Share

Ayah Maura: Dia Tak Kuat Menopang Beban Pikiran dan Pressure di Hidupnya

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Okezone · Selasa 25 Januari 2022 21:39 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 25 33 2537755 ayah-maura-dia-tak-kuat-menopang-beban-pikiran-dan-pressure-di-hidupnya-uUJo7bjgYO.jpg Rumah duka anak Nurul Arifin meninggal dunia. (Foto: Instagram)
A A A

MAYONG Suryo Laksono mengaku berusaha kuat dan tegar dalam menghadapi kenyataan bahwa putri sulungnya, Maura, harus meninggal dunia di usia yang masih belia. Maura disebut tak kuat menahan beban hidupnya di masa muda. 

Sang putri bernama Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022) di usia 28 tahun akibat serangan jantung.

Saat ini jenazah Maura disemayamkan di tempat tinggal Nurul dan baru saja selesai menjalani Misa Requiem yang dipandu oleh Romo serta para kerabat terdekat. Sikap tegar yang dimiliki Mayong tampak jelas lewat perkataan yang ia lontarkan saat memberikan sambutan usai perayaan misa.

“Saya Mayong, Nurul, Melkior, yang sudah ditinggalkan oleh Maura mencoba untuk tidak sedih karena Maura sudah melihat langit birunya sendiri. Walaupun ini juga bagian dari perjalanan kami sebagai orangtua betapa tidak mudah membesarkan anak,” kata Mayong, dalam siaran live streaming melalui aplikasi Zoom.

 Maura

Ia menambahkan bahwa sudah berusaha tampil ceria dan tidak terlihat sedih saat bertemu dengan para pelayat lainnya. Namun ia mengaku tidak mampu menyembunyikan perasaanya. Ia pun menceritakan bagaimana Maura bisa jatuh sakit dan meninggal dunia pada usianya yang terbilang masih sangat muda.

“Penampakan muka seseorang belum tentu mencerminkan apa yang ada di dalamnya. Maura memang sedang bergulat, dia baru selesai S2 di universitas, namun menjelang dia wisuda, belum sempat wisuda, baru bulan depan mengurus wisuda ke Sydney,” tambahnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Lebih lanjut, Mayong mengatakan bahwa Maura masih bergulat dengan cita-cita dan keinginanya. Mayong memprediksi bahwa sikap anaknya yang mungkin memendam semua persoalan yang dimilikinya seorang diri, serta tuntutan fisik yang berat menyebabkan tubuhnya menjadi lemah sebelum meninggal

“Mungkin persoalan dia sendiri yang mungkin ia pendam. Dan dia lebih banyak hidup serta happy dengan teman-temannya. Selain itu, beban atau mungkin keharusan tubuhnya menopang pikiran, hidup malam, kurang tidur dengan pressure dan segala macam ternyata jatuhnya membuat dia tidak kuat,” tuntasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini