Share

Surat Al Baqarah Ayat 184: Keringanan Tidak Berpuasa bagi Orang Sakit dan Musafir

Komaruddin Bagja, Jurnalis · Rabu 18 Mei 2022 04:04 WIB
https: img.okezone.com content 2022 05 17 330 2595737 surat-al-baqarah-ayat-184-keringanan-tidak-berpuasa-bagi-orang-sakit-dan-musafir-YEDnCdn5MQ.jpg Ilustrasi tafsir Surat Al Baqarah Ayat 184. (Foto: Mucahityildiz/Pixabay)
A A A

SURAT Al Baqarah Ayat 184 menjelaskan tentang keringanan bagi orang yang sakit dan musafir untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan. Bunyi ayatnya seagai berikut:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah menuturkan tafsir dari Surat Al Baqarah ayat 182 yakni kita sebagai umat Islam diwajibkan berpuasa pada hari tenteru yang telah ditentukan. Atau dengan kata lain yakni puasa Ramadhan.

Apabila merasa badan tidak enak badan atau sakit, yang apabila dia berpuasa makin menambah parah sakitnya serta para musafir diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun dia harus mengganti puasa pada hari-hari yang seharusnya dia tidak puasa setelah sehat atau berpergian.

Ada juga golongan yang waib membayar fidyah karena ketidakmampuna dalam berpuasa dan mengganti puasa. Dialah orang yang hamil, ibu menyusui serta lansia. . Dan jumlahnya adalah memberi makan satu orang miskin untuk satu hari. Takaran pemberian makanannya adalah setengah sha’ gandum, satu sha’ kurma atau bahan lainnya.

Dan barangsiapa memberi makan lebih dari satu orang miskin, atau melebihi takaran fidiyah, maka pahalanya lebih utama dan lebih banyak. Puasa itu lebih baik bagi mereka daripada tidak puasa dengan memberi fidiyah, jika kalian mengetahui takaran pahala puasa di sisi Allah SWT. Ibnu Sa’d dalam beberapa catatannya meriwayatkan dari Mujahid yang berkata: “Ayat ini diturunkan tentang majikan Qays bin As-Saib {Wa ‘alalladzin Yuthiquunahu} lalu dia membatalkan puasa dan memberi makan satu orang miskin setiap harinya."

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Ustadz Marwan Hadidi bin Musa dalam Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an menjelaskan, orang yang sakit berat, orang yang sangat tua, orang yang hamil atau menyusui yang mengkhawatirkan anaknya.

Faedahnya, ada sebagian yang berpendapat agar bisa berpuasa terlebih dahulu. Saat dirasa memberatkan baru bisa tidak berpuasa.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan secara bertahap. Dia memberikan pilihan kepada mereka yang mampu berpuasa untuk melakukan salah satu dari kedua perkara ini; berpuasa atau membayar fidyah.

Namun berpuasa tetap lebih utama. Setelah itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjadikan puasa mesti dilakukan bagi mereka yang mampu (yakni mampu, sehat dan hadir pada bulan itu di negeri tempat tinggalnya) dengan firman-Nya "Faman syahida minkumusy syahra fal yashum-h", Ibnu Abbas berkata, "Kecuali wanita yang hamil dan menyusui, jika keduanya mengkhawatirkan keadaan anaknya, maka ayat ini tetap berlaku tidak dihapus hukumnya bagi mereka berdua." Seukuran satu mud (satu kaupan tangan orang dewasa) dari makanan pokok daerah setempat. Maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.

Demikianlah penjelasan Surat Al Baqarah Ayat 184 yang berisi tentang kemudahan bagi orang yang sakit dan dalam perjalanan atau musafir untuk tidak berpuasa.

Allahu a'lam bisshawab.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini