Share

14 Bentuk Kemesraan dan Keromantisan Nabi Muhammad SAW

Tim Okezone, Jurnalis · Jum'at 31 Desember 2021 10:35 WIB
https: img.okezone.com content 2021 12 31 614 2525381 14-bentuk-kemesraan-dan-keromantisan-nabi-muhammad-saw-YcdZJpMBx9.jpg Ilustrasi bentuk kemesraan dan keromantisan Nabi Muhammad SAW. (Foto: Shutterstock)
A A A

BENTUK kemesraan dan keromantisan Nabi Muhammad SAW kepada istrinya tidak perlu diragukan lagi. Beliau selalu memberikan perhatian dan kasih sayang terbaik. Ini bisa dijadikan contoh bagi kaum Muslimin dalam membangun rumah tangga yang harmonis.

Nah, apa saja bentuk kemesraan dan keromantisan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada istri-istrinya? Berikut ini 14 di antaranya, seperti dipaparkan Ustadz Imam Abdullah El Rashied, alumnus Fakultas Syariah–Imam Shafie College, Mukalla, Provinsi Hadhramaut, Republik Yaman, dikutip dari laman nu.or.id, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Abu Nawas Diusir dari Kampung Gara-Gara Mimpi Raja, tapi Bisa Pulang dengan Cara Unik 

1. Panggilan khusus

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam suka memanggil Aisyah Radhiyallahu anha dengan panggilan kecil:

« يَا عَائِشَ » « يَا عُوَيْش »

"Ya Aisy." (HR Bukhari Nomor 3768 dan Muslim Nomor 4480)

"Ya Uwaisy." (HR Ibnus Sunni Nomor 454)

Panggilan yang pertama merupakan pemenggalan huruf akhir. Sedangkan yang kedua adalah pemenggalan huruf akhir sekaligus panggilan kecil. Dalam kultur Arab, pemenggalan huruf akhir dan panggilan kecil menunjukkan panggilan manja/tanda sayang.

Bukan hanya memenggal huruf akhir atau panggilan kecil, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga mempunyai panggilan khusus untuk Aisyah Radhiyallahu anha sebagaimana dalam banyak riwayat hadis Ibnu Majah Nomor 2465, An-Nasa’i dalam As-Sunanul Kubra Nomor 8951, At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir Nomor 18433, Baihaqi dalam Syu’abul Iman Nomor 3675, Al-Hakim Nomor 4587, dan lain-lain.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memanggil Aisyah dengan Humaira’ (حميراء) yang artinya adalah putih kemerah-merahan. Ibnul Atsir menyebutkan dalam An-Nihayah (1/1044):

كان يقول لها أحيانا يا حُمَيْراء تَصْغير الحَمْراء يريد البَيْضاء

Artinya: "Beliau (Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam) sering memanggilnya (Aisyah) ‘Ya Humaira’ yang merupakan bentuk tasghir (panggilan kecil) dari ‘Hamra’ (merah) sedangkan yang dimaksud adalah putih."

Ibnul Jauzi menyebutkan dalam Kasyful Musyukil (juz I, halaman 1202):

والعرب تقول امرأة حمراء أي بيضاء

Artinya: "Orang Arab berkata, ‘Wanita yang merah,’ artinya putih.”

Qadhi Iyadh menyebutkan dalam Masyariqul Anwar (juz I, halaman 702):

قوله لعائشة يا حميراء تصغير إشفاق ورحمة ومحبة

Artinya: "Perkataan beliau kepada Aisyah ‘Ya Humaira’ adalah bentuk tasghir (panggilan kecil) kasih sayang dan cinta."

Baca juga: Amalan Apa Saja pada Hari Jumat? Ini 8 di Antaranya, Istimewa dan Berpahala Besar 

2. Menempelkan mulut ke bekas makan dan minum istri

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan Aisyah Radhiyallahu anha. Ia berkata:

« إن كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليؤتى بالإناء فأشرب منه وأنا حائض ثم يأخذه فيضع فاه على موضع في وان كنت لآخذ العرق فآكل منه ثم يأخذه فيضع فاه على موضع في »

Artinya: "Terkadang Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku." (HR Ahmad Nomor 24373)

3. Kecupan mesra

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha bahwa ia berkata:

« إن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا قبل بعض نسائه مص لسانها »

Artinya: "Sungguh Nabi Shallallahu alaihi wassallam ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya." (HR Maqdisi dalam Dzakhiratul Huffazh Nomor 1568)

Baca juga: Kenapa Disunahkan Baca Surah Al Kahfi Setiap Hari Jumat? Ini Penjelasannya 

4. Mengusap air mata istri

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata:

« كانت صفية مع رسول الله صلى الله عليه وسلفي سفر وكان ذلك يومها فأبطت في المسير فاستقبلها رسول الله صلى الله عليه وسلم وهي تبكي وتقول حملتني علي بعير بطئ فجعل رسول الله صلى الله عليه وسلم يمسح بيديه عينيها »

Artinya: "Suatu ketika Shofiyah bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dalam perjalanan. Sedangkan hari itu adalah bagiannya. Tetapi Shofiyah sangat lambat sekali jalannya, lantas Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menghadap kepadanya sedangkan ia menangis dan berkata, 'Engkau membawaku di atas unta yang lamban.' Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menghapus air mata Shofiyah dengan kedua tangannya." (HR Nasa’i dalam As-Sunanul Kubra Nomor 9162)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

5. Tiduran di pangkuan istri

Aisyah Radhiyallahu anha meriwayatkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ رَأْسَهُ فِي حِجْرِي فَيَقْرَأُ وَأَنَا حَائِضٌ

Artinya: "Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (Alquran) sedangkan aku dalam keadaan haid." (HR Abu Dawud Nomor 227, Bukhari Nomor 288, Muslim Nomor 454, Ahmad Nomor 24442, dan Ibnu Majah Nomor 626)

Baca juga: 15 Nama Anak Perempuan Islami Bermakna Lembut, Cerdas, hingga Salihah 

6. Mandi bersama

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata:

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ مِنْ الْجَنَابَةِ » رواه البخاري ومسلم وزاد ابن حبان « وتلتقي أيدينا

Artinya: "Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya." (HR Bukhari Nomor 253 dan Muslim Nomor 484, Ibnu Hibban Nomor 1118 mencantumkan riwayat tambahan, "Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan)."

7. Membelai istri

Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair Radhiyallahu anhu, ia meriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha, dia berkata:

قلما كان يوم - أو قالت قل يوم - إلا كان رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يدخل على نسائه فيدنو من كل امرأة منهن فى مجلسه فيقبل ويمس من غير مسيس ولا مباشرة » قالت « ثم يبيت عند التى هو يومها

Artinya: "Hampir setiap hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengunjungi semua istrinya, lantas mendekatinya satu per satu di tempatnya (rumah). Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mencium dan membelainya tanpa bersetubuh atau berpelukan." Aisyah berkata, "Lantas beliau menginap di (rumah) istri yang mendapat gilirannya." (HR Daruquthni Nomor 3781)

Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad Nomor 24809, Imam Al-Hakim Nomor 2710, Abu Dawud Nomor 1823, dan At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir Nomor 19577.

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini, Jumat 31 Desember 2021M/26 Jumadil Awal 1443H 

8. Disisiri istri

Aisyah Radhiyallahu anha berkata:

كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ

Artinya: "Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, sedangkan aku dalam keadaan haid." (HR Bukhari Nomor 286 dan Muslim Nomor 710)

9. Mengantar istri

Diriwayatkan dari Ali bin Husein Radhiyallahu anhu, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ وَعِنْدَهُ أَزْوَاجُهُ فَرُحْنَ فَقَالَ لِصَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ لَا تَعْجَلِي حَتَّى أَنْصَرِفَ مَعَكِ

Artinya: "Suatu ketika Nabi Shallallahu alaihi wassallam berada di masjid (Nabawi), sedangkan istri-istrinya ada di dekatnya kemudian mereka pulang. Rasulullah bersabda kepada Shafiyah binti Huyay: ‘Jangan buru-buru agar aku bisa pulang bersamamu'." (HR Bukhari Nomor 1897)

Dalam riwayat lain disebutkan:

أَنَّ صَفِيَّةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزُورُهُ فِي اعْتِكَافِهِ فِي الْمَسْجِدِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ فَتَحَدَّثَتْ عِنْدَهُ سَاعَةً ثُمَّ قَامَتْ تَنْقَلِبُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهَا يَقْلِبُهَا

Artinya: "Sungguh Shafiyah istri Nabi Shallallahu alaihi wassallam mengabarkannya (Husein bin Ali) bahwa ia mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang sedang iktikaf di masjid (Nabawi) pada 10 hari terakhir Ramadhan. Kemudian ia berbincang dengan Nabi beberapa waktu lantas berdiri untuk pulang. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassallam berdiri dan pulang bersamanya." (HR Bukhari Nomor 1894)

Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini, Jumat 31 Desember 2021M/26 Jumadil Awal 1443H 

10. Mendahulukan istri

Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kepada istrinya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu dalam sebuah hadis perjalanan pulang dari penaklukan Khaibar:

خَرَجْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ قَالَ فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَوِّي لَهَا وَرَاءَهُ بِعَبَاءَةٍ ثُمَّ يَجْلِسُ عِنْدَ بَعِيرِهِ فَيَضَعُ رُكْبَتَهُ فَتَضَعُ صَفِيَّةُ رِجْلَهَا عَلَى رُكْبَتِهِ حَتَّى تَرْكَبَ

Artinya: "Kami keluar menuju Madinah." Anas berkata, "Aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menyiapkan tempat duduk Shafiyah di belakangnya dengan kain, kemudian ia duduk di dekat untanya dan memosisikan lututnya, lantas Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau hingga naik (ke unta)." (HR Bukhari Nomor 2679)

11. Berbincang bersama istri di luar

Aisyah Radhiyallahu anha meriwayatkan dalam sebuah hadis panjang tentang kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ke luar kota membawa istri:

وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ بِاللَّيْلِ سَارَ مَعَ عَائِشَةَ يَتَحَدَّثُ

Artinya: "Nabi Shallallahu alaihi wassallam ketika malam hari berjalan bersama Aisyah, berbincang dengannya." (HR Bukhari Nomor 4810 dan Muslim Nomor 4477)

Baca juga: 4 Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Rasulullah 

12. Mengajak istri ke luar kota

Kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ketika bepergian keluar kota adalah selalu membawa salah satu istrinya dengan cara diundi, sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah Radhiyallahu anha. Ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ

Artinya: "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam itu ketika hendak bepergian akan mengundi di antara istri-istrinya. Siapa pun undiannya yang keluar, maka beliau akan pergi bersamanya." (HR Bukhari Nomor 2404 dan Muslim Nomor 4974.

13. Menenangkan amarah istri dengan cara unik

Ibnu Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah Nomor 454 meriyawatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha:

كان إذا غضبت عائشة عرك النبي صلى الله عليه وسلم بأنفها وقال : يا عويش قولي : اللهم رب محمد اغفر لي ذنبي ، وأذهب غيظ قلبي ، وأجرني من مضلات الفتن

Artinya: "Ketika Aisyah marah, maka Nabi Shallallahu alaihi wassallam mencubit hidungnya dan berkata, 'Wahai ‘Uwaisy (panggilan kecil Aisyah), katakanlah, 'Ya Allah, Tuhan Muhammad, ampunilah dosaku, hilangkanlah kemarahan di hatiku dan selamatkanlah aku dari fitnah yang menyesatkan'."

Baca juga: Mengapa Rasulullah Selalu Puasa Senin Kamis? Ternyata Ini Keutamaannya 

14. Mengajak istri makan di luar

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, ia berkata:

أن رجلا فارسيا كان جارا للنبي صلى الله عليه وسلم وكانت مرقته أطيب شي ريحا فصنع طعاما ثم أتى النبي صلى الله عليه وسلم فأومأ إليه أن تعال وعائشة جنبه فقال صلى الله عليه وسلم: "وهذه معي" وأشار إلى عائشة فقال لا قال ثم أشار إليه فقال: "وهذه معي" قال لا ثم أشار إليه الثالثة فقال وهذه معي وأشار إلى عائشة فقال نعم

Artinya: "Seorang lelaki Persia yang merupakan tetangga Nabi Shallallahu alaihi wassallam mempunyai kuah kaldu paling sedap. Kemudian dia membuat makanan dan mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wassallam lantas mengundangnya untuk makan, sedangkan Aisyah berada di samping Nabi. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassallam berkata, ‘Yang ini bagaimana?’ Ia menunjuk Aisyah dan berkata, 'Tidak' Kemudian memberi isyarat kepadanya, 'Bagaimana dengan ini?' Dia berkata, 'Tidak.' Kemudian Nabi memberi isyarat yang ketiga kalinya dan bersabda, 'Ini bersamaku?' Kemudian ia berkata, 'Ya'." (HR Ibnu Hibban Nomor 5301, Abu Ya’la Nomor 3261, dan Darimi Nomor 2119)

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Hukum Mencium Istri ketika Berpuasa, Apakah Membatalkan? 

1
4

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini