Share

Periskop 2022: Peluang Calon Jamaah Haji Indonesia Berangkat ke Tanah Suci

Hantoro, Jurnalis · Kamis 06 Januari 2022 12:36 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 06 614 2528209 periskop-2022-peluang-calon-jamaah-haji-indonesia-berangkat-ke-tanah-suci-llczsSvsjk.jpg Ilustrasi Periskop 2022 peluang calon jamaah haji Indonesia berangkat ke Tanah Suci. (Foto: Shutterstock)
A A A

PERISKOP 2022 kanal Muslim Okezone membahas peluang calon jamaah haji Indonesia berangkat ke Tanah Suci. Apakah tahun ini bisa terwujud? Mengingat pandemi covid-19 masih berlangsung dan muncul mutasi baru yakni varian omicron. Persiapan secara ketat pun wajib dilakukan untuk melindungi segenap calon jamaah haji Tanah Air.

Sebagaimana diketahui bahwa selama dua tahun penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi covid-19, Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan calon jamaah. Alasannya untuk melindungi dari terpapar wabah penyakit tersebut. Keputusan ini pun sangat dimaklumi seluruh pihak di dalam negeri.

Baca juga: Hukum Menghajikan Orangtua yang Sudah Wafat, Apakah Wajib? 

Persiapan Pemberangkatan Calon Jamaah Haji

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan tertundanya keberangkatan jamaah haji Indonesia pada dua tahun terakhir adalah ujian kesabaran, kekompakan, serta kesiapan bagi semua pihak.

"Kepada jamaah haji yang tertunda keberangkatannya, saya sampaikan bahwa hal ini merupakan ujian kesabaran sekaligus ujian kekompakan bagi kita semua. Bukan hanya bagi jamaahnya, tapi juga para pihak yang terlibat, termasuk para petugas dan pembimbingnya. Juga ujian kesiapan bagi kita agar lebih siap jika tahun depan haji diselenggarakan," ungkap Hilman, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Ahad 2 Januari 2022.

Ia mengajak calon jamaah haji Indonesia tetap optimis. Pemerintah akan tetap memfasilitasi yang terbaik supaya nantinya segala prosedur pelaksanaan ibadah haji, seperti kebijakan prokes dan sistem digitalisasi siap. Pasalnya, sekarang masih dalam situasi pandemi, jadi banyak hal yang dimitigasi.

Hilman mengungkapkan ada tiga hal penting terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M. Pertama, ada banyak perubahan situasi di Arab Saudi yang dapat diambil contoh, salah satunya makin banyaknya perempuan yang berperan di ruang publik, dalam hal ini contohnya sebagai pembimbing jamaah, atau bahkan petugas bandara.

Baca juga: Jamaah Umrah Belum Boleh Mencium Hajar Aswad, Ini Alasannya 

Kedua, dikarenakan masih dalam kondisi pandemi covid-19, penggunaan teknologi digital dalam proses penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Arab Saudi makin masif, maka itu semua pihak yang terlibat nantinya perlu dipersiapkan dari sekarang agar melek teknologi, termasuk calon jamaah.

"Ketiga, walaupun belum ada penandatanganan MoU dengan Arab Saudi terkait kuota jamaah yang diberangkatkan tahun depan (2022M), mereka juga meminta kita untuk optimis," jelasnya.

Hilman pun mengajak seluruh pihak berdoa bersama agar Arab Saudi segera memberi kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun depan dan memberikan kemudahan bagi calon jamaah Indonesia yang sudah tidak sabar untuk berkunjung ke Baitullah.

"Kita berdoa bersama agar segera dapat undangan untuk berhaji di tahun 2022. Mudah-mudahan perjuangan dan penantian kita semua berakhir manis," harapnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Indonesia Negara Prioritas Haji dan Umrah

Sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk membahas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Menag memberikan kabar gembira bahwa Pemerintah Saudi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas dalam pelaksanaan haji dan umrah. Sebelumnya, antrean calon jamaah tertunda dampak pandemi covid-19 dan menunggu kepastian hingga saat ini.

"Alhamdulillah saya bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufig F Alrabiah di Makkah. Menteri Taufig mengatakan bahwa Indonesia adalah prioritas dalam masalah haji dan umrah," ungkap Menag dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal, Selasa 23 November 2021.

Baca juga: Pemberangkatan Jamaah Umrah Ditunda, Kemenag: Demi Melindungi dari Omicron 

Ia berharap para calon jamaah haji dan umrah Indonesia bisa segera melepas kerinduan menunaikan ibadah di Tanah Suci. Kemudian calon jamaah yang sempat tertunda keberangkatannya dapat segera berangkat.

Menag mengungkapkan, hasil pertemuannya dengan Menteri Haji Arab Saudi cukup progresif dan efektif. Hal itu tidak lepas dari diskusi awal (senior official meeting) yang dilakukan Wakil Menteri Haji Saudi dengan Tim Kementerian Agama yang dipimpin Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Staf Khusus Menteri Agama, serta Tim Konsul Haji Jeddah.

Kemudian nantinya Kementerian Agama segera menyusun skenario serta timeline pemberangkatan calon jamaah haji dan umrah. Penerapan prokes ketat akan menjadi aspek paling penting dalam pengaturan penyelenggaraannya. Rumusan tersebut selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Haji Arab Saudi untuk dipelajari.

Baca juga: Melihat Sejarah Pelaksanaan Ibadah Haji, Pernah Dibatalkan 40 Kali 

"Kita berharap semoga persiapan lanjutan, baik di Saudi maupun Tanah Air, bisa segera selesai sehingga penyelenggaraan umrah bisa segera dibuka," terang Menag.

Selain membahas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, pertemuan kedua menteri ini juga mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama bilateral dalam bidang haji dan umrah. "Kami memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kerja sama seperti di bidang manasik haji atau penyuluhan secara terpadu," pungkasnya.

Pemberangkatan Tim Pendahulu

Sementara itu, guna memastikan pelaksanaan ibadah umrah, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) memberangkatkan Tim Pendahulu Mitigasi Sistem Umrah ke Arab Saudi. Mereka bertugas melakukan uji coba serta mempelajari langsung tata cara pelaksanaan umrah yang disepakati Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.

"Berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Agama bersama asosiasi penyelenggara umrah, maka pada Kamis 23 Desember malam tim advance terbang ke Saudi. Sebanyak 25 orang perwakilan asosiasi yang tergabung dalam tim, 5 orang di antaranya dari Amphuri," ungkap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Amphuri Firman M Nur, seperti dikutip dari Antara, Jumat 24 Desember 2021.

Baca juga: Mau Dapat Pahala Haji dan Umrah? Yuk Lakukan 3 Amal Ibadah Ini 

Dia mengatakan keberangkatan tim yang terdiri dari lintas asosiasi penyelenggara umrah ini dilangsungkan guna mempelajari langsung setiap tahapan pelaksanaan umrah pada masa pandemi covid-19. Termasuk konektivitas sistem dan teknis aplikasi pelaksanaan umrah kedua negara yakni Siskopatuh dan PeduliLindungi untuk Indonesia serta Tawakalna untuk Arab Saudi. Firman menyebutkan sebanyak 25 orang sebagai perwakilan asosiasi, adapun 5 orang di antaranya berasal dari Amphuri.

Ia melanjutkan, jika keberangkatan tim tersebut dinyatakan berhasil, keberangkatan umrah selanjutnya akan dimulai dengan para pimpinan PPIU yang sudah dijadwalkan sebelumnya akibat kebijakan Pemerintah Indonesia. "Baru setelah itu kami akan bisa memberangkatkan jamaah umrah di awal tahun nanti," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Amphuri Azhar Ghazali mengatakan bahwa proses serta tahapan yang dilalui seluruh tim pendahulu dimulai sejak karantina dan skrining kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Kemudian setibanya di Tanah Suci nanti akan menjalani karantina selama tiga hari dan tes PCR di Jeddah.

Baca juga: Menag Umumkan Penerbangan dari Indonesia Kini Bisa Langsung ke Arab Saudi 

Azhar menegaskan keberhasilan dari keberangkatan tim sebagai duta bangsa tersebut akan menentukan pelaksanaan umrah bagi jamaah nantinya, termasuk pelaksanaan haji. Dia berharap misi uji coba itu tidak membawa kasus covid-19 hingga kepulangan nanti. Sehingga, mampu memberikan hasil yang maksimal dengan membawa bahan evaluasi untuk persiapan pemberangkatan jamaah umrah Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan covid-19 sejak berangkat sampai dengan kepulangan," tuntasnya.

Wallahu a'lam bishawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini