Share

Abu Nawas Kejatuhan 100 Keping Perak saat Berdoa, Kok Malah Tetangganya Marah-Marah?

Miftah H Yusufpati, Jurnalis · Kamis 17 Februari 2022 06:40 WIB
https: img.okezone.com content 2022 02 17 614 2548510 abu-nawas-berdoa-kejatuhan-100-keping-perak-tapi-kok-tetangganya-marah-marah-xz7eZVEnuW.jpg Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas mendapat 100 keping perak. (Foto: Istimewa)
A A A

CERITA lucu Abu Nawas kali ini tentang sosok humoris itu yang kejatuhan uang seratus keping. Dia heran dari mana datangnya uang itu. Abu Nawas pun sangat penasaran.

Berawal dari masa jauh sebelum Abu Nawas menjadi Staf Khusus Baginda Raja Harun Al Rasyid, kehidupan ekonominya boleh dibilang masuk kategori keluarga prasejahtera. Ia bisa makan sedikit enak bila ada rezeki nomplok, seperti dapat hadiah dari Raja. Itu pun biasanya sebagian dia bagi-bagikan kepada masyarakat miskin lainnya.

Baca juga: Abu Nawas Konsultasi ke Burung saat Ditawari Jadi Menteri, Raja Malah Percaya 

Lantaran sudah biasa hidup pas-pasan, Abu Nawas tidak pernah mengeluh. Tapi, kondisi yang demikian tentu saja berbeda dengan sang istri. Belahan hati Abu Nawas ini sering mengeluh.

"Apakah hidup kita akan terus begini? Miskin," ucapnya.

"Tapi aku mengabdi kepada Allah Subhanahu wa ta'ala saja," jawab Abu Nawas santai.

"Kalau begitu, mintalah upah kepada Allah Ta'ala," spontan istrinya menyahut.

Dasar Abu Nawas. Merespons omongan istrinya, ia pun langsung ke pekarangan, bersujud, dan berteriak keras-keras, "Ya Allah, berilah hamba upah 100 keping perak!" ucapan itu dilakukan berulang-ulang.

Baca juga: Gara-Gara Mimpi, Abu Nawas dan Santrinya Hancurkan Rumah Hakim, tapi Kok Raja Mendukung? 

Sudah pasti sang tetangga pun mendengar teriakan itu. Ia ingin mempermainkan Abu Nawas. Dia melemparkan 100 keping perak ke kepala Abu Nawas. Sang tetangga menjadi terkejut karena begitu uang itu mengenai kepala, Abu Nawas langsung membawa lari uang itu ke dalam rumah dengan gembira sambil berteriak, "Hai, aku ternyata memang wali Allah. Ini upahku dari Allah."

Sang istri tidak kalah senangnya begitu suaminya menyerahkan uang itu. Tidak lama muncul sang tetangga yang menyerbu rumah Abu Nawas. Ia meminta kembali uang yang baru dilemparkannya. Abu Nawas menjawab, "Aku memohon kepada Allah, dan uang yang jatuh itu pasti jawaban dari Allah."

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tetangganya marah. Ia mengajak Abu Nawas menghadap hakim. Abu Nawas berkelit, "Aku tidak pantas ke pengadilan dalam keadaan begini. Aku tidak punya kuda dan pakaian bagus. Pasti hakim berprasangka buruk kepada orang miskin."

"Maksudmu?" tanya sang tetangga tidak mengerti.

"Pinjamkan aku jubah dan kuda," jawab Abu Nawas.

Baca juga: Kangen Abu Nawas, Raja Lampiaskan dengan Numpang Buang Air, Kok Aneh? 

Demi uangnya kembali, sang tetangga meminjamkan jubah dan kuda.

Tidak lama kemudian, mereka menghadap hakim. Tetangga Abu Nawas segera mengadukan kasusnya itu kepada hakim. Ia bercerita secara detail kejadiannya.

"Bagaimana pembelaanmu?" tanya hakim kepada Abu Nawas.

"Tetangga saya ini gila, Tuan," jawab Abu Nawas.

"Apa buktinya?" tanya hakim.

"Tuan Hakim bisa memeriksanya langsung. Ia pikir segala yang ada di dunia ini miliknya. Coba tanyakan misalnya tentang jubah saya dan kuda saya, tentu semua diakui sebagai miliknya. Apalagi pula uang saya."

Baca juga: Abu Nawas Gampang Lolos dari Hukuman Dimasak Jadi Bubur, tapi Kok Malah Raja Jadi Korbannya? 

Dengan kaget, sang tetangga berteriak, "Tetapi itu semua memang milikku!"

Bagi sang hakim, bukti-bukti sudah cukup. Perkara putus. Abu Nawas menang.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini