ALQURAN dan sains telah lebih dulu mengungkap awal terciptanya samudera di muka bumi ini. Diketahui samudera mendominasi lebih dari 70 persen dari Planet Bumi. Beberapa samudera di antaranya Antartika, Arktik, Atlantik, Hindia, dan Pasifik.
Dikutip dari buku 'Tafsir Ilmi dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dijelaskan mengenai awal terbentuknya samudera.
Baca juga: Benarkah Laut Bergerak Dinamis? Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Para ahli ilmu pengetahuan sepakat bahwa terjadinya samudera dimulai ketika ada sebagian permukaan bumi tertutup genangan air. Tetapi karena pembentukan bumi melalui sejumlah proses yang kompleks, maka kejadian laut pun memiliki tahapan yang dinamis.
Secara umum terdapat tiga teori yang paling banyak penganutnya tentang asal mula air. Pertama, air terpisah dari batuan, sebagai fase gas yang terpisah dari fase padat pada proses pembekuan.
Baca juga: Ini Bukti Alquran dan Sains Sudah Sejak Lama Ungkap Lautan Prasarana Transportasi Manusia
Kedua, proses pengumpulan (accretion) material pembentuk bumi dari awan angkasa luar, air, dan material gas lainnya tergabung belakangan terhadap gumpalan inti yaitu bumi dan menempati bagian terluar dari planet yang terbentuk.
Ketiga, air datang belakangan bersama komet, asteroid, dan benda angkasa lainnya dari angkasa luar setelah bumi terbentuk.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Air turun dari langit (dalam bahasa Arab, as-sama', yakni semua yang berada di atas manusia, jauh maupun dekat) dengan kadar tertentu telah dijelaskan dalam ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
Artinya: "Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya." (QS Al Mu'minun: 18)
Baca juga: Mengapa Bintang Mengeluarkan Cahaya? Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Wahyu Allah Subhanahu wa ta'ala menyatakan bahwa semua kehidupan bermula dari air atau benda cair (liquid). Hal tersebut menunjukkan bahwa air telah mendahului makhluk-makhluk biologis di muka bumi ini.
Makhluk-makhluk biologis pun tak dapat dipisahkan dari air. Salah satu ayat dalam Alquran menjelaskan bahwa semua makhluk hidup diciptakan dari air atau benda cair. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al Anbiya: 30)
Baca juga: Alquran Jauh Lebih Dulu dari Sains Ungkap Lapisan Atmosfer, Ini Buktinya
Ayat tersebut menunjukkan keterkaitan erat antara proses kejadian bumi dan langit dengan penciptaan makhluk-makhluk hidup dari air. Bumi dan langit pada awalnya menyatu lalu terpisah setelah terjadinya ledakan besar yang dalam teori ilmu pengetahuan dikenal dengan "big bang".
Tidak seperti asal-muasal air, terhadap awal terbentuknya laut para ilmuwan lebih mudah bersepakat. Air sebagai cairan mulai terdapat di permukaan bumi kira-kira 50 juta tahun setelah masa akhir proses penggumpalan bahan padat bumi.
Baca juga: Sains Buktikan Terapi Dengar Ayat-Ayat Suci Alquran Beri Efek Positif
Beberapa puluh juta tahun kemudian barulah samudera yang terbentuk memiliki lingkungan (suhu, pH, dan salinitas) cukup stabil yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan di dalamnya.
Hasil penarikan dengan radio isotop menunjukkan bahwa umur tertua pada sedimen adalah 3,7 miliar tahun, yaitu pada sedimen fosforit di Greenland. Umur ini merupakan suatu acuan untuk merekonstruksi proses terjadinya lautan.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Bisakah Semua Tumbuhan Dimakan Manusia? Ini Jawaban Alquran dan Sains