MEDAN – Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional untuk menghargai jasa para guru, yang sering dijuluki sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Para guru, dengan bimbingan dan pengajarannya, adalah orang yang berperan di balik kemajuan bangsa.
Salah satu guru yang memberikan pengabdian yang luar biasa adalah Tripika Dewi, seorang tenaga pengajar di daerah terluar Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Hari Guru Nasional, Ini Sosok Guru bagi Menhub
Setiap harinya ibu Dewi pergi menyeberangi laut untuk mengajar beberapa muridnya. Meski nyawa menjadi taruhan, ibu Dewi tetap mengabdi demi mencerdaskan anak bangsa.
Tidak hanya menyeberangi lautan, Ibu Dewi juga harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer untuk sampai di sekolah yang terletak di lokasi terpencil itu. Sulitnya akses jalan ke sekolah mempertegas perjuangan dan rasa pengabdiannya.
BACA JUGA: 3 Tokoh yang Berperan dalam Peringatan Hari Guru, Dimulai Tahun 1943
Di tengah gencarnya gempuran teknologi di segala aspek kehidupan masyarakat saat ini, nyatanya sosok seorang guru yang handal dan berkomitmen kuat tetap sangat dibutuhkan.
Guru merupakan ujung tombak bagi bangsa untuk menciptakan generasi tangguh seperti yang diimpikan tokoh dan pahlawan pendidikan Ki Hajar Dewantara. Ironisnya, di era globalisasi saat ini masih ada guru seperti Tripika Dewi yang mengajar seorang diri di desa terpencil di Kabupaten Langkat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya