Share

Kisah Mualaf Penuh Tato, Dapat Umrah Gratis dan Mengislamkan Ayah serta 5 Sahabatnya

Wilda Fajriah, Jurnalis · Kamis 24 Februari 2022 10:11 WIB
https: img.okezone.com content 2022 02 24 621 2552227 kisah-mualaf-penuh-tato-dapat-umrah-gratis-dan-mengislamkan-ayah-serta-5-sahabatnya-UnMBfyjwjk.jpg Kisah mualaf penuh tato Yohanes Kusnaryo dapat hadiah umrah dan mengislamkan ayah serta banyak sahabat. (Foto: YouTube Mualaf Center Aya Sofya)
A A A

YOHANES Kusnaryo atau akrab disapa Naryo merupakan seorang mualaf sejak 2011. Awalnya dia memilih memeluk agama Islam hanya untuk memenuhi administrasi sebagai syarat menikah karena calon istrinya seorang Muslim dan menolak pindah agama.

Setelah menikah serta memeluk Islam, perilaku Naryo justru makin buruk dibanding ketika masih memeluk agama sebelumnya. Ia tidak pernah sholat, memakai narkoba, bahkan membuat tato di kedua tangannya.

Baca juga: Jadi Mualaf, Bule Cantik Mantan Atheis Ini Tegaskan Islam Agama Sempurna 

Tangannya yang dipenuhi tato tersebut membuat penampilannya makin menyeramkan. Naryo beralasan bahwa ia tidak pernah menjalankan sholat karena tidak ada yang membimbingnya.

"Jadi setelah syahadat itu saya dikasih buku panduan sholat. Tapi saya enggak ngerti dan enggak ada yang memandu, jadi saya tinggalkan itu buku," kata Naryo dalam tayangan di kanal YouTube Mualaf Centre Aya Sofya.

Kisah mualaf penuh tato Yohanes Kusnaryo dapat hadiah umrah dan mengislamkan banyak sahabatnya. (Foto: YouTube Mualaf Center Aya Sofya)

Hingga suatu saat ketika dalam pengaruh narkoba, Naryo pun tertidur dan bermimpi berada di ruangan dan dibakar, disiksa. Ia meminta tolong kepada semua orang yang dikenal tetapi tidak ada yang membantunya.

"Teman saya bilang kalau itu hanya mimpi. Saya pun juga mengabaikan. Jadi, saya tetap lanjutkan maksiat itu," cerita Naryo.

Baca juga: Berkat Puasa Ramadhan, Bule Ganteng Ini Mantap Jadi Mualaf 

Hingga pada 2017, dirinya mulai mengikuti kajian Islam. Walaupun tidak ada masalah dengan teman-teman lamanya, hubungan mereka makin jauh. Naryo menganggap ini jalan dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk hijrah dan bergaul dengan orang-orang salih.

Pada suatu malam saat mendapat pekerjaan baru sebagai juru parkir, ia pun diminta segera pergi ke kajian. Rupanya di sana Naryo mendapat kejutan akan diberangkatkan umrah secara gratis.

"Awalnya saya bengong enggak bisa berkata apa-apa. Tapi pas jamaah bertakbir di situ, saya baru nangis. Satu jam lebih kajian sampai selesai saya masih nangis," ungkapnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ketika di tiba di Tanah Suci, Naryo pun berdoa di depan Kakbah dan meminta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar ayahnya juga diberikan hidayah Islam. Tidak ada yang tak mungkin bagi Allah Ta'ala jika Dia sudah berkehendak. Sepulangnya dari umrah, ayahanda Naryo pun mengucapkan dua kalimat syahadat.

Tidak hanya ayahnya, Naryo juga mengislamkan sahabat dekatnya yang sudah berteman selama 15 tahun dan mantan preman di Kalimantan, tepat 2 bulan setelah ayahnya meninggal. Selanjutnya, ia juga mengislamkan teman daringnya dari Facebook. Perempuan tersebut pun juga mengucapkan dua kalimat syahadat selepas Ramadhan.

Baca juga: Jadi Mualaf, Profesor Astrofisika Ini Tegaskan Alquran Tidak Kontradiktif dengan Konsep Universal 

Tidak sampai di situ, Naryo juga membuat teman SMP-nya masuk Islam. Temannya itu terus mengirim pesan dan bertanya kabar. Pikir Naryo, temannya tersebut berniat buruk kepadanya. Tapi tidak disangka, hal yang ditanyakan olehnya adalah proses pindah agama menjadi mualaf.

"Langsung saya telepon. Saya ajak istri juga, karena teman saya ini perempuan biar enggak fitnah," ungkap Naryo.

Baca juga: Kisah Mualaf Mahershala Ali, Aktor Hollywood Muslim Pertama yang Raih Oscar 

Akhirnya teman perempuannya itu bersyahadat. Tidak hanya sang teman, suami dan anaknya pun ikut bersyahadat. Sejak saat itu anak teman perempuannya itu mulai belajar di Taman Pendidikan Al quran (TPA).

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini