HIDAYAH menjadi mualaf bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Itu semua atas kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala. Inilah yang dialami penulis sekaligus influencer media sosial Sheikha Golani.
Dibesarkan di sebuah kota kecil di Norwegia, Sheikha Golani sama sekali tidak religius atau tradisional. Agama Islam adalah sesuatu yang asing baginya dan keluarga. Di masa kecil, Sheikha Golani selalu merayakan Paskah dan Natal.
Dikutip dari Mvslim, kakek dan nenek Sheikha Golani adalah Muslim. Sayangnya, dia tidak pernah diajari tentang iman atau cara berdoa.
Sebagai seorang anak, Sheikha Golani percaya bahwa Tuhan itu ada. Ketika dia berusia 10 tahun, dia pernah memberi tahu bibinya bahwa dirinya berbicara kepada Tuhan setiap hari.
Ibunda Sheikha Golani melewati banyak cobaan, termasuk beberapa ujian sulit terkait kesehatannya. Ini berdampak besar pada kehidupan Sheikha.
Ayahnya adalah seorang musisi dan ibunya penyanyi. Tidak heran Sheikha berkecimpung di industri musik dan pergi ke universitas untuk belajar akting.
Ketika di perguruan tinggi, Sheikha masih mencari jati diri dan merasa tidak puas. Dia bersusah payah mencari kebahagiaan. Bahkan ketika karier musiknya mulai menanjak, Sheikha masih merasakan kesedihan yang mendalam.
Sheikha menikah, namun hubungan ini hanya menambah kesedihannya. Pernikahan itu sangat tidak adil. Puncak dari semua masalah tersebut menyebabkan dirinya mencoba bunuh diri.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya