Share

3 Kelompok Penular Omicron di Indonesia dan Cara Pencegahannya

Widya Michella , MNC Media · Sabtu 15 Januari 2022 21:31 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 15 337 2532762 3-kelompok-penular-omicron-di-indonesia-dan-cara-pencegahannya-L5Xx52BPx9.jpg Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
A A A

JAKARTA - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan setidaknya da tiga kelompok yang menyebabkan maraknya Covid-19 varian omicron di Indonesia.

Tiga kelompok tersebut yaitu, mereka yang datang dari luar negeri, transmisi lokal, dan mereka yang tertular dari orang yang berpergian keluar negeri kemudian menulari masyarakat sekitarnya.

"Kenapa harus dibedakan menjadi tiga seperti ini karena penanganannya berbeda-beda,"ucap Tjandra dalam polemik trijaya : Bersiap Hadapi Gelombang Omicron, yang disiarkan secara daring, Sabtu,(15/1/2022).

Tjandra pun menyampaikan cara penanganan ketiga kelompok tersebut. Pertama, jika datang dari luar negeri bentuk penanganannya adalah dengan melakukan karantina.

"Bukan hanya orang suruh tinggal di wisma karantina tapi proses karantina dimulai dari kesehatan di pesawat hingga kedatangan, PCR dan sebagainya. Kemudian karantina sampai lepas karantina dan juga pengawasan paska karantina untuk orang yang datang dari luar negeri,"ucap dia.

Kedua, untuk orang yang tertular dari orang luar negeri, lanjut Tjandra dilakukan proses keselamatan mencegah penularan para pelaku perjalanan internasional.

"Itu harus dibuat lebih ketat. Kita harus cepat menjaga kemungkinan penularan begitu juga untuk yang petugas kebersihan yang mengambil swab di bandara itu yang tertular dari luar negeri,"kata dia

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara yang transisi lokal itu dilakukan dengan dua aspek, pertama indeks kasus per kasus.

"Dia menularkan kepada siapa saja Itu yang dikejar misalnya dilakukan mikro lockdown karantina, tetapi selain itu juga harus dicari dari mana karena kalau kita tidak ketemu dari mana dia tertular awalnya itu mungkin saja bisa menulari orang lain,"ujar dia.

Jadi persoalan tidak hanya selesai mencari dari indeks kasus yang tertular tetapi siapa saja yang menular.

Kedua, melakukan tracing dari satu negara ke negara lainnya dengan menggunakan International Health Regulations (IHR) contact point yang ditunjuk sebagai health regulation yang ada di berbagai negara di dunia.

"Jadi kalau ada orang yang datang dari 1 negara selain dari yang transit atau benar-benar datang dari Malaysia dan Saudi kemudian positif maka IHR Contact point Indonesia memberitahu bahwa ada di negara Anda yang positif supaya bertujuan agar IHR tetangga bisa mentracing orang itu tertular,"ucapnya.

Hal itu berlaku juga bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) di negara yang cukup banyak kasus omicron disana. Maka IH R negara awal dapat mengecek juga orang Indonesia yang ada di sekitar orang yang terinfeksi omicron.

"Antar provinsi juga dilakukan di Indonesia tapi ada mekanisme internasional antar negara agar bisa menginformasikan penularan penyakit atau negara itulah yang memang termaktub dalam international relations mereka,"ucapnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini