Share

Humor Abu Nawas: Dikasih Jabatan Tinggi Malah Pura-Pura Gila, Alasannya Bikin Ngakak!

Hantoro, Jurnalis · Selasa 19 April 2022 06:17 WIB
https: img.okezone.com content 2022 04 18 614 2581169 humor-abu-nawas-dikasih-jabatan-tinggi-malah-pura-pura-gila-alasannya-bikin-ngakak-qqyrLktuWy.jpg Ilustrasi humor Abu Nawas pura-pura gila di depan Raja. (Foto: Istimewa)
A A A

HUMOR Abu Nawas kali ini bikin ngakak banget. Sosok lucu itu mendadak pura-pura gila di depan Baginda Raja, padahal mau dikasih jabatan tinggi. Alasannya tidak terduga!

Diawali suatu hari ayahanda Abu Nawas, sang penghulu istana, sakit parah dan kritis. Dia pun memanggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas datang mendapati ayahnya yang sudah lemah lunglai.

Baca juga: Humor Abu Nawas: Rumah Sempit Diubah Jadi Luas Pakai Hewan Ternak, Gimana Caranya? 

"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," ucap ayahanda Abu Nawas, dikutip dari nu.or.id, Selasa (19/4/2022).

Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir ayahnya. Ia mencium telinga kanan bapaknya, ternyata beraroma harum, sementara telinga sebelah kiri berbau sangat busuk.

"Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"

"Benar, ayah!"

"Ceritakan dengan sejujurnya, aroma kedua telingaku ini," ucap ayahanda Abu Nawas.

Baca juga: Humor Abu Nawas: Cuma Membelakangi Raja Dapat Hadiah 100 Keping Emas, Enak Banget! 

"Aduh, Yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali. Tapi telinga sebelah kiri kok baunya amat busuk?"

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?" tanya sang ayah.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Abu Nawas berkata, "Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."

"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tidak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu)."

"Jika kelak kau suka menjadi qadi maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun al Rasyid. Tapi tidak bisa tidak Raja Harun al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Qadi."

Baca juga: Humor Abu Nawas: Gampang Banget Jawab Pertanyaan Batas Jagat Raya, Raja Jadi Bengong! 

Itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi qadi. Seorang qadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.

Walaupun Abu Nawas tidak menjadi qadi, dia sering diajak konsultasi oleh Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan, dia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya untuk menjawab pertanyaan Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini