PANDEMI Covid-19 membuat banyak orang mengalami penurunan kualitas kehidupan. Apalagi, banyak orang yang akhirnya tidak memiliki pekerjaan lagi pada saat pandemi Covid-19 ini.
Tapi, hasil Survei dari JobStreet pada Oktober 2020 di Indonesia juga menunjukkan bawha kualitas kehidupan para pekerja menurun drastis di masa pandemi. Ada 33 persen pekerja merasa tidak lagi bahagia dengan situasi pekerjaannya meskipun masih memiliki pekerjaan di saat pandemi.
Antara mengutip keterangan dari Johnson & Johnson Indonesia, survei tersebut menunjukkan sebanyak 86 persen pekerja di seluruh penjuru negeri mengalami imbas dari pandemi Covid-19 sejak awal 2020.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan ini adalah kebijakan bekerja dari rumah (WFH), dimana beberapa perusahaan berusaha untuk beradaptasi dengan segala bentuk penyesuaian baru yang terjadi di tengah pandemi seperti adanya pembatasan aktivitas sosial, fluktuasi ekonomi, dan kinerja industri dalam lingkup yang lebih besar.
Perusahaan pun harus melakukan penyesuaian lebih cepat dan lebih awal dalam menanggapi kondisi karyawan yang sedang mengalami stress atau burnout. Salah satu yang bisa dilakukan adalah adaptasi melalui pengaturan ulang jam kerja karyawan yang lebih fleksibel, baik bagi mereka yang harus bekerja dari rumah ataupun dari kantor.
Sekadar informasi, saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 masih dilakukan di wilayah Jawa Bali (PPKM Jawa-Bali). Di Jawa-Bali, terdapat 20 kabupaten/kota yang bertahan di PPKM Level 2.
Kemudian untuk Level 3 bertambah menjadi 107 kabupaten/kota, dan ada satu yang sudah berstatus PPKM Level 1 yaitu Kota Blitar (Jawa Timur). Sudah tidak ada lagi daerah yang berstatus PPKM Level 4 di Jawa-Bali.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)
