Share

Fakta dan Kejanggalan Jasad Mantan Presiden Turki Ataturk Tak Diterima Bumi

Tim Okezone, Jurnalis · Sabtu 22 Januari 2022 13:26 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 22 614 2536141 fakta-dan-kejanggalan-jasad-mantan-presiden-turki-ataturk-tak-diterima-bumi-ZlTfRoyTBN.jpg Mustafa Kemal Ataturk. (Foto: Thepatriots.asia)
A A A

SOSOK mantan Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk pasti sudah dikenal publik dunia. Hal yang terkait dengannya adalah penghapusan sistem khilafah dan tindakannya terhadap institusi keagamaan.

Tetapi kisah yang banyak beredar adalah kabar jasad Mustafa Kemal Ataturk tidak diterima bumi, benarkah demikian? Simak faktanya berikut ini, seperti dikutip dari Thepatriots.asia, Sabtu (22/1/2022).

Mustafa Kemal Ataturk meninggal dunia pada 10 november 1983 setelah mengalami sakit. Sebelumnya saat berada di Istana Dolmabahce, Ataturk mengalami koma pada September. Kemudian tidak sadarkan diri pada 9 November.

Lalu pada 10 November 1938, Ataturk meninggal dalam usia 57 tahun. Kala itu jam menunjukkan pukul 09.05 waktu setempat.

Baca juga: Abu Nawas Dipenjara tapi Bisa Gali Ladangnya di Rumah, Gimana Caranya? 

Pemakaman Ataturk

Persiapan diatur oleh pihak berwenang untuk mengatur pemakaman kenegaraan untuk Ataturk. Saat itu tidak ada keputusan tentang Makam. Sehari setelah Ataturk meninggal, Parlemen Turki yang duduk di Ankara mengangkat Ismet Inonu sebagai presiden baru Turki.

Pada awalnya tidak dilakukan sholat jenazah untuk Ataturk. Namun Makbule Atadan, saudara perempuan Ataturk, yang tinggal di Dolmabahce selama beberapa hari hingga hari kepergian Ataturk, bersikeras agar sholat dilakukan di masjid sebelum jenazah dibawa ke Ankara. Akhirnya, Atadan diyakinkan oleh Kepala Departemen Agama Turki Rifat Borekci bahwa sholat jenazah juga harus dilakukan di luar masjid.

Pada 19 November, pukul 08.10 waktu setempat, sholat jenazah Ataturk dipimpin oleh Profesor Serafettin Yaltkaya, direktur Institut Studi Islam, dilakukan dalam bahasa Turki dan bukan dalam bahasa Arab.

Selama prosesi, segala upaya untuk mengambil gambar tidak diperbolehkan. Doa pemakaman dihadiri oleh orang-orang terdekatnya, beberapa jenderal, pejabat agama, staf istana dan Mayor Yasar Okur, seorang penghafal Quran merangkap perwira militer yang bertugas bersama Ataturk selama 15 tahun.

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini, Sabtu 22 Januari 2022M/19 Jumadil Akhir 1443H 

Karena pengaturan pemakaman ditunda untuk memberikan kesempatan kepada pembela kehormatan dan publik untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ataturk, jenazahnya diawetkan di Ankara oleh ahli patologi dari Akademi Medis Militer Gulhane (GMMA), Profesor Lutfi Aksu.

Sedangkan proses pengkafanan dilakukan oleh salah satu dari sembilan dokter yang menandatangani akta kematiannya, Profesor Mehmet Kamil Berk. Kemudian jenazah Ataturk dibaringkan dalam posisi istirahat.

Jenazah Ataturk ditempatkan di peti kayu walnut berkualitas tinggi dengan bagian dalam terbuat dari kayu mahoni. Peti jenazah ditutupi bendera nasional Turki ditempatkan pada 16 November di aula istana. Kemudian bisa dilihat publik.

Selama tiga hari, ribuan orang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ataturk. Petugas kehormatan pun menjaga jenazah.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setelah selesai sholat jenazah, jasad Ataturk dibawa keluar dari Istana Dolmabache, ditaruh di atas kaison yang ditarik kuda, dan dibawa di depan prosesi pemakaman ke Taman Gulhane.

Dari Seraglio Point, sebuah kapal torpedo membawa jenazahnya ke Kapal Perang TCG Yavuz. Yavuz dikawal oleh Kapal Angkatan Laut Turki dan kapal asing yang membawa jenazah melewati Pulau Buyukada. Setelah itu, Yavuz melanjutkan perjalanannya ke Kota Pelabuhan Izmit.

Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini, Sabtu 22 Januari 2022M/19 Jumadil Akhir 1443H 

Peti yang membawa jenazah dipindahkan dengan kereta pemakaman dan dibawa ke Ankara dan tiba pada 20 November 1938.

Peti jenazah Ataturk kemudian dibawa lagi dengan kaison ke Gedung Majelis Umum Nasional Turki di Ulus, ditempatkan di depan gedung parlemen untuk dilihat publik. Ini memberikan kesempatan bagi ribuan penduduk Ankara memberikan penghormatan terakhir kepada Bapak Turki Modern.

Keesokan harinya, pemakaman lain yang lebih besar diadakan untuk memberi para pemimpin asing kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.

Sebanyak 17 pemimpin asing hadir untuk memberikan penghormatan. Arak-arakan dengan peti mati Ataturk berbalut bendera Turki yang ditaruh di atas kaison yang ditarik kuda dibawa ke Museum Etnografi Ankara juga didampingi sembilan detasemen pengawal kehormatan.

Baca juga: Hari Kiamat Makin Dekat, Berikut 9 Tanda-Tandanya 

Di antara negara-negara yang mengirim detasemen adalah Inggris, Iran, dan Yugoslavia. Setibanya di museum, peti mati Ataturk ditempatkan di peti mati marmer putih yang dibangun khusus dengan bendera Turki menutupi tutup peti jenazah.

Berdasarkan catatan, beredar kisah jenazah Ataturk tidak diterima bumi. Berawal pada tahun 1953, ketika tutup peti batu dibuka untuk pertama kalinya dan peti jenazah itu dibawa keluar dengan bantuan derek trispastos untuk diletakkan di atas catalfaque disaksikan oleh saudara perempuan Ataturk, Makbule Atadan, Presiden Celal Bayar, Ketua Parlemen Refik Koraltan, Perdana Menteri Adnan Menderes, Panglima Angkatan Bersenjata Turki Nuri Yamut, Abdulhalik Renda dan beberapa pejabat senior pemerintah.

Gubernur Ankara Kemal Aygun menugaskan ahli patologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Ankara Profesor Kamile Sevki Mutlu untuk mengeluarkan peti jenazah, memeriksa sisa-sisanya, dan mengawasi proses pemakaman yang harus mengikuti tradisi lokal.

Prosesi yang berlangsung pada 9 November itu dilakukan Prof Mutlu dibantu dua rekannya Dr Cahit Ozen dan Dr Seref Yezgan serta 10 guru sekolah menengah kejuruan dihadiri oleh pejabat senior pemerintah.

Baca juga: Abu Nawas Kelabui Balik Para Penipu, Tongkat Biasa Dijual 100 Dinar Emas 

Setelah membuka bagian dalam seng, mereka menemukan plastik coklat berisi jenazah Ataturk yang ditopang oleh penyangga kayu. Usai melepas plastik dan kafan jenazah, Tim Prof Mutlu menemukan bahwa tubuh Ataturk masih dalam kondisi baik dan tidak busuk berkat proses penyembuhan yang dilakukan 15 tahun lalu oleh Prof Aksu yang meninggal pada tahun 1951.

Juga ditemukan di peti jenazah adalah sampel bahan kimia pengawet yang digunakan dalam botol tertutup dengan label kimia. Tim naik ke catalfaque satu per satu dan menatap wajah Ataturk. Atas saran Prof Mutlu, peti kembali ditutup setelah jenazah diselimuti kain baru dan diberi bahan kimia khusus agar tetap utuh.

Sehari kemudian, pada 10 November 1953, sebuah peti mati yang ditutupi dengan bendera Turki dibawa keluar dari Museum Etnografi Ankara dan dibawa oleh 12 tentara untuk ditempatkan di kaison untuk dibawa ke lokasi permanen pemakamannya, Anitkabir.

Baca juga: Bolehkah Puasa Hanya di Hari Jumat? Ini Penjelasan Ustadz Dr Firanda Andirja 

Pengangkutan peti dipimpin oleh berbagai pemimpin komunitas agama Turki seperti Patriak Armenia, Ortodoks Yunani, Katolik Roma, dan kepala Rabbi Yahudi di samping Kepala Divisi Urusan Agama Turki.

Bapak Turki Modern pun dimakamkan di pemakaman permanennya, Kompleks Pemakaman Anitkabir. Seorang pejabat menceritakan pengalaman selama proses tersebut, "Saya masih bertugas pada hari pemakamannya, ketika saya meneteskan air mata tentang fakta kematiannya. Hari ini saya tidak sedih karena 15 tahun telah mengajari saya bahwa Ataturk tidak pernah mati."

Wallahu a'lam bishawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini