Share

Allah Ta'ala Tidurkan 7 Pemuda Ashabul Kahfi di Dalam Gua Selama 309 Tahun, Ternyata Ini Tujuannya

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis · Jum'at 29 Oktober 2021 08:33 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 29 614 2493509 allah-ta-ala-tidurkan-7-pemuda-ashabul-kahfi-di-dalam-gua-selama-309-tahun-ternyata-ini-tujuannya-pBv4FgCjJ8.jpg Ilustrasi kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi tidur selama 309 tahun di dalam gua. (Foto: Unsplash)
A A A

KISAH Ashabul Kahfi menceritakan 7 pemuda yang ditidurkan di dalam gua selama 309 tahun untuk mempertahankan keimanannya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Kisah ini terjadi jauh sebelum Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam diutus oleh Allah Ta'ala untuk menyebarkan ajaran agama Islam di muka bumi.

Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA mengatakan kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi dimulai dari Surah Al Kahfi Ayat 9. Dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا

Artinya: "Apakah (umat) Anda (dan Ahlul Kitab) menyangka bahwa Ashabul Kahfi (yang memiliki) kitab suci itu termasuk tanda-tanda kami (Allah) yang mengherankan?"

Baca juga: Jumat Berkah, Waktunya Buka Alquran Digital Okezone dan Baca Surah Al Kahfi 

Gua ashabul kahfi. (Foto: Ibenimages)

Ustadz Firanda Andirja mengatakan bahwa ayat ini adalah sindiran kepada kaum Quraisy yang menanyakan tentang kisah Ashabul Kahfi kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Seakan-akan Allah Subhanahu wa ta'ala menyampaikan bahwasanya masih banyak ayat lain yang menunjukkan keagungan serta keesaan Allah Ta'ala. Maka, mengapa kaum Quraisy hanya menanyakan kisah ini.

"Maksud ayat ini adalah sindiran kepada kaum Quraisy. Allah mengatakan, 'Kalian bertanya kepada Nabi Muhammad tentang kisah Ashabul Kahfi. Apakah ayat-ayat Kami yang menakjubkan hanya itu saja?' Seakan-akan Allah mengatakan bahwa ayat-ayat Kami yang menakjubkan, yang menunjukkan akan keesaan Allah sangat banyak. Kisah Ashabul Kahfi dan buku atau prasasti yang tertulis tentang mereka hanyalah salah satu dari tanda-tanda keajaiban Allah Subhanahu wa ta'ala," ujar Ustadz Firanda Andirja, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya Firanda Andirja, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Alquran dan Sains Beberkan Bukti-Bukti Pemuda Ashabul Kahfi Tidur 309 Tahun di Gua 

Ia menyebutkan beberapa hal ajaib untuk membuktikan bahwa keberadaan Allah Subhanahu wa ta'ala itu memang ada. Di antaranya dengan melihat matahari dan bulan yang berjalan sesuai orbitnya, kisah saat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam didatangi oleh Malaikat Jibril untuk mengabarkan masa lalu dan masa depan, dan masih banyak lainnya. Maka, tak ada alasan untuk tidak beriman kepada Allah Ta'ala.

"Jadi, seakan-akan Allah menyindir mereka: 'Apakah kalian hanya beriman kepada Muhammad kalau Muhammad bisa cerita kepada kalian tentang Ashabul Kahfi saja?' Terlalu banyak ayat-ayat serta tanda-tanda kebesaran Allah yang seharusnya membuat kalian beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Makanya, Allah datangkan ayat ini seperti pengingkaran," kata Ustadz Firanda Andirja.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala menceritakan tentang kisah Ashabul Kahfi melalui ayat ke-10. Mufasir Ibnu Katsir mengatakan bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa para pemuda lebih mudah beriman daripada orang-orang tua lainnya. Sebab, anak-anak muda belum terikat dengan apa pun dan masih ingin mempelajari hal-hal baru. Oleh karena itu, mereka lebih mudah beriman.

"Ibnu Katsir menyebutkan bahwa para pemuda lebih mudah diberikan keimanan dibandingkan orang-orang tua yang sudah mendarah daging dalam kesyirikan sulit untuk mengubah tradisi mereka, berbeda dengan para pemuda yang tidak terikat sesuatu malah ingin mengetahui hal-hal baru. Oleh karena itu, orang yang mudah beriman adalah anak-anak muda," terang Ustadz Firanda.

Baca juga: Ada 4 Kisah Tertulis dalam Surah Al Kahfi, Apa Maknanya? 

Gua ashabul kahfi. (Foto: Istimewa)

Dia memberikan beberapa contoh pemuda yang beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, di antaranya Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan lainnya. Sementara orang-orang tua yang lebih senior dari Nabi Muhammad, justru tidak beriman karena kesyirikan sudah mendarah daging dalam diri mereka, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Walid bin al-Mughirah, dan lainnya.

Selain itu, Allah Subhanahu wa ta'ala juga menyampaikan bahwa terdapat 7 pemuda dengan seekor anjing pergi ke gua untuk berlindung dari kaum kafir, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Anak Tentara Amerika: Baca Alquran seperti Menerima Surat dari Allah Ta'ala 

Mereka bertawakal karena dalam negeri tersebut hanya tersisa mereka yang menjadi orang beriman, sementara 1 rakyat negeri tersebut adalah orang syirik. Kemudian, Allah Subhanahu wa ta'ala menutup telinga mereka agar dapat tertidur nyenyak dalam gua tersebut hingga 309 tahun.

Baca juga: Tidak Kenal Islam, Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Usai Berteman dengan Mahasiswi Muslimah 

Setelah 309 tahun, Allah Subhanahu wa ta'ala pun membangunkan mereka untuk kembali menyebarkan agama Islam dan membuktikan keajaiban serta keagungan Allah Ta'ala. Kebangkitan mereka ini sekaligus menjadi contoh bahwa Hari Kebangkitan Kiamat itu memang akan terjadi.

Buktinya, Allah Subhanahu wa ta'ala bisa membuat mereka tertidur 309 tahun dan membangkitkan mereka kembali. Demikian kisah Ashabul Kahfi, semoga dapat menginspirasi hingga makin mencintai Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Masuk Islam, Bule Ganteng Ini Justru Dilaporkan ke Polisi oleh Keluarganya 

Info grafis keutamaan membaca Surah Al Kahfi. (Foto: Okezone)

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini