Share

Tradisi Aneh Calon Pengantin di Skotlandia, Tubuh Mempelai Dilumuri Kotoran Busuk

Andin Nurul Alifah, Jurnalis · Kamis 25 November 2021 20:05 WIB
https: img.okezone.com content 2021 11 25 406 2507142 tradisi-aneh-calon-pengantin-di-skotlandia-tubuh-mempelai-dilumuri-kotoran-busuk-lb5hGtK1tQ.JPG Tradisi aneh pengantin di Skotlandia (Foto: Instagram/@tomyachts)

TRADISI aneh calon pengantin di Skotlandia dikenal dengan istilah Blackening. Ya, Blackening atau menghitam bisa diartikan sebagai upacara pernikahan tradisonal yang dilakukan calon pengantin beberapa pekan sebelum hari pernikahannya.

Budaya ini biasanya ditemukan di daerah pedesaan, timur laut Skotlandia, kawasan dataran tinggi, dan kepulauan wilayah utara.

Calon pengantin pria di Skotlandia sepertinya sangat excited sekali dalam melakukan tradisi ini. Tradisi pernikahan di Skotlandia yang disebut blackening ini menganggap bahwa sebelum calon pengantin wanita menikah dengan lelaki yang dicintainya, ia harus bersedia menanggung penghinaan publik.

Penghinaan publik ini adalah dengan melumuri calon pengantin wanita dengan kotoran binatang dan bahan-bahan makanan yang lengket seperti molasses, tepung dan beberapa bahan makanan lainnya.

Baca juga: Tinggal di Pulau Cantik Ini Anda Akan Dibayar Rp996 Juta, Mau?

Tradisi Blackening

(Foto: Instagram/@retrospect_hub)

Calon pengantin pria bisa melumuri calon istrinya dengan apa saja yang bisa ia sediakan dan sang calon istri harus rela melakukan tradisi blackening ini di depan orang banyak.

Akademisi Elphinstone Institute di Universitas Aberdeen, Dr Sheila Young, menjelaskan, tradsi itu lahir selama abad ke-19 dari ritual pembersihan yang disebut sebagai membasuh kaki.

Awalnya, ritual pembersihan bertujuan untuk mempersiapkan wanita untuk menikah. Saat membasuh kaki, kaki wanita itu menghitam karena jelaga yang diambil dari cerobong asap.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Young, pada awal abad ke-20 ritual tersebut berkembang menjadi kegiatan di luar ruangan terutama bagi pasangan yang akan menikah selama musim panas. Maka mulai melibatkan kegiatan lain seperti pillorying dan tar feathering.

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan itu membuat pasangan melarikan diri tetapi mereka akhirnya di tangkap dan dihitamkan.

Hal ini diyakini telah kehilangan relevansinya sebagai ritual pembersihan dan menjadi lebih dari ritual mengotori dengan makna kiasan.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini