Share

6 Hal yang Harus Dilakukan Muslimin jika Mengalami Kegagalan

Hantoro, Jurnalis · Selasa 28 September 2021 06:47 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 28 330 2477849 6-hal-yang-harus-dilakukan-muslimin-jika-mengalami-kegagalan-PzDoTssXDW.jpg Ilustrasi solusi bagi Muslimin jika mengalami kegagalan hidup. (Foto: Freepik)
A A A

SETIAP Muslimin pasti pernah mengalami kegagalan, misalnya dalam karier maupun pendidikan. Tapi itu janganlah membuat putus asa, karena keadaan tersebut atas kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala, dan pasti ada hikmah di baliknya.

Agama Islam pun mengajarkan hal-hal yang bisa dilakukan kaum Muslimin apabila mengalami kegagalan dalam hidup. Apa saja? Berikut ini enam di antaranya, sebagaimana dijelaskan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal ST MSc, dikutip dari laman Rumaysho, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Bermakna Cantik dan Terhormat, Ini 10 Inspirasi Nama Anak Perempuan Islami 

1. Yakinilah setiap takdir Allah Ta'ala pasti ada hikmahnya

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia." (QS Al Mu’minun: 115–116)

Baca juga: Alquran dan Sains Buktikan Bawang Merah Bisa Jadi Antivirus hingga Pencegah Kanker 

2. Ketahuilah manusia memang akan selalu diuji sesuai tingkatan iman

Berdasarkan riwayat dari Mush’ab bin Sa’id –seorang tabiin– dari ayahnya, ia berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

"Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?"

Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab:

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

"Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kukuh), maka makin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa." (HR Tirmidzi Nomor 2398, Ibnu Majah 4024, Ad Darimi 2783, Ahmad 1: 185. Syekh Al Albani dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib Nomor 3402 mengatakan bahwa hadis ini shahih)

Baca juga: Viral Balita Palestina Berbagi Sarapan dengan Kucing di Masjidil Aqsa, Netizen pun Terharu 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Ingatlah di balik kegagalan pasti ada kesuksesan

Dalam Surah Al Insyirah, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu:

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al Insyirah: 6)

Qotadah mengatakan: Diceritakan kepada kami bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan:

لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ

"Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan." (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24: 496, Dar Hijr)

Baca juga: 6 Syarat Utama Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii, Apa Saja? 

4. Hadapilah kegagalan dengan bersabar

‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَهُ.

"Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran." (Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr, halaman 250, Mawqi’ Al Waroq)

Hal yang dimaksud dengan bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional seperti menampar pipi dan merobek baju. (Lihat ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin, halaman 10)

Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Keistimewaan Lebah, Bisa Obati Berbagai Penyakit 

5. Yakinlah pahala besar di balik kesabaran yaitu surga

Ingatlah janji Allah Subhanahu wa ta'ala:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az Zumar: 10)

Al Auza’i mengatakan, "Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat."

As Sudi mengatakan, "Balasan orang yang bersabar adalah surga." (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/117, Muassasah Qurthubah)

Baca juga: Tata Cara Mengkafani Jenazah Sesuai Tuntunan Rasulullah 

6. Ucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa" pasti ada ganti yang lebih baik

Ummu Salamah –salah satu istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam– berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah bersabda:

« مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

"Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa (Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik), maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik." Ketika Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut doa sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam." (HR Muslim Nomor 918)

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Doa Setelah Mendengar Adzan, Lengkap dengan Latin dan Artinya 

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini