Share

Benarkah Pikun Termasuk Azab? Ini Penjelasannya

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis · Kamis 03 Februari 2022 20:20 WIB
https: img.okezone.com content 2022 02 03 330 2541868 benarkah-pikun-termasuk-azab-ini-penjelasannya-piPSiI3mvQ.jpg Ilustrasi pikun. (Foto: Huy Phan/Unsplash)
A A A

PENDIRI Pondok Pesantren As-Sunnah Makassar, Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi, mengatakan bahwa penurunan kemampuan berpikir secara drastis alias pikun kemungkinan termasuk sebagai azab dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Pasalnya, azab merupakan bagian dari hal buruk yang menimpa seorang hamba.

"Ya mungkin sih, azab itu bagian dari hal yang buruk yang menimpa seorang hamba," kata Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi, dikutip dari kanal YouTube DzulqarnainMS, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Fakta-Fakta Muhammadiyah Bolehkan Dorce Gamalama Dimakamkan sebagai Perempuan 

Ini telah dijelaskan dalam ayat suci Alquran. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (QS At-Tin: 4-6)

Ustadz Dzulqarnain mengungkapkan bahwa satu dari dua penafsiran ayat tersebut mengartikan bahwa seorang hamba akan dikembalikan kepada umur yang paling tidak bagusnya, yaitu di usianya yang menjadi pikun, kecuali orang yang beriman dan beramal salih.

Dikatakan, salah satu amal salih tersebut adalah menjaga akal. Ini bisa dilihat ketika seseorang sudah menginjak usia lebih dari 80 tahun. Jika orang tersebut masih memiliki daya ingat yang kuat, maka kemungkinan ia termasuk orang yang beriman karena telah menjaga akalnya sejak dini.

"Kecuali orang yang beriman dan beramal salih. Nah itu ada para ulama di mana amalan salih itu dari sebab-sebab yang menjaga akal," ujar Ustadz Dzulqarnain.

Baca juga:  Terpaksa! Abu Nawas Cium Telinga Kanan-Kiri Ayahnya, Kok Aromanya Beda? 

Ia kemudian memberikan kisah seorang lansia yang memiliki tubuh bugar di usia senja. Lansia itu mengatakan telah menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya sejak muda. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta'ala pun turut menjaga tubuhnya di hari tua.

"Sudah tua sekali umurnya sudah mendekati 100 atau lebih 80, begitu dia melompat, lompatannya tinggi sekali seperti lebih bagus dari anak muda. Maka ketika hal itu kepadanya, kata beliau, ini anggota badan saya, saya jaga semenjak muda. Maka Allah Subhanahu wa ta'ala menjaganya untuk kami di waktu saya tua," terang Ustadz Dzulqarnain.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menarik kesimpulan, ia menjelaskan bahwa keimanan dan amal salih memang berpengaruh dalam Alquran. Akan tetapi terkait penurunan daya ingat ataupun daya berpikir juga tidak secara mutlak berhubungan dengan dosa. Ini menjadi bagian pemberian dan anugerah tersendiri dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Terkait dengan orang itu tetap terjaga akalnya, di usia tuanya, tidak berkurang, malah bertambah baik, atau berkurang dan seterusnya itu terkait dengan pemberian dan anugerah dari Allah Subhanahu wa ta'ala, bukan secara mutlak dikaitkan dengan dosa," kata Ustadz Dzulqarnain.

Baca juga: 12 Nama Bulan Hijriah Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya 

Baca juga: Ini Makna Al Fatih di Nama Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar 

Akhir kata, dirinya menyarankan umat Islam untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar diberi kebaikan di masa tua dan dilindungi dari pemberian paling buruknya seperti usia pikun dan sejenis lainnya. Berikut doa yang bisa dibaca:

"Allaahumma innii a’uudzu bika minal jubni, wa a’uudzu bika an urodda ilaa ardzalil ‘umuri, wa a’uudzu bika min fitnatid-dunyaa, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobr."

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu kepada serendah-rendahnya usia (pikun), aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung berlindung kepada-Mu dari adzab kubur." (HR Bukhari Nomor 2822)

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini