JAKARTA - Arya Wiraraja merupakan Bupati Madura yang mengantar Pangeran Wijaya dan kawan-kawan ke rumahnya.
Di sana Pangeran Wijaya dan kawan-kawan disambut dengan pakaian baru, makanan, dan minuman yang telah disiapkan oleh istri Wiraraja.
Kedua laki-laki itu pun duduk bersama membahas strategi merebut kekuasaan dari Raja Jayakatwang, yang sebetulnya masih berhubungan baik dengan sang bupati Madura itu.
Mereka memutuskan agar sebelum membangun basis kekuatan sendiri, Pangeran Wijaya harus berpura-pura bahwa sang tuan rumah, Wiraraja, telah membujuknya untuk menyerah kepada kerajaan baru hasil penyatuan antara Kediri dan Singasari.
Nantinya Pangeran Wijaya akan pergi ke Kediri dan menawarkan penyerahan diri dan kesediaan untuk mengabdi pada raja baru.
Sementara ia akan melakukan apapun untuk menyenangkan hati dan merebut perhatian Raja Jayakatwang, diam-diam ia juga akan mempelajari sebanyak mungkin kekuatan dan kelemahan lawan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kemudian setelah memenangkan kepercayaan Jayakatwang, Pangeran Wijaya akan mengajukan permohonan meninggalkan ibu kota dan pergi ke hutan Tarik yang kira-kira terletak di antara Kediri dan Madura, untuk membangun sebuah hutan berburu yang akan diberikan kepada sang raja.
Sebenarnya, ia akan membersihkan daerah itu dan mendirikan sebuah desa baru dengan bantuan tenaga kerja dari Madura.
Desa baru ini akan berperan sebagai basis rahasia yang nantinya akan menampung para pengikut setia Singasari. Di bawah pimpinan Pangeran Wijaya, mereka akan membangun kembali kekuatan, sembari menanti kesempatan untuk menggulingkan pemerintahan yang kini berkuasa.
Dengan bantuan Arya Wiraraja, Pangeran Wijaya dan Raja Jayakatwang saling mengirim pesan.
Jayakatwang pun akhirnya sepakat menerima penyerahan diri Pangeran Wijaya dan menyambutnya secara terhormat sebagai seorang pangeran dan keturunan ningrat ternama Jawa.
Pangeran Wijaya dan pengikut-pengikutnya pun akhirnya tiba di Kediri dengan arak-arakan megah, diantar ke perbatasan oleh Arya Wiraraja, dan disambut oleh para menteri Jayakatwang. Para menteri ini kemudian mengantar Pangeran Wijaya ke ibu kota.
Begitu penyerahan diri ini secara resmi usai, perayaan besar-besaran digelar, hidangan pun disuguhkan dan turnamen diselenggarakan dengan para petinggi kerajaan Kediri memerankan saingan Singasari mereka dalam sebuah lakon perdamaian antara faksi-faksi yang saling berperang.
Semua orang diundang menyaksikan tontonan megah yang diadakan di Daha, Ibu Kota Kediri.
Sementara itu, semenjak keruntuhan Singasari, Gayatri dan pelayannya tetap bersembunyi tanpa melepas penyamaran mereka.
Mendengar pengumuman perayaan tersebut, Gayatri khawatir bahwa cita-cita sang ayah ikut runtuh.
Namun, ternyata kedatangan Wijaya justru menjadi salah satu peristiwa yang paling menakjubkan di masa mudanya.
(bul)