BANYAK orang ingin terlihat menonjol, hingga melakukan banyak hal agar bisa bersinar. Bahkan di kantor pun disematkan title pegawai teladan, yang dianggap sebagai salah satu panutan untuk karyawan lain.
Namun kenyataannya, sebagian besar pekerja bukanlah pemain top. Meskipun tidak bersinar, tapi mereka yang memiliki kemampuan 'rata-rata' di tempat kerja bukanlah hal yang buruk. Tidak semua pekerja ingin menjadi pegawai teladan dan pada kenyataannya pekerja yang biasa-biasa saja juga sama pentingnya, bahkan terkadang bisa jadi lebih penting dari sang pegawai teladan.
Karyawan yang biasa-biasa saja kerap disalahpahami atau bahkan dipandang buruk menurut Paul White, seorang psikolog AS yang secara khusus mempelajari budaya di tempat kerja. "Dalam kurva apapun, kebanyakan orang akan berada di bagian tengah. Sebagian besar karyawan adalah pekerja yang biasa-biasa saja, dan itu bagus," katanya seperti dilansir dari BBC.
White pun menganalogikan pekerja kantoran seperti tim sepak bola. "Anda boleh punya striker dan kiper yang hebat. Tetapi jika Anda tidak punya sekelompok pemain dengan dribel, operan, dan tekel yang solid, para bintang itu tidak bisa tampil," katanya.
"Butuh usaha semua orang agar suatu tim bisa sukses. Pentingnya para pekerja 'rata-rata' itu kurang dihargai," tambah dia.
Definisi paling sederhana dari "rata-rata", kata Danielle Crough, seorang psikolog organisasi di University of Nebraska di Omaha, AS, adalah seorang pekerja yang memenuhi ekspektasi - tidak lebih dan tidak kurang. Beberapa orang berangkali mulai dari bawah dan kemudian terus memanjat ke posisi yang lebih tinggi. Tapi banyak pekerja rata-rata, White menjelaskan, tidak ingin berada di puncak.
"Kenyataannya, banyak orang tidak ingin menjadi bintang. Mereka punya keluarga, anak-anak, hal-hal lain dalam hidup mereka. Mereka tidak mengharapkan lebih banyak tanggung jawab di tempat kerja," katanya.
"Bekerja tidak selalu tentang naik pangkat. Sebagian akan bergerak naik, beberapa akan bergerak turun, dan beberapa akan tetap di tengah," tambah dia.
Tetapi menjadi biasa saja, kata Crough, tidak berarti karier seorang karyawan menemui jalan buntu, atau keterampilan mereka mengalami stagnasi. "Ini sebenarnya mungkin merupakan indikasi bahwa mereka berada di 'sweet spot' (posisi paling pas) mereka," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya