BULAN Dzulqa'dah adalah salah satu bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta'ala. Bersama Rajab, Muharram, dan Dzulhijjah; Dzulqadah masuk kategori bulan haram atau suci.
Dikutip dari mui.or.id, umat Islam atau masyarakat Arab sebelum Islam biasa menyebutnya Asyhur al Hurum atau bulan-bulan yang mulia. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْم خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ…….
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu …….." (QS At-Taubah [9]: 36)
Dalam tafsir Al-Kabir karya Fakhruddin Ar-Razy dijelaskan makna hurum adalah berlipatnya gandanya dosa sebab maksiat dan berlipat gandanya pahala sebab taat. (Tafsir al-Kabir 16/41)
Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Syawal di Bulan Dzulqa'dah?
Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabiel al Musawa dalam acara 'MUI Menyapa Umat' yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Jauhari, Garut, Jawa Barat, pada Ahad 5 Juni 2022 mengajak umat Islam meningkatkan ketaatan pada bulan-bulan haram tersebut.
Ketetapan bahwa Dzulqadah termasuk bulan haram juga terdapat pada hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَةِ يَوْمٍ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassallam, beliau bersabda, "Waktu berputar sebagaimana keadaannya semula ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Tahun terdiri dari dua belas bulan, empat diantaranya adalah bulan suci, tiga berurutan, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharam, dan yang keempat adalah Rajab yang dinamai sebagai penghormatan terhadap suku Mudhar, teletak di antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban." (HR Bukhari)
Berlipat gandanya pahala pada bulan haram ini sudah semestinya tidak disia-siakan oleh kaum Muslimin. Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Dzulqa'dah yang mulia ini. Di antaranya:
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Puasa Sunnah Juni 2022 Bertepatan dengan Dzulqa'dah 1443H
1. Puasa sunah
Abu Bakar Usman Ad-Dimiyathy dalam karyanya Ianah At-Thalibin berkata bahwa puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan-bulan haram. Urutannya paling afdal adalah puasa pada Rajab, kemudian Dzulhijjah, Dzulqadah, dan terakhir puasa pada Sya'ban. (Ianah At-Thalibin, 2/307)
Hal ini juga berdasarkan hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai berikut:
صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ أَشْهُرَ الْحُرُ
"Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram." (HR Ibnu Majah)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya