Share

Kisah Abu Bakar Mendapat Julukan Ash-Shiddiq dan Al-'Atiq: Sang Pembenar sekaligus Terbebas

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 26 Januari 2022 10:38 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 26 614 2537925 kisah-abu-bakar-mendapat-julukan-ash-shiddiq-dan-al-atiq-sang-pembenar-dan-terbebas-P1Ty1tPLbt.jpg Ilustrasi kisah Abu Bakar mendapat julukan Ash-Shiddiq dan Al-'Atiq. (Foto: Shutterstock)
A A A

KISAH Abu Bakar mendapat julukan Ash-Shiddiq dan Al-‘Atiq sangat menarik diketahui kaum Muslimin. Ini bisa menjadi bekal untuk lebih bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Dikutip dari nu.or.id, Rabu (26/1/2022), Ustadz Muhamad Abror, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek-Cirebon dan Ma'had Aly Sa’idusshiddiqiyah Jakarta, menerangkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sering memberikan julukan kepada para sahabat sebagai bentuk sanjungan sesuai keunggulan yang dimiliki.

Di antaranya Umar bin Khattab yang dijuluki Al-Faruq (pembeda antara kebenaran dan kebatilan), Khalid bin Walid yang dijuluki Saifullah (pedang Allah), dan Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki Asadullah (macan Allah).

Sebagai sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang paling utama, Abu Bakar juga memiliki julukan khusus, yaitu Ash-Shiddiq dan al-‘Atiq. Berikut penjelasan arti serta alasan penyematan kedua julukan tersebut.

Baca juga: Biografi Imam Ahmad bin Hanbal: Ahli Ilmu yang Zuhud dan Dermawan 

Ash-Shiddiq

Ash-Shiddiq memiliki arti 'orang yang sangat jujur atau banyak membenarkan'. Abu Bakar mendapat julukan ini karena merupakan sahabat Nabi yang paling memercayai Nabi, bahkan terkait hal-hal yang tidak masuk akal sekalipun.

Seperti pernah dikisahkan saat setelah peristiwa Isra Mikraj. Dalam satu malam, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melakukan perjalanan kilat dari Makkah ke Baitul Maqdis, dan dilanjut perjalanan langit dengan segala keajaibannya.

Keesokan harinya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menceritakan kepada penduduk Makkah tentang apa yang baru saja dialaminya semalam. Bukan tambah beriman, penduduk Makkah justru banyak yang tidak percaya. Mereka yang tadinya suka mencela Nabi, makin heboh mengolok-olok karena mendapat momen emas untuk menghina Nabi.

Parahnya lagi, orang-orang yang imannya lemah menjadi murtad karena terhasut dan menganggap Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai pendusta. Dalam keadaan yang demikian genting, Abu Bakar muncul dengan gagah dan penuh percaya diri membenarkan apa saja yang Rasulullah sampaikan tanpa tapi. Sejak kejadian itu, Nabi menjulukinya ash-Shiddiq.

Baca juga: Biografi Imam Bukhari: Perawi Hadis Sahih yang Sembuh dari Buta Berkat Doa Ibunya 

Dalam hadis riwayat Siti Aisyah radhiyallahu anha dijelaskan:

لَمَّا أُسْرِيَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى، أَصْبَحَ يُحَدِّثُ بِذَلِكَ النَّاسَ، فَارْتَدَّ نَاسٌ مِمَّنْ كَانَ آمَنَ وَصَدَّقَ بِهِ وَفُتِنُوا، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: إِنِّي لأُصَدِّقُهُ فِيمَا هُوَ أَبْعَدُ مِنْ ذَلِكَ، أُصَدِّقُهُ بِخَبَرِ السَّمَاءِ غَدْوَةً أَوْ رَوْحَةً، فَلِذَلِكَ سُمِّيَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقَ

"Begitu Nabi melakukan isra ke Masjid al-Aqsha, paginya ia kabarkan hal itu kepada warga (Makkah). (Saking tidak percayanya), sampai-sampai mereka yang tadinya beriman dan memercayai Nabi menjadi murtad. Mereka celaka. Abu Bakar pun berkata, 'Aku membenarkannya pada perkara yang lebih daripada itu, aku membenarkannya tentang wahyu yang ia terima dari langit di pagi ataupun sore hari.' Oleh karena itu, Abu Bakar dinamakan Ash-Shiddiq." (Ibnul Atsir, Usdul Ghabah fi Ma’rifatish Shababah, juz III, halaman 310)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara Imam An-Nawawi dalam Tadzhibul Asma wal Lughat juga menegaskan:

وأجمعت الأئمة على تسميته صديقًا. قال على بن أبى طالب، رضى الله عنه: إن الله تعالى هو الذى سمى أبا بكر على لسان رسول الله - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - صديقًا، وسبب تسميته أنه بادر إلى تصديق رسول الله - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ولازم الصدق، فلم يقع منهم هناة ولا وقفة فى حال من الأحوال.

"Para imam (ulama) sepakat atas julukan Ash-Shiddiq pada Abu Bakar. Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu pernah mengatakan, 'Sesunngguhnya Allah-lah yang memberi nama (julukan) Ash-Shidddiq memalui perantara Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.' Sebab penamaan itu karena Abu Bakar merupakan orang yang selalu terdepan dalam membenarkan Nabi dan tidak sekali pun dia mendustakannya." (An-Nawawi, Tadzhibul Asma wal Lughat, juz II, halaman 181)

Baca juga: Biografi Imam Muslim: Perawi Hadis yang Tidak Perlu Diragukan Lagi Kesahihannya 

Al-'Atiq

Julukan yang dimiliki Abu Bakar berikutnya adalah Al-'Atiq. Ulama berbeda pendapat apa yang menyebabkan ia dijuluki dengan nama ini. Ada yang mengatakan karena wajah Abu Bakar tampan rupawan. Pendapat ini menurut Laits bin Sa’ad, Ahmad bin Hambal, Ibnu Mu’in, dan lainnya.

Ada pula yang mengatakan karena Abu Bakar merupakan orang yang terdepan dalam hal kebaikan. Pendapat ini menurut Abu Nu’aim al-Fahdl bin Dukain. Sementara versi lain mengatakan karena Abu Bakar terlahir dari nasab yang suci sebab nasab nenek moyangnya terhindar dari perbuatan zina. Ada juga yang mengatakan karena Abu Bakar sudah mendapat jaminan terbebas dari siksa neraka. (As-Suyuti, Tarikhul Khulafa, halaman 27)

Baca juga: Terungkap! Ini Zikir yang Ampuh Atasi Komplikasi Jiwa, Yuk Banyak-Banyak Dibaca 

Penyebutan julukan ini juga disebut dalam beberapa hadis, salah satunya adalah hadis Aisyah radhiyallahu anha berikut:

والله إني لفي بيتي ذات يوم ورسول الله -صلى الله عليه وسلم- وأصحابه في الفناء والستر بيني وبينهم إذ أقبل أبو بكر، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: "من سره أن ينظر إلى عتيق من النار فلينظر إلى أبي بكر

"Demi Allah, sesungguhnya aku sedang berada di rumahku pada suatu hari, sementara Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan beberapa sahabat berada di halaman. Di antara aku dan mereka tertutup oleh pembatas. Tiba-tiba datang Abu Bakar, lalu Nabi bersabda, 'Siapa yang senang melihat orang yang terbebas ('atiq) dari api neraka, maka lihatlah Abu Bakar." (HR Al Hakim)

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini