JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta umat Islam Indonesia menggunakan dana wakaf dan ZIS untuk penguatan UMKM. Pasalnya, penguatan itu akan menguntungkan muslim Indonesia secara keseluruhan.
(Baca juga: MUI: Umat Harus Saling Memperkuat dan Menyadarkan Pencegahan Covid-19)
Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat pada Majelis Ulama Indonesia, Kiai Nuruzzaman menjelaskan, potensi wakaf di Indonesia saja bisa mencapai Rp 6.000 triliun. Di luar itu ada potensi zakat, infaq, dan sedekah yang bernilai ratusan triliun.
(Baca juga: 5 Pesan Wapres Ma'ruf Amin untuk Tingkatkan Potensi Wakaf Indonesia)
“Potensi ini belum dimanfaatkan sepenuhnya,” ujarnya dalam webinar “Mendorong Kebangkitan Ekonomi Umat di Era Pandemi Melalui Kawasan Industri Halal UMKM 5.0 di Nusa Tenggara Barat” yang diselenggarakan MUI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dia melanjutkan, salah satu pengumpul ZIS dan wakaf terdekat di masyarakat adalah masjid. Karena itu, masjid perlu diberdayakan menjadi pusat-pusat ekonomi halal berbasis UMKM. Dana wakaf yang dikumpulkan masjid bisa dipakai untuk investasi dalam proses penguatan UMKM.
Menurutnya, masjid bisa berperan sebagai investor pemula yang membantu UMKM mengembangkan diri. Konsep ini mirip hubungan angel investor dengan start up. “Masjid-masjid bisa mengumpulkan dana miliaran rupiah. Sebagian bisa dipakai untuk mengembangkan UMKM,” kata dia.
Pengembangan dan penguatan UMKM penting karena pelakunya adalah masyarakat kebanyakan. Dengan demikian, dampak ekonominya juga akan dirasakan umat kebanyakan.
Kiai Nuruzzaman mengatakan, UMKM yang belum kuat jangan segera dibawa ke industri keuangan Syariah. Sebab, keberadaan mereka bisa menjadi beban bagi industri keuangan Syariah. Jika sampai industri terbeban dan tidak bisa berkembang, umat akan dirugikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti mengatakan, Pemprov NTB melakukan sejumlah hal untuk mengembangkan UMKM. Salah satunya lewat prioritas produk UMKM untuk pengadaan di lingkungan Pemprov NTB.
Follow Berita Okezone di Google News