dengan berdengung [ghunnah]. Dan dalam Idzhar Syafawi bisa terjadi dalam satu kalimat [kata], ataupun di luar kalimat [kata] yang terpisah.

Contoh Idzhar Syafawi

هُمْ نَائِمُوْنَ = hum naaaaaimuuna

قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ = qul na‘am wa antum

Baca juga: WFH Lebih Banyak Nganggur, Halalkah Gajinya? 

9. Ikhfa syafawi

Ikhfa Syafawi yaitu suatu hukum tajwid yang terjadi ketika ada huruf hijaiyah Mim Sukun ( مْ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ب ) .

Ikhfa’ berarti menyembunyikan atau menyamarkan. Syafawi berarti bibir

Disebut dengan Ikhfa Syafawi sebab makhraj dari huruf hijaiyah Mim dan huruf hijaiyah Ba adalah pertemuan antara bibir bawah dan bibir atas.

Hukum Ikhfa Syafawi ini sangat berbeda dengan hukum Idgham Bighunnah, Iqlab, atau Ghunnah Musyaddadah di huruf hijaiyah Mim – di dalam Al-Quran Al Karim – khusus untuk hukum Ikhfa Syafawi ini tak diberikan tanda tasydid ataupun tanda yang lain, sama halnya seperti pada hukum Ikhfa Haqiqi. Akan tetapi, pada hukum Ikhfa Syafawi ini tetaplah wajib dibaca dengan dengung sekitar 2 – 3 harakat atau 1 1/2 alif, sebab bila hukum Ikhfa Syafawi ini tidak didengungkan, maka hukumnya akan berubah jadi hukum Izhar.

Cara membaca dari hukum Ikhfa Syafawi yaitu dengan membaca lebih dulu HURUF HIJIAYAH sebelum mim sukun, setelah itu masuk ke dalam huruf Mim Sukun dengan cara mengeluarkan irama dengungnya hukum dari ikhfa Syafawi [yaitu dengan cara menahan huruf hijaiyah mim secara samar-samar]; “immng.. / ummmng.. / ammmng… ” sehingga ketika akan ketemu dengan huruf hijaiyah ب maka bibir atas dan bibir bawah dalam posisi yang tertutup.

اِنَهُمْ بِدَالِكَ = innahummng bidzaalika

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ = tarmiihimmmng bihijaarotin

Baca juga: Buat Ayah Bunda, Ini 10 Nama Anak Laki-Laki Islami Miliki Arti Pemimpin yang Baik 

10. Idgham Mitslain atau Idgham Mimi

Idgham Mitslain atau Idgham Mimi merupakan hukum tajwid yang terjadi khusus untuk huruf hijaiyah Mim Sukun ( مْ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Mim yang mempunyai harakat [ مَ مِ , مُ ]. Disebut dengan Mitslain sebab terjadinya sebiaj pertemuan dua huruf hijaiyah yang makhraj dan juga sifatnya adalah sama persis [identik], tetapi khusus bagi huruf hijaiyah Mim Sukun yang ketemu huruf Mim yang mempunyai harakat. Dan selain dari huruf hijaiyah Mim tersebut di atas, maka hukum yang berlaku bagi pertemuan 2 [dua] huruf yang sama yaitu huruf sukun dan huruf berharakat yaitu Hukum Mad Tamkin dan Hukum Idgham Mutamasilain.

Dinamai dengan Idgham sebab cara untuk membacanya yaitu dengan cara meleburkan [menggabungkan] satu huruf hijaiyah ke dalam huruf hijaiyah sesudahnya, atau istlah lainnya adalah dengan di-tasydid-kan.

Hukum dari Idgham Mitslain adalah dibaca dengan mendengung [makhraj huruf hijaiyah mim-nya jelas dan mengalun] kurang lebih sekitar 2 – 3 harakat [1 Alif hingga 1 1/2 alif]

Di dalam Al-Quran Al Kariim ayat yang mengandung hukum Idgham Mitslain telah ada tanda tasydidnya. Tasydid Idgham Mitslain merupakan Tasydid Hukum, yaitu sebuah tanda tasydid yang ada dan diberikan sebab terjadinya suatu hukum peleburan atau pertemuan.

Contoh Idgham Mitslain atau Idgham Mimi

لَهُمْ مَايَتَقُوْنَ = lahummmmaa yattaquuna

هُمْ مَااِنْفَقُوْا = hummmmaa infaquu

Baca juga: Bacaan Amalan Sunah Zikir Pagi  

11. Qalqalah

Qalqalah adalah hukum bacaan tajwid, apabila huruf ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق) atau dapat disingkat ‘baju di toko’ mendapat sukun di tengah kalimat atau wakaf di akhir kalimat.Cara membaca Qalqalah adalah memantul.

Hukum bacaan qalqalah terdiri dari dua macam, yaitu qalqalah sugra dan kubra.

Qalqalah Sugra adalah setiap huruf qalqalah yang mendapat sukun di tengah kata.

Qalqalah Kubro adalah setiap huruf qalqalah yang berada di akhir kalimat karena mendapat wakaf.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Mengenal Ustadz dr Zaidul Akbar, Ahli Gizi Sekaligus Pencetus Jurus Sehat Rasulullah 

1
6

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini