JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran 4,9% hingga 5,2% di akhir tahun 2022. Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat ekonomi Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan masih banyaknya ketidakpastian yang menghantui pertumbuhan perekonomian Indonesia di Semester II-2022.
Keraguan tersebut bermula dari meningkatnya inflasi yang diprediksi akan berakibat terhadap menurunnya daya beli masyarakat.
"Di kuartal ketiga juga tidak terdapat event besar yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat seperti saat Ramdahan dan Idul Fitri kemarin. Adapun Idul Adha tidak akan menandingi permintaan masyarakat saat lebaran lalu" jelasnya kepada MPI, Minggu (3/7/2022).
Menurutnya mobilitas masyarakat juga mulai terdampak akibat adanya kenaikan kasus Covid-19.
"Meningkatnya kasus Covid-19 sangat perlu diwaspadai karena dapat menghambat pemulihan ekonomi" tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya