IMAM Besar Al Azhar Syekh Ahmed Al Tayyeb mengecam seruan untuk menyatukan agama Islam dengan Kristen dan Yahudi. Ia menegaskan mengatakan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kebebasan berkeyakinan.
"Seruan-seruan ini tampaknya bertujuan memadukan Yahudi, Kristen, dan Islam dalam satu agama bernama Abrahamisme atau agama Ibrahim," kata Syekh Ahmed Al Tayyeb dalam upacara di Kairo, seperti dikutip dari laman Gulfnews, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Ijtima Ulama MUI Tetapkan Uang Kripto Haram, Ini Alasannya
"Seruan-seruan ini, seperti seruan globalisasi, akhir sejarah, etika global, dan lain-lain, muncul ke permukaan untuk mempromosikan kebersamaan dan persatuan manusia serta menghilangkan penyebab perselisihan dan konflik," tambahnya.
Namun, kata Syekh Ahmed Al Tayyeb, saran itu menyiratkan merampas kebebasan beragama manusia.
"Berasal dari keyakinan kami pada agama-agama kami, kami percaya bahwa tidak mungkin umat manusia setuju pada satu agama, mengingat perbedaan di antara orang-orang dalam warna kulit, keyakinan, pikiran, bahasa, dan bahkan sidik jari. Semua ini adalah fakta sejarah dan ilmiah, dan sebelum ini adalah fakta yang sudah dijelaskan dalam kitab suci Alquran," tegasnya.
Baca juga: Apa Itu Uang Kripto yang Diharamkan MUI?
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya