TIDAK terasa kaum Muslimin akan memasuki bulan Ramadan 1443H/2022M. Segala persiapan pun dilakukan. Di antaranya banyak orang mengirim ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan. Lalu mereka menambahkan permohonan maaf.
Lantas, bagaimana hukumnya menyampaikan permintaan maaf menjelang bulan Ramadan?
Baca juga: Humor Abu Nawas: Porak-porandakan Istana Raja Dibantu Lalat Kecil, Mudah Banget!
Ustadz Muhammad Danial Royyan mengatakan permintaan maaf itu disyariatkan dalam Islam. Permintaan maaf ada yang sunah dan ada yang wajib.
Pemintaan maaf yang sunah yaitu setiap bertemu orang dalam rangka mulathofah yakni basa-basi untuk menyenangkan orang lain. Sedangkan yang wajib yaitu dari orang yang melakukan kezaliman kepada orang lain.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه
Artinya: "Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari di mana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal salih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal salih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi." (HR Bukhari Nomor 2449)
Baca juga: Masuk Islam, Gadis Cantik Mirip Dinda Hauw Ini Mantap Nikah dengan Marbot Masjid Pulau Terpencil
Permintaan maaf menjelang Ramadan menjadi fadilah atau keutamaan karena sebagai usaha agar menjadi pribadi yang suci ketika memasuki bulan puasa.
Wallahu a'lam bishawab.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(han)