Share

Bagaimana Cara Meneladani Asmaul Husna? Ikuti Langkah Ini

Komaruddin Bagja, Jurnalis · Jum'at 18 Februari 2022 18:38 WIB
https: img.okezone.com content 2022 02 18 330 2549424 bagaimana-cara-meneladani-asmaul-husna-ikuti-langkah-ini-AW9a9Hbs5f.jpg Ilustrasi bagaimana cara meneladani Asmaul Husna? (Foto: Dok Okezone)
A A A

BAGAIMANA cara meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari? Setiap Muslim pasti sering mendengar 99 nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Indah atau Asmaul Husna. Namun apakah sudah mengetahui cara meneladaninya?

Dikutip dari Almanhaj, Ustadz Abdullah bin Taslim Al Buthoni MA menyampaikan tentang keindahan Asmaul Husna. Berbicara mengenai Asmaul Husna berarti membahas tentang kesempurnaan Allah Subhananhu wa Ta’ala di atas semua keindahan yang ada.

Baca juga: Surat Yasin Ayat 1-83: Lengkap Keutamaan, Tulisan Arab, Latin, hingga Artinya 

Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat Maha Indah dan Sempurna dalam semua nama dan sifat-Nya,yang karena kemahaindahan dan kemahasempurnaan inilah maka tidak ada satu makhluk pun yang mampu membatasi pujian dan sanjungan yang pantas bagi kemuliaan-Nya.

Dalam Alquran, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan bahwa tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang mampu membatasi dan menuliskan dengan tuntas semua bentuk keagungan dan keindahan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

"Katakanlah: Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS Al Kahfi: 109)

Dalam ayat lainnya, Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman:

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Luqman: 27)

Baca juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-110, Simak Keutamaannya Dibaca Setiap Hari Jumat Berkah 

Lantas, bagaimana cara meneladani Asmaul Husna? Diambil contoh salah satu nama Allah yakni Al Hayyu (Yang Maha Hidup). Dari nama ini terpampang jelas bahwa Allah tidak ada permulaan dan tidak akan berakhir.

Sifat hidup yang sempurna ini mengandung konsekuensi kesempurnaan sifat-sifat lainnya, seperti al-‘ilmu (maha mengetahui), al-qudrah (maha kuasa/mampu), as-sam’u (maha mendengar), dan al-basharu (maha melihat). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ

"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup (Kekal) dan tidak akan mati." (QS Al Furqan: 58)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Contoh lainnya pada nama Ar-Razzaq (Rezeki hanya berasal darinya). Menurut Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin, seluruh orang mengetahui rezeki berasal dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Rezeki tersebut diberikan Allah melalui langit maupun bumi. Daratan ataupun lautan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَمَنْ يُّخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَمْرَۗ فَسَيَقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚفَقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ

"Katakanlah (Hai Muhammad kepada orang-orang musyrik): 'Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Maka mereka menjawab: 'Allah.' Maka katakanlah: 'Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?'." (QS Yunus: 31)

Baca juga: 8 Sunah di Hari Jumat Berkah yang Miliki Pahala Sangat Besar, Sesuai Tuntunan Rasulullah 

Dalam ayat lainnya, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ

"Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh." (QS Adz-Dzariyat: 58)

Sebagai seorang Muslim, yang harus dipahami adalah rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala ada yang bersifat duniawi dan ada yang bersifat ukhrawi. Namun semuanya berdasarkan kehendak-Nya.

Cara meneladani Asmaul Husan dari nama Ar-Razzaq yakni dapat terus menitikberatkan usahanya tidak hanya untuk urusan dunia, namun juga tidak lepas dari urusan akhirat atau peribadahan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Sehingga yang menjadi perhatian utamanya adalah mendapatkan rezeki ukhrawi serta rezeki-rezeki yang dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan ukhrawi.

Di samping itu, hendaknya seorang Muslimin bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas apa yang telah dianugerahkan-Nya. Antara lain dengan menginfakkan sebagian harta yang telah didapatnya itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Baik infak yang berbentuk wajib, seperti zakat jika sudah mampu, nafkah kepada isteri, sanak famili dan budak serta hewan peliharaan.

Baca juga: Jadi Mualaf, Profesor Astrofisika Ini Tegaskan Alquran Tidak Kontradiktif dengan Konsep Universal 

Maupun yang berbentuk sunat, yaitu infak tidak wajib yang diberikan di jalan-jalan kebaikan. Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin mengingatkan agar senantiasa bersyukur karena diberikan rezeki ukhrawi, rezeki keimanan, ketaatan, rasa takut, cinta, dan berpengharapan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Hal itu justru lebih penting dan harus diupayakan untuk mendapatkannya dengan sungguh-sungguh serta dengan selalu memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Semoga setelah membaca tulisan ini, Anda mendapatkan jawasban atas pertanyaan: Bagaimana cara meneladani Asmaul Husna?

Wallahu a'lam bissawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini