Share

Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Dispenser Masker dan Hand Sanitizer

Avirista Midaada, Okezone · Kamis 14 Oktober 2021 13:26 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 14 623 2486200 mahasiswa-universitas-brawijaya-ciptakan-dispenser-masker-dan-hand-sanitizer-sKogYPPbD3.jpg Mahasiswa Brawijaya ciptakan dispenser masker dan hand sanitizer pertama di Indonesia (Foto: MNC Portal)

MALANG - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan inovasi alat yang bisa mengeluarkan masker dan hand sanitizer otomatis, sebagai penanganan Covid-19. Peralatan ini diklaim inovasi pertama yang ada di Indonesia, yang dapat menampung masker dan hand sanitizer, serta mengeluarkannya sesuai kebutuhan.

Alat yang dinamakan Dispenser Masker ini dibuat oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik UB bekerja sama dengan Polresta Malang Kota sebagai pendanaan pembuatannya. Idenya dicanangkan kepolisian, kemudian direalisasikan oleh tiga mahasiswa FT UB yakni Alfian Fitrayansyah, Adam, dan Muhammad Yusuf.

Alat ini bisa mengeluarkan masker dan cairan hand sanitizer dari dalamnya tanpa disentuh. Mengadopsi teknologi mesin penggerak motor, alat ini seharga Rp 1 - 1,5 juta per unitnya, hanya perlu meletakkan tangannya ke tempat pendeteksi sensor. Seketika itu juga masker dan cairan hand sanitizer bisa keluar dari tempat berbeda.

Guna mengetahui jumlah masker dan hand sanitizer yang tersedia, alat ini juga mendeteksi jumlah stok yang tersimpan di dalamnya secara otomatis. Ketersediaan stok ini nantinya bakal ditampilkan pada layar yang terdapat di bagian depan atas dispenser.

Baca juga: 100% Bebas Alkohol, Mahasiswa IPB Hasilkan Hand Sanitizer dari Alang-Alang

Mahasiswa pembuat dispenser masker Alfian Fitrayansyah menjelaskan, awalnya ia dihubungi oleh Kasatlantas Polresta Malang Kota untuk merealisasikan ide dari pembuatan dispenser masker, yang bisa membuat alat yang bisa mengeluarkan masker dan hand sanitizer. Selanjutnya ia dan dua temannya kemudian melakukan penelitian selama satu bulan untuk menentukan komponen awal peralatan yang dibutuhkan.

Baca juga: Rajin Pakai Hand Sanitizer? Sedia Pelembap Biar Kulit Gak Kering

Menurut Alfian, alat ini bekerja dengan menggunakan sistem kerja motor dengan penggerak per. Dimana dengan sistem kerja motor dan sensor ini masker serta hand sanitizer dapat dikeluarkan, tanpa seseorang menyentuh alat ini.

"Cara kerjanya ada dua sensor inputan, yang dari sini untuk sensornya untuk masker, yang akan mengeluarkan masker dari sistem kerjanya dari motor," ucap Alfian Fitrayansyah, di Polresta Malang Kota pada Kamis siang (14/10/2021).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Alfian menambahkan, kedua alat ini juga ditambahkan alat sensor yang berfungi untuk mendeteksi sensor gerak tangan dengan jarak maksimal 5 sentimeter. Hal ini untuk memaksimalkan pendeteksian sensor tangan agar bisa mengeluarkan masker dan hand sanitizer.

"Yang mana alat ini lebih stabil, kalau terdeteksi jaraknya misalkan 5 sentimeter, akan mengeluarkan cairan hand sanitizernya itu. Caranya akan dipompa oleh motor pompa, seperti itu," bebernya.

Total hand sanitizer ini mampu menampung setidaknya 50 - 55 mililiter cairan hand sanitizer, sedangkan untuk maskernya maksimal satu pengisian ulang menampung 70 lembar masker.

Sementara itu Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto mengatakan, dispenser masker ini nantinya akan diproduksi awal tiga unit terlebih dahulu. Dimana masing-masing akan di tempatkan di tiga lokasi berbeda, mulai dari lobi Polresta Malang Kota, kawasan Alun - Alun Kota Malang, dan Taman Krida Budaya di Jalan Soekarno Hatta, Lowokwaru, Kota Malang.

Baca juga: Program Dokter Mengabdi Unibraw di Hutan Pelawan Ciptakan Inovasi Teh Celup

"Produksi tiga ini dulu karena kemarin terkendala waktu untuk pencarian sparepart yang ada, sehingga pada saat sekarang semakin penelitian disempurnakan akan kita gandeng beberapa komunitas dan Polresta untuk menambahkan titik - titik yang ada di Kota Malang," jelas Buher, sapaan akrabnya.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Aplikasi Peta untuk Disabilitas Netra

Nantinya Buher menerangkan, bakal memproduksi alat ini dalam jumlah besar bila ada permintaan dari sejumlah pihak. Namun sebelumnya bakal dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak Rektor Universitas Brawijaya dan Dekan Fakultas Teknik (FT).

"Nanti pada saat pesanan kita banyak akan kami komunikasikan dengan Pak Rektor, Pak Dekan, dan akan kita sesuaikan kemampuan dengan mahasiswa sendiri," pungkasnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini