ABDUR-RAHEEM McCarthy lahir dengan nama Steven McCarthy. Dirinya menjadi mualaf sejak masih berusia 18 tahun. Sebagai orang yang penuh masalah di masa muda justru mengantarkan Steven pada penemuan akan kebenaran ajaran agama Islam.
Steven di usianya yang masih 18 tahun kerap terlibat banyak masalah. Sampai-sampai keluarga memandangnya sebagai seorang yang tersesat.
Baca juga: 32 Tahun Jadi Pemuka Agama, Wanita Inggris Ini Dapat Hidayah dan Masuk Islam
Sebenarnya dalam diri Steven pun sadar dan mengetahui apa yang telah ia perbuat tidaklah benar. Ia mulai membuat beberapa target guna menjadi lebih baik. Salah satu target tersebut adalah menjadi seseorang yang lebih religius.
Steven memiliki latar belakang sebagai penganut Kristen sehingga arti religius yang ia ketahui saat itu adalah rajin ke gereja, membaca Alkitab, dan mengenakan kalung salib.
Suatu ketika Steven mendatangi rumah temannya. Saat itu teman Steven lupa bahwa ia sudah janji untuk bertemu. Alhasil, Steven menunggu di rumah temannya tersebut. Di sana Steven bertemu dengan ayah dari temannya yang ternyata sudah memeluk agama Islam.
"Ayahnya sedang membaca Alquran. Dia menggunakan kaset, dan dari kaset itu Alquran dibacakan dalam bahasa Arab," ujar Steven, seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Penduduk Langit, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Cerita Wanita Cantik Asal Amerika Jadi Mualaf Usai Menulis tentang Islam
Ia kemudian bertanya kepada ayah temannya tersebut, apakah orang kulit putih boleh menjadi seorang Muslim. Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Pada masa itu tersebar sebuah keyakinan di mana Islam hanya milik orang kulit hitam, sementara orang kulit putih adalah setan.
Ayah dari temannya itu pun memberikan jawaban, "Alhamdulillah, Islam itu untuk semua orang. Tak peduli kau hitam, putih, coklat."
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pada suatu hari Steven mengalami kecelakaan. Ia yang bosan karena tidak bisa ke mana-mana, lalu mulai membaca buku-buku tentang Islam.
Menurut Steven, ada empat hal yang membuat dirinya takjub dengan Islam. Pertama adalah soal kepercayaan Islam yang hanya mengakui satu tuhan yakni Allah Subhanahu wa ta'ala.
Baca juga: Kisah Mualaf Perempuan Cantik Berdarah China-Jerman, Bermula Agnostik hingga Ditolak Orangtua
"Karena kami tumbuh sebagai umat Kristiani, Kristen Katolik, di mana kamu mengimani trinitas," ujarnya.
Steven mengatakan hal ini sulit dipahami. Sementara Islam begitu jelas menyebutkan bahwa Tuhan hanya ada satu.
Kedua, Steven menyukai adab bagaimana cara Muslim menutup diri yang berarti tidak membuka diri di depan orang lain.
Jika pada umumnya banyak toilet berdiri berdampingan dan ketika para pria buang air kecil mereka juga akan mengobrol. Hal ini sebenarnya bertentangan dengan Steven. "Aku diajarkan bahwa itu merupakan momen pribadi untuk fokus, bukan waktu untuk bersosialisasi."
Baca juga: Berkat Suara Azan, Dokter Kecantikan Ini Mantap Memeluk Islam
Steven merasa hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang ia temukan. Selain itu dalam buku yang dibaca, Islam mengajarkan buang air kecil sambil duduk agar pakaian tidak terkena najis sehingga bisa melaksanakan sholat dalam keadaan suci.
"Hal lainnya adalah, suatu saat aku tengah berada di negara bagian lain. tadinya aku berdiri lalu kuputuskan untuk kencing sambil duduk. Dengan duduk ternyata jauh lebih mudah," ungkapnya.
Bagi Steven, aturan Islam yang mengajarkan buang air kecil sambil duduk agar tidak terkena najis sungguh masuk akal.
Hal ketiga yang ia temukan adalah Islam memiliki ajaran yang sangat jelas tentang halal dan haram. Islam juga memiliki 5 Rukun Islam yang harus dijalankan. Steven mengatakan membutuhkan kedisiplinan dan Islam memiliki itu.
Baca juga: Dapat Hidayat Islam di Dalam Tahanan, 2 Narapidana Wanita Ini Mantap Ucap Syahadat
Hal keempat yang membuatnya makin yakin dengan Islam adalah setiap orang akan mendapat balasan atas perbuatannya. Setiap yang menjalankan ajaran agama akan masuk surga, dan jika tidak akan masuk neraka. Steven merasa ini sangatlah adil.
Setelah selesai membaca buku tersebut, dirinya makin yakin dengan Islam. "Setelah selesai membaca buku, aku putusakan bahwa inilah yang selama ini aku cari. Ini yang ingin aku lakukan. Ini yang ingin aku ikuti," tegasnya.
Steven menghubungi kembali ayah temannya dan mengatakan ingin memeluk agama Islam. "Alhamdulillah aku telah menemukan kebahagiaan sejati dan ketentraman dalam hati serta pikiran."
Alquran diakui steven memiliki dampak besar pada kehidupannya. Ia mendapatkan perasaan bahagia baik secara spiritual, mental, maupun emosi.
Baca juga: Cerita Bule Cantik Amerika Jadi Mualaf: Saya Punya Alasan Aneh untuk Masuk Islam
Steven juga merasa setiap dirinya memiliki masalah, Alquran selalu punya jawaban dari masalah yang dihadapi. "Kurasakan Alquran seperti berbicara kepadaku," ungkapnya.
Beruntungnya, keputusan menjadi seorang Muslim ini disambut baik sang kakek, walaupun menurut Steven, kakeknya tidak mengerti tentang Islam.