JAKARTA – Mantan CEO Unilever Paul Polman merasa kecewa dengan keputusan Konferensi Perubahan Iklim (COP) ke-26 di Glasgow. Polman menganggap keputusan mengenai batu bara di COP26 berkesan ‘melunak’.
Namun dia berharap permasalahan mengenai penggunaan batu bara lebih dipertegas di KTT COP27 Mesir dan Uni Emirat Arab.
Yang mana dalam konferensi tersebut pada menit akhir India dan China bersikeras untuk merubah bahasa penggunaan bahan bakar fosil dari “tahap penghentian” ke “tahap penurunan.”
Baca Juga: Perubahan Iklim Sebabkan 'Perceraian' pada Pasangan Elang Laut
“Mengecewakan bahwa kami harus melunakkan kata-kata pada batubara untuk … tahap penurunan,” kata Paul Polman dilansir dari CNBC, Kamis (25/11/2021).
Bila keputusan tersebut masih sebuah persetujuan sementara, Polman berharap COP di Mesir dan Uni Emirat Arab.
"Jika itu adalah kompromi untuk sementara, semoga di Mesir atau di Abu Dhabi kami bisa ubah jadi tahap penghentian,” ujar Polman.
Baca Juga: 5 Jenis dan Manfaat Hutan di Indonesia, Jadi Paru-Paru Dunia
Dia juga mulai mengarahkan pembicaraannya ke Australia, negara yang masih memegang peranan penting batu bara.
“Australia juga harus menyadari itu, 56% batu bara, masih di negara itu,” katanya.
Polman juga mengatakan pernyataan Perdana Menteri Australia Scott Morrison tentang perdagangan batu bara yang masih bisa diurus dinilai tidak masuk akal.
“Dan bagi perdana menteri, Scott Morrison, untuk mengatakan pasar bebas masih terkontrol, itu sangat naif,” ujarnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya