CONTOH sifat tidak terpuji yang ada dalam diri manusia adalah sikap tidak memelihara janji dan amanah atau lebih mementingkan diri sendiri serta mengabaikan orang lain. Sikap seperti ini merupakan cacat yang harus dihilangkan oleh setiap muslim, karena akan membahayakan dirinya dan membahayakan orang lain.
Sikap mementingkan diri sendiri, meskipun terlihat sepele, sebenarnya bisa menimbulkan masalah-masalah besar. Orang yang bersikap seperti itu bisa mengabaikan tugas-tugas agamanya, karena dirasakan merepotkan.
Baca juga: Gus Yahya Minta Parpol Tak Eksploitasi Identitas NU
Ia juga bisa membatalkan perjanjian-perjanjian yang dilakukannya dengan orang lain, mengkhianati amanah, enggan meyelesaikan kewajiban-kewajibannya dan tidak memerhatikan hak serta kepentingan orang lain. Banyak lagi keburukan yang ditimbulkan dari sikap yang tidak terpuji itu.
Dalam ajaran Islam, setiap individu manusia dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya. Oleh karena itu manusia tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga harus memerhatikan kepentingan-kepentingan orang lain, baik orang itu disukai atau tidak.
Segala perbuatan dan tingkah laku manusia senantiasa mendapat pengawasan dari Allah Subhanahu wa ta'ala Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pengawasan itu di antaranya ditugaskan kepada dua orang malaikat yang mencatat amal baik dan amal buruk, disebutkan dalam Alquran:
إِذۡ يَتَلَقَّى ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٞ
"(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri." (QS Qaf (50): 17)
Setiap orang akan melihat apa yang dikerjakannya di dunia, waktu mereka diperhitungkan di hari hisab. Alquran menjelaskan:
وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلۡزَمۡنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِي عُنُقِهِۦۖ وَنُخۡرِجُ لَهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ كِتَٰبٗا يَلۡقَىٰهُ مَنشُورًا
"Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka." (QS Al Isra’ (17): 13)
Buku yang terbuka itu, maksudnya adalah buku catatan kegiatan diri manusia, selama ia hidup di dunia. Dengan demikian, semua orang akan melihat sendiri segala tindakan dan perbuatannya di hari kiamat, segala perbuatan yang baik ataupun perbuatan yang buruk.
Sebagai manusia muslim, setiap individu diperintahkan, agar senantiasa memelihara setiap amanah dan janjinya. Ia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang beriman. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا
"Sesungguhnya Allah memerintahkanmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS An-Nisa’ (4): 58)
Baca juga: Konbes NU 2022 Hasilkan 19 Peraturan Perkumpulan
Selain diharuskan memegang amanah, ayat ini memerintahkan agar setiap orang menghukumi segala sesuatu secara adil, sehingga tidak menzalimi orang lain dan juga tidak dizalimi oleh orang lain.
Janji terhadap orang lain merupakan utang yang harus dibayar dengan cepat, tidak boleh mengabaikannya, menyia-nyiakan, atau menyalahinya. Manusia mukmin senantiasa teguh memegang janji yang telah diucapkannya. Mereka selalu berhemat dengan janji, tidak mengobral seenaknya, tetapi bila janji telah diucapkan, pantang untuk diingkari atau dipungkiri.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya