Share

Disuruh Jadi Hakim, Abu Nawas Malah Pura-Pura Gila, Kenapa Ya?

Tim Okezone, Jurnalis · Minggu 13 Maret 2022 06:33 WIB
https: img.okezone.com content 2022 03 12 614 2560595 disuruh-jadi-hakim-abu-nawas-malah-pura-pura-gila-kenapa-ya-asm4m8y93U.jpg Ilustrasi humor Abu Nawas pura-pura gila. (Foto: Istimewa)
A A A

SUATU hari ayah Abu Nawas yang menjabat sebagai hakim (qadi) istana mengalami sakit parah dan kritis. Sang putra Abu Nawas pun dipanggilnya untuk menghadap. Abu Nawas langsung datang, kemudian mendapati ayahnya sudah sangat lemah.

"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," perintah ayah Abu Nawas, dikutip dari nu.or.id, Ahad (13/3/2021).

Baca juga: Kisah Nasruddin Hoja Mengumandangkan Azan Sambil Berlari, Alasannya Bikin Heran Banget! 

Abu Nawas segera menuruti permintaan ayahnya. Dia mencium telinga kanan ayahnya, ternyata beraroma harum. Sedangkan telinga sebelah kiri berbau sangat busuk.

"Bagaimana anakku? Sudah kau cium?" tanya ayahnya.

"Sudah, ayah," jawab Abu Nawas.

Ilustrasi Abu Nawas. (Foto: Istimewa)

"Ceritakan dengan sejujurnya aroma kedua telingaku ini," ucap ayah Abu Nawas.

"Aduh, yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali, tapi yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?" ungkap Abu Nawas.

Baca juga: Abu Nawas Obati Raja yang Susah Tidur, Cuma Modal Cerita Semut Masuk Telinga 

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begitu?" tutur sang ayah.

"Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini," pinta Abu Nawas.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu)," jelas ayahanda Abu Nawas.

"Jika kelak kau suka menjadi qadi, maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Raja Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai qadi," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Nasruddin Hoja Sholat Jumat di Hari Kamis, Kok Bisa? 

Baca juga: Perkasa! Istri Abu Nawas Pukuli Maling Sampai Bonyok, Ini Penyebabnya 

Itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi qadi. Seorang qadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.

Walaupun tidak menjadi qadi, Abu Nawas sering diajak konsultasi oleh Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan, dia kerap kali dipaksa datang ke istana untuk sekadar menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini