Share

Kisah Abu Nawas Dikasih Jabatan Malah Pura-Pura Gila di Depan Raja

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 15 Desember 2021 05:15 WIB
https: img.okezone.com content 2021 12 14 614 2517070 kisah-abu-nawas-dikasih-jabatan-malah-pura-pura-gila-di-depan-raja-CiyzE7WrPk.jpg Ilustrasi kisah lucu Abu Nawas. (Foto: Istimewa)
A A A

KISAH lucu Abu Nawas kali ini menceritakan sosok sufi tersebut pura-pura gila di depan raja. Diawali dari suatu hari ketika ayah Abu Nawas yang merupakan penghulu istana sakit parah dan kritis. Ia pun memanggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas datang, lalu mendapati ayahnya yang sudah sangat lemah.

"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," kata ayahanda Abu Nawas, seperti dikutip dari laman nu.or.id, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Humor Gus Baha: Abu Nawas Bikin Raja Tidur Pakai Cerita Amburadul 

Abu Nawas segera menuruti permintaan ayahnya. Dia mencium telinga kanan ayahnya, ternyata beraroma harum. Sedangkan telinga sebelah kiri berbau sangat busuk.

"Bagaimana anakku? Sudah kau cium?" tanya ayahnya.

"Sudah, ayah," jawab Abu Nawas.

"Ceritakan dengan sejujurnya aroma kedua telingaku ini," ucap ayah Abu Nawas.

"Aduh, yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali, tapi yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?" ungkap Abu Nawas.

Baca juga: Kisah Lucu Abu Nawas Lolos dari Pukulan Istri yang Cerewet, Malah Maling Jadi Korbannya 

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begitu?" tutur sang ayah.

"Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini," pinta Abu Nawas.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu)," jelas ayahanda Abu Nawas.

"Jika kelak kau suka menjadi qadi, maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Raja Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai qadi," lanjutnya.

Baca juga: Abu Nawas Umumkan Benci Haq dan Suka Fitnah, tapi Bikin Khalifah Tertawa, Kok Bisa? 

Itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi qadi. Seorang qadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.

Walaupun tidak menjadi qadi, Abu Nawas sering diajak konsultasi oleh Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan, dia kerap kali dipaksa datang ke istana untuk sekadar menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Kisah Abu Nawas Selalu Buat Tertawa Santrinya: Guru Ini seperti Badut 

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini