Share

Kisah Edward Mordrake Manusia dengan Dua Wajah yang Gegerkan Amerika

Rahman Asmardika , Okezone · Rabu 08 Desember 2021 16:36 WIB
https: img.okezone.com content 2021 12 08 18 2513961 kisah-edward-mordrake-manusia-dengan-dua-wajah-yang-gegerkan-amerika-T79O1ORByr.jpg Patung lilin menggambarkan Edward Mordrake. (Foto: Twitter)
A A A

JAKARTA – Edward Mordrake adalah seorang bangsawan Inggris abad ke -19 yang memiliki dua wajah di kepalanya, satu wajah yang normal dan satu lagi menakutkan.

Kisah Mordrake menjadi dikenal setelah Boston Sunday Post pada 8 Desember 1895 menerbitkan sebuah artikel berjudul “The Wonders of Modern Science” tentang keberadaan manusia aneh, speperti putri duyung dan manusia kepiting, yang didokumentasikan oleh apa yang disebut sebagai “Royal Scientific Society”. Dokumentasi itu juga menyebut mengenai Edward Mordrake, pria dengan dua wajah.

BACA JUGA: Misteri Keberadaan Suku Oni, Manusia Hobbit di Bone yang Miliki Kekuatan Gaib

Disebutkan dalam artikel surat kabar itu bahwa Edward Mordrake adalah seorang bangsawan muda Inggris yang cerdas dan tampan, serta seorang "musisi dengan kemampuan langka". Namun, dia memiliki “kutukan” mengerikan karena lahir dengan dua wajah di kepalanya.

Selain wajahnya yang tampan dan normal, Mordrake memiliki wajah kedua yang menakutkan di belakang kepalanya.

Wajah kedua dikatakan sebagai "indah seperti mimpi, mengerikan seperti iblis." Wajah aneh ini juga memiliki kecerdasan "yang berbahaya". Setiap kali Mordrake menangis, wajah kedua akan "tersenyum dan mencibir".

BACA JUGA: Kisah Pulau Terkutuk dan Jembatan Angker Dihuni Arwah Korban Bunuh Diri

Dikisahkan bahwa Mordrake terus-menerus diganggu oleh "kembaran iblis" -nya, yang membuatnya terjaga sepanjang malam dan membisikkan "hal-hal seperti yang hanya dibicarakan di neraka".

Bangsawan muda itu akhirnya menjadi gila dan mengakhiri hidupnya sendiri pada usia 23 tahun, meninggalkan sebuah catatan yang meminta agar wajah keduanya dihancurkan setelah kematiannya agar tidak lagi membisikkan hal mengerikan di dalam kubur.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kisah Mordrake dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat, dan banyak orang berusaha mencari tahun lebih banyak tentang pria itu, termasuk profesional medis, yang mempercayai cerita itu tanpa secuil pun skeptisisme.

Dokter George M. Gould dan Walter L. Pyle bahkan memasukkan kisah Mordrake dalam buku mereka “Anomalies and Curiosities of Medicine”, yang diterbitkan pada 1896, yang merupakan sebuah langkah yang salah karena ternyata kisah Edward Mordrake adalah cerita palsu.

Menurut Alex Boese, penulis blog Museum of Hoaxes, kisah Mordrake yang diterbitkan di Boston Post adalah karya Charles Lotin Hildreth, adalah seorang penyair dan penulis fiksi ilmiah. Kisah Hildreth cenderung ke hal-hal yang fantastik dan duniawi, berlawanan dengan artikel-artikel yang berdasarkan kenyataan.

Sementara “Royal Scientific Society”, yang dijadikan Hildreth dalam artikelnya tidak pernah ada pada abad ke-19. Nama organisasi itu terlihat mirip dengan Royal Society of London, sebuah lembaga ilmiah berusia ratusan tahun, sehingga banyak orang di Amerika percaya akan kebenaran kisah Mordrake.

Boese juga mencatat bahwa kasus medis yang digambarkan Hildreth dalam artikelnya tidak pernah muncul dalam literatur, karya ilmiah, atau laporan lainnya. Kisah tentang putri duyung, manusia dengan enam kaki berbulu yang disebutkan dalam artikel itu tidak pernah tercatat dimanapun.

“Ketika kita menyadari hal ini. saat itulah menjadi jelas bahwa artikel Hildreth adalah fiksi. Semua itu muncul dari imajinasinya, termasuk Edward Mordake,” kata Boese sebagaimana dikutip dari Allthatinteresting.

Pada masa itu banyak surat kabar tidak memiliki standar editorial yang sama seperti saat ini. Meski masih menjadi sumber informasi dan hiburan yang vital, namun juga dipenuhi dengan kisah-kisah fiksi yang disajikan seolah-olah bukan fiksi. 

Meski tidak serta merta bisa disebut sebagai jurnalisme yang tak bertanggung jawab, kisah Hildreth berhasil mengelabui banyak warga Amerika, bahkan beberapa dokter dan profesional medis, untuk mempercayainya. Hildreth meninggal hanya beberapa bulan setelah artikel itu diterbitkan, sehingga tidak pernah melihat bagaimana dampak cerita dalam tulisannya tersebut.

Kisah Edward Mordrake menjadi sebuah legenda urban di Amerika Serikat, lebih dari satu abad setelah publikasi pertamanya.

Seorang seniman bahkan membuat karya tengkorak dengan dua wajah dengan membayangkan rupa dari Edward Mordrake. Karya yang dibuat dari bubur kertas itu sempat menjadi perhatian karena dianggap sebagai tengkorak asli, hingga sang artis menekankan bahwa dia membuatnya sepenuhnya untuk tujuan hiburan.

Seperti banyak cerita fantasi lainnya, kisah Edward Mordrake ternyata juga memiliki kebenaran meski hanya secuil, yang mungkin menjadi inspirasinya.

Sebuah kondisi medis yang dinamakan "duplikasi kraniofasial", yang terjadi akibat dari ekspresi protein yang tidak normal, dapat menyebabkan fitur wajah dari sebuah embrio terduplikasi. Kondisi ini sangat langka dan biasanya mematikan, meskipun ada beberapa kasus bayi yang didokumentasikan baru-baru ini yang berhasil bertahan hidup dalam waktu singkat dengan mutasi ini.

Kasus Lali Singh pada 2008 adalah salah satu contoh kasus duplikasi kraniofasial. Singh lahir dengan dua wajah. Bayi malang itu bahkan dipercaya sebagai reinkarnasi Dewi Durga, dewi Hindu yang memiliki dua wajah dan banyak lengan.

Singh tidak hidup lama, dan meninggal hanya beberapa bulan setelah dilahirkan.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini