"PENYAKIT ini memang jalan takdir saya. Namun sampai kapan istri saya harus berjuang sendiri menafkahi keluarga kecil kami?" Ustadz Anang Jazuli (40) sudah memikirkan ini sejak divonis gagal ginjal stadium empat.
Akibat penyakitnya, warga Desa Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, itu menjalani cuci darah hingga tiga kali seminggu. Tubuhnya makin lemah dan penampilannya sangat berbeda dari saat sehat. Karena kesehatannya yang menurun, Ustadz Anang tidak bisa lagi berdakwah di Batam seperti dulu.
Baca juga: Upaya Dermawan Sudahi Permasalahan Pangan Rohingya di Bangladesh
Sedangkan Ustadzah Henny sebagai istri Ustadz Anang yang menjadi tulang punggung keluarga. Sembari berdakwah, Ustadzah Henny memiliki usaha sampingan berjualan kue. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, seringkali ada masyarakat yang memberikan mereka kebutuhan pokok dan makanan ke rumah.
Namun penghasilannya tidak cukup untuk menutupi biaya keluarga dan pengobatan. Ustadz Anang pernah menunggak kontrakan dan biaya sekolah putranya selama lima bulan. Saat ke rumah sakit, biaya pengobatannya juga diperkirakan mencapai Rp186 juta.
Baca juga: Renovasi Dilakukan, Kini Rumah Ismael Warga Gaza Tampak Baru
"Air mata kami sudah kering Pak, yang membikin kami sedih, si sulung umur sembilan tahun harus jaga adik-adiknya di rumah sendiri yang umurnya tujuh dan tiga tahun. Sementara saya harus antarkan pesanan kue dan mengajar mengaji. Serta dampingi bapaknya cuci darah ke rumah sakit," lirih Ustadzah Henny.
Sebagai seorang ibu dan istri, pundak Ustadzah Henny tetap kukuh untuk melindungi anak dan suaminya. Meski terkadang dia merasa pertahanannya runtuh saat dia sedih.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya