Share

Tak Canggung Berada di Tengah Laki-Laki, Ini Kisah Aga Rizki Maharani di SSB Banyuurip

Musyafa Musa, iNews · Kamis 14 Oktober 2021 15:06 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 14 624 2486280 tak-canggung-berada-di-tengah-laki-laki-ini-kisah-aga-rizki-maharani-di-ssb-banyuurip-qTiGHiBbww.jpg Aksi Aga Maharani menggiring bola di SSB Banyuurip Junior. (Foto: Musyafa Musa/MPI)

REMBANG – Anak wanita umumnya senang bermain boneka atau masak-masakan, tapi tidak demikian halnya dengan Aga Rizki Maharani, yang tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Anak berusia 11 tahun yang duduk di kelas V SD ini, justru lebih hobi bermain sepak bola. Ia tergabung dalam Sekolah Sepak Bola atau (SSB) Banyuurip Junior, yang rutin berlatih di lapangan sepak bola setempat.

BACA JUGA: Comeback ASIOP di Senayan dengan Wajah Baru 

Aga mengaku semula diajak temannya bermain sepak bola. Lama-kelamaan menjadi senang dan keterusan sampai sekarang. Meski harus bergaul dengan teman-temannya yang mayoritas anak laki-laki, namun ia menganggap hal biasa.

“Tadi latihan lari, zig zag, teknik maupun game, dilakukan dengan hampir semua teman laki-laki. Nggak malu, biasa saja, “ ungkapnya.

Bagi Aga, bermain sepak bola terasa seru dan menyenangkan. Dengan rutin latihan, ia berharap kelak bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pemain sepak bola profesional.

“Seneng pokoknya, karena ramai banyak temen. Pengin sekali kalau sudah besar, jadi pemain sepak bola, gabung tim mana gitu yang terkenal, “ imbuh Aga.

BACA JUGA: Ratu Elizabeth Pakai Tongkat untuk Pertama Kalinya di Acara Publik

Pelatih SSB Banyuurip – Gunem, Ruki Yasman membenarkan pemain sepak bola wanita memang sangat jarang, karena sepak bola sering masih diidentikkan dengan olahraga kaum laki-laki. Akibatnya, anak wanita cenderung memilih kegiatan yang sesuai karakter perempuan.

“Selain itu kendala dorongan orang tua. Biasanya anak perempuan masih dibatasi ketika melakukan kegiatan dengan laki-laki, termasuk sepak bola ini, “ beber Ruki.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ruki selalu mendorong supaya pemain SSB wanita jangan minder, meski berada di lingkungan mayoritas laki-laki. Ia beralasan semua memiliki hak yang sama.

“Dari 60 an anak di SSB Banyuurip, kebetulan ada 4 anak wanita. Kami selalu memotivasi mereka, karena yang penting melakukan kegiatan positif untuk meraih prestasi, “ terangnya.

Ruki menambahkan tidak ada perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dengan anak perempuan di SSB Banyuurip. Dalam setiap pertandingan pun, sudah terbiasa dicampur. Hanya ketika mengikuti event pertandingan, waktu main anak perempuan lebih sedikit, karena mempertimbangkan kondisi fisiknya.

“Secara prinsip, tidak ada perlakuan berbeda. Semua sama. Misal dalam pertandingan atau fun game, 1 tim berisi laki-laki dan perempuan, nggak masalah, “ tandasnya.

Menurut Ruki, berlatih sepak bola sejak usia dini, tak sekedar untuk menjaga kesehatan, tetapi di balik itu juga mengajarkan semangat kedisiplinan, kerja sama antar teman dan sportivitas

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini