Share

Jadi Mualaf, Crazy Rich Ekspedisi Ini Bangun 99 Masjid

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis · Senin 08 November 2021 07:07 WIB
https: img.okezone.com content 2021 11 07 621 2498152 jadi-mualaf-crazy-rich-ekspedisi-ini-bangun-99-masjid-ReWOsnwM8I.jpg Kisah crazy rich Djohari Zein bangun 99 masjid usai jadi mualaf. (Foto: YouTube Cerita Untungs)
A A A

PENDIRI sekaligus bos perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia, Djohari Zein, resmi menjadi seorang mualaf usai bertemu pendamping hidupnya yang beragama Islam. Pria yang akrab disapa Jo ini sekarang menjadi seorang Muslim yang taat dan bertekad membangun 99 masjid.

Tekadnya membangun 99 masjid itu sudah muncul sejak dirinya resmi menjadi mualaf. Djohari berniat menunjukkan persembahan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, yakni Sang Pencipta, sebagai bentuk cintanya terhadap Islam.

Baca juga: Kisah Mualaf Nathalie Holscher Istri Komedian Sule, Dapat Hidayah Usai Dengar Azan 

"Apa yang bisa kita lakukan untuk Allah ya dan kita juga tahu tidak pernah cukup ya. Rezeki yang kita terima itu luar biasa banyak ya. Tapi alangkah baiknya kalau kita bisa mempunyai program untuk persembahan untuk Yang Maha Kuasa, yang menciptakan kita," kata Djohari Zein, seperti dikutip dari kanal YouTube Cerita Untungs, Senin (8/11/2021).

Kisah crazy rich Djohari Zein bangun 99 masjid usai jadi mualaf. (Foto: YouTube Cerita Untungs)

Ide itu sempat tercetus saat dirinya berkesempatan umrah ke tanah suci Makkah. Di sana dia berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala seraya memohon agar diizinkan membangun sebuah masjid. Namun, dia justru mendapatkan jawaban untuk membangun 99 masjid.

"Jadi kepikiranlah waktu itu setelah umrah, haji, dan sebagainya. Saya Alhamdulillah beberapa kali bisa umrah. Jadi, salah satu kali saya ke sana itu saya minta sama Allah, 'Kalau boleh izinkan saya bangun 1 saja masjid.' Jadi di situ pula saya mendapat jawaban, 'Jangankan 1, 99 pun juga bisa'," ujar Djohari.

Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Selebgram Julia Prastini, Dulu Benci Islam Sekarang Hafidz Quran 

Mendapat jawaban langsung, Djohari merasa bahwa hal tersebut adalah amanah dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Dia pun akhirnya berani membangun 99 masjid meski usianya sudah 68 tahun.

"Lalu saya merasa: 'Wah ini tugas.' Jadi makanya saya berani untuk bangun 99 masjid, padahal umurnya 68, tapi bismillah," sambungnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setelah kembali dari Tanah Suci, Djohari masih sibuk menjadi CEO dan belum mengurus pembangunan masjid tersebut. Pada 2016, ia menjadi komisaris dan memiliki waktu luang untuk melakukan berbagai hal.

Djohari pun mendirikan beberapa perusahaan startup sebagai bisnis barunya. Tidak hanya mengeluarkan modal untuk komersial, dia pun membuat yayasan dan masjid yang sudah lama diniatkan.

Baca juga: Sering Mengolok-olok Saudaranya yang Muslim, Gadis Cantik Ini Sekarang Mantap Jadi Mualaf 

"Kembali lagi, itu semua komersial. Saya ingat harus ada sosialnya. Fisiknya apa, ya sudah bikin yayasan dan bangun masjid. Alhamdulillah sudah dua masjid yang sudah kita bangun, masih rencana bangun yang ketiga," ujar Djohari.

Tidak hanya ingin mendapatkan pahala sendiri, Djohari pun mengajak umat Muslim lainnya untuk ikut turun tangan dalam membangun yayasan. Menurutnya, yayasan tersebut disediakan sebagai wadah para umat Islam yang ingin berlomba-lomba masuk surga.

Baca juga: Heboh Petinggi Partai Anti-Islam Jadi Mualaf, Alasannya Sangat Mengejutkan 

"Tapi memang misinya sedikit beda. Sebagai dermawan itu terserah kita mau sedekah berapa itu bisa. Membangun yayasan itu bukan tergantung kita, tergantung orang-orang. Ini adalah jembatan untuk masuk surga misalnya, tapi masa saya masuk surga sendiri. Saya harus nawar-nawarin," ungkap Djohari.

Di sisi lain, anggota keluarga pun berperan penting dalam kesuksesannya. Jo mengaku sempat mengorbankan waktunya untuk keluarga lantaran harus selalu hadir di kantor sebagai seorang direktur. Baginya, kondisi ekonomi serta kesejahteraan para karyawan pun juga harus dipikirkan.

Baca juga: Kisah Mualaf Dian Sastrowardoyo, Ucap Syahadat Tepat di Momen Isra Mikraj 

"Bagi saya, ketika saya menjadi direktur, keluarga saya itu semua karyawan saya. Enggak cuma yang ada di rumah, ekonomi mereka saya pikirkan, kehidupan mereka, kesejahterannya juga. Kemudian saya menjadi ketua asosiasi juga, jadi semua orang di bidang logistik itu menjadi kepentingan saya," ujarnya.

Setelah menjadi komisaris, Djohari kembali fokus mendidik sang anak agar bisa menjadi penerus perjuangannya kelak. Dia berharap sang anak bisa menjadi lebih sukses darinya. Kini, anak-anaknya pun sudah menjadi lulusan Strata 2 dan mulai membuka bisnis sendiri.

Baca juga: Kisah Adik Ipar Mantan PM Inggris Jadi Mualaf Usai Hadapi Cobaan Berat 

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini