Share

Puasa Syawal tapi Masih Utang Puasa Ramadan, Ini Hukumnya Menurut Syariat

Ratu Syra Quirinno, Jurnalis · Minggu 15 Mei 2022 12:12 WIB
https: img.okezone.com content 2022 05 15 330 2594447 puasa-syawal-tapi-masih-utang-puasa-ramadan-ini-hukumnya-menurut-syariat-VF9V4MidFL.jpg Ilustrasi puasa Syawal enam hari setelah Ramadan. (Foto: Shutterstock)
A A A

USAI bulan Ramadan, kaum Muslimin disunahkan menjalankan ibadah sunah puasa Syawal enam hari. Tapi muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya puasa Syawal tapi masih utang puasa Ramadan?

Dihimpun dari nu.or.id, puasa Syawal memiliki keutamaan yaitu apabila berpuasa sunah selama enam hari di bulan Syawal seakan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Namun bagi orang yang belum membayar utang puasa Ramadan dianjurkan untuk meng-qadha-nya terlebih dahulu. Setelah itu baru boleh melanjutkan dengan puasa Syawal.

Baca juga: Puasa Syawal 2022 Belum Berakhir, Ini Keutamaan dan Tata Caranya 

ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك ، هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره ، والظاهر الحصول. لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ

"Kalau seseorang meng-qadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadan dan meng-qadha-nya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzulqa'dah sebagai qadha puasa Syawal. (Lihat Al Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, Beirut, Darul Marifah, cetakan pertama, 1997M/1418H, juz I, halaman: 654)

Baca juga: Hukum Menggabungkan Puasa Ayyamul Bidh dengan Puasa Syawal 

Jika melakukan puasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadan akan tetap dinilai melakukan puasa Syawal, namun tidak mendapat ganjaran seperti yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Untuk yang tidak berpuasa Ramadan tanpa uzur (halangan) yang jelas diharamkan untuk mengamalkan puasa Syawal. Diwajibkan meng-qadha segera utang puasa. Namun bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadan karena uzur (halangan) tertentu, makruh mengamalkan puasa Syawal.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

وَقَضِيَّةُ كَلَامِ التَّنْبِيهِ وَكَثِيرِينَ أَنَّ مَنْ لَمْ يَصُمْ رَمَضَانَ لِعُذْرٍ أَوْ سَفَرٍ أَوْ صِبًا أَوْ جُنُونٍ أَوْ كُفْرٍ لَا يُسَنُّ لَهُ صَوْمُ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ . قَالَ أَبُو زُرْعَةَ : وَلَيْسَ كَذَلِكَ : أَيْ بَلْ يُحَصِّلُ أَصْلَ سُنَّةِ الصَّوْمِ وَإِنْ لَمْ يُحَصِّلْ الثَّوَابَ الْمَذْكُورَ لِتَرَتُّبِهِ فِي الْخَبَرِ عَلَى صِيَامِ رَمَضَانَ . وَإِنْ أَفْطَرَ رَمَضَانَ تَعَدِّيًا حَرُمَ عَلَيْهِ صَوْمُهَا. وَقَضِيَّةُ قَوْلِ الْمَحَامِلِيِّ تَبَعًا لِشَيْخِهِ الْجُرْجَانِيِّ ( يُكْرَهُ لِمَنْ عَلَيْهِ قَضَاءُ رَمَضَانَ أَنْ يَتَطَوَّعَ بِالصَّوْمِ كَرَاهَةُ صَوْمِهَا لِمَنْ أَفْطَرَهُ بِعُذْرٍ

"Masalah di tanbih dan banyak ulama menyebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Abu Zur‘ah berkata, tidak begitu juga. Ia tetap dapat pahala sunah puasa Syawal meski tidak mendapatkan pahala yang dimaksud karena efeknya setelah Ramadhan sebagaimana tersebut di hadits. Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunah. Masalah yang disebutkan Al-Mahamili mengikuti pandangan gurunya, Al-Jurjani. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunah, kemakruhan puasa sunah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur)." (Lihat Syamsuddin Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, Beirut, Darul Kutub Al Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003M/1424H, juz III, halaman: 208)

Kesimpulan, bagi kaum Muslimin yang memiliki utang puasa wajib Ramadan disarankan meng-qadha utang puasanya terlebih dahulu. Kemudian barulah boleh melakukan ibadah puasa Syawal.

Allahu a'lam bishawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini