HUKUM ziarah kubur di hari raya Idul Fitri akan dibahas dalam artikel kali ini. Diketahui bahwa Ziarah kubur di Tanah Air ramai dilakukan mulai menjelang bulan Ramadan hingga ketika hari raya Idul Fitri. Ini hampir dilakukan di semua wilayah Indonesia dan menjadi tradisi ketika jelang puasa atau Lebaran.
Dihimpun dari Muslim.or.id, Ustadz Yananto Sulaimansyah menjelaskan dianjurkannya ziarah kubur berdasarkan riwayat dari Buraidah Ibnul Hushaib radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
كنت نهيتكم عن زيارة القبور، فزوروها
Artinya: "Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah." (HR Muslim Nomor 977. Lihat Bahjatun Nazhirin (1/583))
Baca juga: Hadis Puasa Syawal Beserta Keutamaannya yang Luar Biasa Besar
Adapun manfaat ziarah kubur bisa diraih orang yang melakukannya maupun mayit yang diziarahi. Bagi orang yang berziarah, maka ziarah kubur dapat mengingatkan kepada kematian, melembutkan hati, membuat air mata menetes, mengambil pelajaran, dan membuat zuhud terhadap dunia.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرًا
Artinya: "Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena ziarah dapat melembutkan hati, membuat air mata menetes, dan mengingatkan akhirat. Dan janganlah kalian mengucapkan al hujr." (Al Hujr adalah ucapan yang bathil. Lihat Al Majmu’ (5/310), Maktabah Syamilah. HR Al Hakim (1/376), dinilai hasan oleh Syekh Al Albani dalam Ahkaamul Janaa-iz halaman 229)
Baca juga: 4 Manfaat Puasa Syawal, Sangat Sayang Dilewatkan!
Dalam hadis tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam menjelaskan hikmah di balik ziarah kubur. Ketika seseorang melihat kubur tepat di depan matanya, di tengah suasana yang sepi, maka akan merenung dan menyadari bahwa suatu saat akan bernasib sama dengan penghuni kubur yang ada di hadapannya. Terbujur kaku tidak berdaya.
Ia menyadari bahwa tidaklah hidup selamanya. Dia menyadari batas waktu untuk mempersiapkan bekal menuju perjalanan yang sangat panjang yang tiada akhirnya adalah hanya sampai ajalnya tiba. Maka ia akan mengetahui hakikat kehidupan di dunia ini dengan sesungguhnya dan ingat akhirat, bagaimana nasibnya nanti di sana? Apakah surga atau malah neraka? Nas-alullahas salaamah wal ‘aafiyah.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya