Share

Tokoh Muslim Dunia: Al Khawarizmi sang Ahli Matematika Penemu Metode Aljabar

Tim Okezone, Jurnalis · Jum'at 01 Oktober 2021 12:12 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 01 614 2479688 tokoh-muslim-dunia-al-khawarizmi-sang-ahli-matematika-penemu-metode-aljabar-c4HwMAMHef.jpg Patung Al Khawarizmi sang ahli matematika penemu metode aljabar. (Foto: Shutterstock)
A A A

CUKUP banyak tokoh Muslim yang menjadi panutan di dunia. Salah satunya adalah Al Khawarizmi. Ia adalah ahli matematika sekaligus penemu metode aljabar. Dalam kehidupan memang setiap orang tidak bisa lepas dari matematika. Ilmu menghitung ini diajarkan secara turun-temurun dan sampai sekarang dirasakan manfaatnya.

Al Khawarizmi merupakan ahli matematika yang merevolusi teori aljabar. Aljabar salah satu cabang matematika serbaguna, bahkan hingga kini banyak ilmuan mengatakan teori ini dapat menentukan struktur sebenarnya dari alam semesta.

Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Ibnu Sina sang Pakar Kesehatan Pencetus Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran 

Al Khawarizmi ialah polymath abad ke-9 yang telah memberikan bentuk yang pasti pada seni aljabar dan algoritma. Penemuannya ini banyak telah membuka jalan bagi kemajuan ilmiah yang dapat dirasakan sampai sekarang. Misalnya, inovasi besar di dunia penerbangan dan transportasi berkecepatan tinggi tentu didasari oleh persamaan aljabar.

Selama Gerakan Penerjemahan Abad Pertengahan, para sarjana sibuk menciptakan teori untuk bersanding dengan karya-karya polymath Yunani, Babylonia, dan India; memperkenalkan konsep-konsep ilmiah baru yang inovatif. Al Khawarizmi muncul di era kebijaksanaan ilmiah yang besar, dibentuk dan dipengaruhi oleh Zaman Kejayaan Islam.

Ia banyak memajukan karya-karya antara polymath Yunani dan India. Persamaan aljabar karya Khawarizmi didasarkan pada system decimal yang dibuatnya dengan campuran huruf Arab dan India. Dia kian mengembangkannya setelah mempelajari karya-karya astronom legendaris India, Bragmagupta.

Sebelumnya di Eropa lebih mengandalkan kepada penggunaan sistem numerik Romawi yang kompleks. Barulah setelahnya meniru sistem desimal 1–10, tepatnya lima abad kemudian yakni pada abad ke-15.

Baca juga: Tokoh Muslim Dunia: Umar Khayyam sang Ahli Matematika dan Astronomi 

Dikutip dari laman TRT World, seorang profesor berdarah Lebanon-Amerika di Princeton dan Universitas Harvard bernama Phillip Khuri dalam bukunya 'The Arabs: A Short History' menggambarkan Al Khawarizmi sebagai salah satu ilmuan Islam terbesar dengan pemikiran matematikanya yang hingga kini sangat berpengaruh daripada siapa pun penulis abad pertengahan lainnya.

Selain aljabar, Al Khawarizmi turut mengembangkan dengan cepat table trigonometri secara detail termasuk fungsi sinus, yang setelahnya diekstrapolasi ke fungsi tangen oleh Maslama, seorang astronom muslim asal Arab. Ia juga menyempurnakan representasi geometris dari bagian kerucut dan mengembangkan teori kalkulus dua kesalahan, yang kemudian membawanya ke konsep diferensiasi.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tidak hanya ahli matematika, Al Khawarizmi juga dikenal secara luas sebagai penyusun table astronomi tertua. Studi ilmiah astronomi di zaman keemasan Islam dimulai ketika House of Wisdom atau Grand Library, didirikan di Baghdad antara 754–775 Masehi di bawah pemerintahan Khalifah Abbasiyah Harun al Rashid.

Suatu waktu, Khalifah Abbasiyah ketujuh Al Ma'mun memerintahkan para polymath, termasuk Al Khawarizmi, untuk mengukur volume dan keliling bumi. Al Khawarizmi tidak hanya berpatisipasi dalam hal ini, namun juga merevisi dan mengoreksi pandangan Ptolemeus dengan membuat sistem berikut pengoreksian datanya untuk Afrika dan Timur Tengah.

Baca juga: Dibesarkan Tanpa Agama, Wanita Bule Ini Sekarang Mantap Jadi Muslimah 

Sebagai hasilnya, Al Khawarizmi berhasil membuat peta pertama dari dunia yang diketahui pada 830 Masehi bersama dengan para ahli geografi lainnya. Selain itu, Al Khawarizmi juga menulis tentang perangkat mekanik seperti astrolabe dan jam matahari. Karya-karya geniusnya ini menjadi buku teks utama yang digunakan oleh Universitas Eropa antara abad ke-17 dan 18.

Hasil karyanya yakni table astronomi dan trigonometrinya direvisi oleh Maslama Al-Majriti pada paruh kedua abad ke-10, dan kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin sejak tahun 1126 oleh Adelard of Bath. Tidak hanya itu, bagian yang direvisi ialah turut meliputi garis singgung.

Al Khawarizmi yang begitu berpengaruh atas berbagai penemuannya di bidang matematika dan astronomi. Bernama lengkap Abu Abdallah Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi, ia lahir pada tahun 780 Masehi. Ia dilahirkan di Khwarizm, yang kini ialah Khiva, terletak di sebelah selatan Laut Aral.

Baca juga: Kisah Elisabeth Mantap Jadi Mualaf Setelah Mengetahui Makna Surah Al Ikhlas 

Ia dipanggil ke Baghdad oleh Khalifah Abbasiyah Al Ma'mun yang merupakan penggagas banyak ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Al Ma'mun menugaskan Khawarizmi sebagai ahli astronom di kerajaan.

Penemu metode aljabar ini mendapat nama "Aljabar" dari salah satu judul karyanya, yakni Hisab Al Jabr wal Muqabalah atau yang artinya "Kitab Perhitungan, Pemulihan, dan Pengurangan". Ia menyelesaikan sebagian besar karyanya pada periode antara 813–833. Al-Khawarizmi meninggal dunia pada tahun 850 Masehi.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini