Share

Jadi Mualaf, Profesor Astrofisika Ini Tegaskan Alquran Tidak Kontradiktif dengan Konsep Universal

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis · Jum'at 18 Februari 2022 12:12 WIB
https: img.okezone.com content 2022 02 18 621 2549277 jadi-mualaf-profesor-astrofisika-ini-tegaskan-alquran-tidak-kontradiktif-dengan-konsep-universal-Yt6np4Hozz.jpg Kisah mualaf Prof Bruno Guiderdoni ahli astrofisika dari Prancis. (Foto: YouTube Barat Bersyahadat)
A A A

KISAH mualaf ahli astrofisika asal Prancis Profesor Bruno Guiderdoni bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia mengungkap fakta ilmiah terkait kitab suci Alquran yang berhubungan langsung dengan kondisi dunia saat ini.

Prof Bruno mengatakan bahwa seorang Muslim wajib meyakini keunikan serta mukjizat turunnya Alquran. Tidak ketinggalan, kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassallam juga harus diyakini oleh umat Islam.

Baca juga: Kisah Mualaf Mahershala Ali, Aktor Hollywood Muslim Pertama yang Raih Oscar 

Ia menjelaskan, Alquran merupakan Kalamullah yang diturunkan menggunakan bahasa manusia agar bisa dipahami seluruh Muslim di dunia, meskipun memakai bahasa Arab. Padahal pada zaman Nabi terdahulu struktur bahasa Arab sudah cukup rumit.

Namun, inilah keistimewaan dari wahyu Allah Subhanahu wa ta'ala kepada manusia. Melalui Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, sabda-sabda ajaran agama Islam bisa sampai kepada umat Islam di seluruh penjuru dunia.

"Soal bahasa yang terpenting itu adalah risalahnya. Napas dari risalahnya orang menyebutnya dengan barokah, syafaat, doa, getaran yang terkandung dalam Alquran," kata Prof Bruno, dikutip dari kanal YouTube Barat Bersyahadat, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Kisah Mualaf Korea, Dulu Benci Islam hingga Jebak 80 Muslim tapi Kini Jadi Pengurus Masjid 

Memang banyak tafsir yang berbeda dari para ulama. Tetapi, ini seharusnya tidak perlu diperdebatkan lagi, karena yang terpenting adalah makna dari Alquran itu sendiri.

Diumpamakan oleh Prof Bruno, Allah Subhanahu wa ta'ala memilih satu lingkungan tertentu, kemudian Dia pilihlah kata, kalimat, simbol, gambar serta hukum alam yang dipahami manusia pada zaman itu. Hingga akhirnya, umat Islam pada zaman tersebut bisa mengerti makna Alquran terkait tauhid hingga tujuan penciptaan manusia.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tidak berhenti di sana, ilmu tersebut terus menyebar sampai saat ini. "Kita tidak perlu memperdebatkannya lagi, sebab yang terpenting itu risalahnya," ujar Prof Bruno.

Dirinya menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala sengaja menurunkan wahyu secara bertahap agar manusia tetap ingat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan-Nya. Sebab, Allah Maha Mengetahui bahwa hamba-Nya ini kerap lupa dengan tujuan penciptaannya.

Baca juga: Kisah Mualaf Cantik Mantap Berhijab Setelah Hampir Jadi Korban Pemerkosaan 

"Allah berfirman Dia akan ciptakan khalifah di bumi, itulah sebabnya turun banyak wahyu, sebab manusia sering lupa akan tujuan penciptannya itu," tuturnya.

Prof Bruno menegaskan Alquran sama sekali tidak menyebabkan kontradiktif dengan karakter universal. Sebab, karakter universal sendiri berasal dari Alquran. Hal ini tentu tidak akan diketahui orang-orang jika tidak mempelajari makna Alquran itu sendiri.

"Sama sekali tidak. Sebab, karakter universal itu berasal dari risalahnya," tegas Prof Bruno.

Sementara untuk mengerti makna Alquran, setidaknya umat Islam harus memahami kondisi saat Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan wahyu-Nya atau yang kerap disebut asbabun nuzul. Jika tidak, Prof Bruno memastikan akan ada banyak penafsiran yang salah terkait ayat-ayat Alquran.

Baca juga: Jadi Mualaf, Gadis Cantik Italia Ini Sekarang Ahli Bahasa Arab dan Budaya Islam 

Sayang, media internet yang bisa seharusnya mempermudah mengetahui makna Alquran ini justru membuat hal-hal kontradiktif terkait Islam makin bertebaran. Alhasil, orang-orang pun sulit membedakan antara pengetahuan sejati dan yang palsu.

Meski begitu, manusia terutama kaum Muslimin harus tetap berusaha belajar lebih dalam dan mengetahui makna Alquran secara benar. "Jika tidak, akan ada banyak kesalahan penafsiran Alquran," tukas Prof Bruno.

Wallahualam bissawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini