Share

3 Penyakit Kulit yang Sering Dialami Jemaah Haji Akibat Suhu Panas Ekstrim

Kevi Laras, Jurnalis · Minggu 03 Juli 2022 12:00 WIB
$detail['images_title']
Jemaah haji Indonesia (Foto: Kemenag RI)

SUHU ekstrem dengan cuaca panas ditambah tingkat kelembaban yang rendah di Arab Saudi, bisa menimbulkan berbagai permasalahan kulit bagi para jemaah haji, termasuk jemaah haji Indonesia.

Kondisi bisa semakin parah bagi jemaah, bila sebelumnya memiliki riwayat diabetes. Dalam kasusnya penyakit kulit sering terjadi pada jemaah haji, di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Para jemaah diimbau untuk melakukan langkah pencegahan dengan menjaga kelembaban kulit, agar tidak mengalami berbagai masalah kulit, yang bisa saja menghambat jalannya pelaksanaan ibadah.

Dijelaskan dr. Milany Harirahmawati, spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah. Jika jemaah mengidap xerosis kutis, bisa memiliki ciri ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah, maka asupan cairan hingga pemakaian pelembap harus diperhatikan.

“Segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung,” ujar dr. Milany Harirahmawati, mengutip laman resmi Kemenkes, Minggu (3/7/2022)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara penyakit dermatitis atopik, kata dr. Mel adalah kelainan kulit yang didasari riwayat atopi atau alergi. Jemaah mengalami kasus seperti ini maka harus menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi, agar rasa gatal berkurang.

 BACA JUGA:Sering Sakit Tenggorokan? Hati-Hati, Sederet Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya

BACA JUGA:Studi: Cara Memegang Pulpen Bisa Jadi Indikator Risiko Penyakit Alzheimer

"Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” lanjut dr. Mel

Selanjutnya ada selulitis, yakni peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri. Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.

Dokter Mel menyarankan para jamaah haji jangan sampai membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis ini.

“Untuk itu jamaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” pungkasnya.

1
2