INILAH kisah mualaf seorang dosen bernama Timothy John Winter. Ia memutuskan memeluk agama Islam atas kesadaran diri sendiri. Setelah mantap menjadi Muslim, Timothy pun mengubah namanya menjadi Syekh Abdal Hakim Murad.
Syekh Abdal Hakim Murad atau Timothy John Winter yakin menjadi mualaf usai menyaksikan sendiri peradaban serta kebiasaan kaum Muslimin. Menurut dia, peradaban besar yang dihasilkan Islam menyebar dari Timur Tengah ke berbagai penjuru dunia.
Baca juga: Cerita Profesor Matematika Jadi Mualaf Usai Temukan Alquran di Meja
Baca juga: Kisah Jurnalis Cantik Australia Mantap Jadi Mualaf Usai Wawancarai Tokoh Muslimah
"Lihatlah Alhambra di Spanyol, Taj Mahal di India, dan lainnya. Semuanya merupakan salah satu peradaban Islam dalam dunia arsitektur," ungkap Syekh Abdal Hakim Murad, seperti dikutip dari kanal YouTube Penduduk Langit, Senin (29/11/2021).
Kemudian dia juga melihat bahwa Islam memiliki beragam tradisi yang berbeda-beda antara satu negara dan negara lainnya. Dia memberikan contoh tradisi Islam di Afrika berbeda dengan tradisi Islam di Turki, Uzbekistan, Melayu, Bosnia, hingga negara lainnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Meski begitu, umat Islam hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemudian menjunjung tinggi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai suri teladan seluruh Muslim.
"Islam bersumber dari satu dan beragam tradisi itu untuk satu tujuan, yakni Allah. Mereka semua menghadapkan diri ke satu tempat yang berdoa dan sujud, yakni ke arah Makkah yang menjadi kiblat semua umat Islam di seluruh dunia," papar Syekh Abdal Hakim Murad.
Baca juga: Berniat Pesta Pora, Gadis Cantik Ini Malah Yakin Jadi Mualaf
Hal tersebutlah awal mula perkenalan Syekh Abdal Hakim Murad dengan ajaran agama Islam. Dia mulai berpikir dan kembali mengamati kebiasaan umat Islam dalam menjalankan keyakinannya.
Ketika di Kairo, Mesir, dia melihat kebiasaan atau rutinitas penduduk tersebut sering mendengarkan radio yang berisikan ceramah atau kajian serta murotal Alquran.
Baca juga: Kisah Mualaf Junior Liem, Mantap Memperdalam Islam Usai Menikah dengan Putri Titian
Selain itu yang paling Timothy amati adalah masyarakat Muslim di Kairo tidak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktunya dan disertai sholat sunah lainnya.
Baca juga: Kisah Mualaf Soraya Larasati, Dapat Hidayah Islam Usai sang Ayah Sholat Tahajud
"Dari sinilah saya memahami kebiasaan orang yang menurut saya itu adalah sesuatu yang logis dan benar," ujar dosen studi Islam di Universitas Cambridge tersebut.
Melihat semua hal yang menakjubkan itu, hati Timothy makin terketuk dan memutuskan menjadi mualaf. Dirinya menegaskan bahwa masuk Islam bukan karena ajakan atau paksaan, melainkan keinginan diri sendiri setelah meyakini bahwa Islam merupakan agama paling benar.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Mengkaji Kitab-Kitab Lain, Pemuka Agama Ini Malah Yakin Masuk Islam