Share

Kenali Gejala AMD, Penyebab Kebutaan pada Lansia

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Kamis 14 Oktober 2021 21:25 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto : Livescience)

SALAH satu penyakit mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan pada lansia di negara berkembang adalah degenerasi makula atau biasa disebut Age-related Macular Degeneration (AMD). Jika tak ditangani secara tepat, maka AMD dapat berujung parah.

Sebagaimana diketahui, AMD adalah kerusakan pada bagian sentral retina (makula) yang menyebabkan kehilangan penglihatan sentral. AMD menyebabkan gangguan penglihatan mulai dari distorsi bentuk atau penglihatan buram. Pasien akan kehilangan kemampuan melihat detail halus, sulit membaca, menulis, atau melihat wajah orang di hadapannya.

Cek Kesehatan Mata

Dokter Spesialis Mata Konsultan RSCM, Dr. dr. Gitalisa Andayani Adriono, SpM(K), menjelaskan terdapat dua macam AMD yang kerap dialami masyarakat. Diantaranya adalah AMD tipe kering dry AMD atau biasa disebut AMD Atrofik, dan AMD basah, wet AMD atau AMD neovaskular.

AMD tipe kering menyebabkan kerusakan makula bertahap selama bertahun-tahun. Sel-sel retina mati dan tidak regenerasi dan 10-15 persen berkembang menjadi AMD tipe basah.

Di sisi lain AMD tipe basah tumbuh pembuluh darah abnormal (neovaskular) ke dalam makula. Akibatnya terjadi pendarahan atau timbunan cairan di makula. Akan timbul jaringan parut pada makula yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan sentral.

Baca Juga : Terapi Suntik Mata, Harapan Pasien Degenerasi Makula Terhindar dari Kebutaan

Terdapat sub tipe AMD basah yang disebut polypoidal choroidal vasculophaty (PCV) yang banyak ditemukan pada ras asia (Asian AMD). Dalam kesempatan tersebut, dr. Gitalisa menjelaskan gejala dan komplikasi yang ditimbulkan AMD.

1. Pada tahap awal, biasanya tidak bergejala.

2. Lambat laun maka timbul keluhan, seperti:

Garis lurus menjadi melengkung (Metamorfopsia).

Penglihatan buram.

Penglihatan tengah mata berwarna hitam (Skotoma).

Distorsi penglihatan kronis.

Penglihatan mendadak terhalang.

3. Hilangnya penglihatan sentral menyebabkan penurunan aktivitas hidup sehari-hari, masalah mobilitas dan peningkatan risiko jatuh, patah tulang, dan depresi pada orangtua.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)