Share

6 Rukun Iman Beserta Dalil Sahih dan Manfaatnya, Wajib Diajarkan ke Anak Sedini Mungkin

Hantoro, Jurnalis · Selasa 19 Juli 2022 08:44 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 19 330 2632011 6-rukun-iman-beserta-dalil-sahih-dan-manfaatnya-wajib-diajarkan-ke-anak-sedini-mungkin-42C9Yoy2Po.jpg Ilustrasi Rukun Iman penting diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. (Foto: Rawpixel/Freepik)
A A A

RUKUN Iman menjadi salah satu dasar umat Islam. Dengan memiliki keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala akan membawa ke jalan penuh kebaikan. Ini wajib diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin agar hidupnya penuh berkah hingga dewasa kelak.

Dikutip dari laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan iman memiliki 70 cabang lebih. Tingkatan yang paling tinggi adalah ucapan (لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ) dan yang paling rendah yakni menyingkirkan gangguan dari jalan.

Baca juga: Luar Biasa! Ini 4 Keistimewaan Sedekah, Bisa Menolong pada Hari Kiamat Kelak 

Rukun Iman adalah engkau beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Akhir, dan engkau beriman terhadap takdir yang baik maupun yang buruk.

Dalil mengenai 6 Rukun Iman adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

﴿لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ﴾

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi." (QS Al Baqarah [2]: 177)

Adapun dalil takdir adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

﴿إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ﴾

"Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan takdir-takdir." (QS Al Qamar [54]: 49)

Pengertian Iman

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Iman secara istilah syari berarti: (1) I’tiqad bil qalbi, keyakinan dengan hati; (2) Qaulun bil lisaan, perkataan dengan lisan; (3) ‘Amalun bil jawarih, beramal dengan amal perbuatan; (4) Wa huwa bidh’un wa sab’uuna syu’batan, iman itu ada 70 sekian cabang.

Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini: Membuka Pintu Rezeki Halal hingga Menjauhkan Bahaya 

Rukun Iman

1. Iman kepada Allah

Iman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala berarti beriman kepada:

- Wujud Allah, dibuktikan dengan: (a) fitrah (tanpa berpikir dan belajar, semua mengakui Allah itu ada), (b) akal (pasti ada yang menciptakan sesuatu, sesuatu tidak bisa menciptakan dirinya sendiri, tidak mungkin sesuatu muncul begitu saja), (c) dalil syari (semua kitab samawi telah membuktikan bahwa Allah itu menciptakan makhluk), (d) dalil hissi (inderawi, yaitu ada doa yang terkabul, ada mukjizat para nabi).

- Rububiyah Allah, yaitu mengimani Allah sebagai Rabb (mencipta, merajai, memerintah). Rububiyah Allah ini tidaklah mungkin diingkari oleh makhluk (sampai pun orang musyrik) kecuali orang-orang yang sombong.

- Uluhiyah Allah, yaitu beriman bahwa Allah itu satu-satu-Nya ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi.

- Asma’ wa Shifat (nama dan sifat Allah), yaitu menetapkan bahwa Allah menetapkan nama dan sifat dalam kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya tanpa ada tahrif (menyelewengkan makna, mengubah makna tanpa dalil), ta’thil (menolaknya), takyif (menanyakan kaifiyat, hakikatnya), tamtsil (menyamakan dengan makhluk).

Manfaat beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan benar:

- Merealisasikan tauhid kepada Allah Ta'ala sehingga tidak bergantung kepada makhluk.

- Memiliki kecintaan yang sempurna kepada Allah Ta'ala dan benar-benar mengagungkan-Nya.

- Merealisasikan pengabdian kepada Allah Ta'ala dengan sempurna dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Iman kepada malaikat

Malaikat adalah makhluk ciptaan yang hidup di alam gaib dan senantiasa beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Mereka diciptakan dari cahaya dan menaati perintah dengan sempurna.

Iman kepada malaikat berarti beriman kepada:

- Wujud, berarti malaikat itu ada.

- Nama yang diketahui, seperti Jibril atau ada malaikat yang namanya tidak diketahui sehingga kita beriman secara global.

- Sifatnya, seperti Jibril memiliki 600 sayap yang terbentang menutupi ufuk. Malaikat bisa hadir dalam wujud seorang laki-laki seperti kisah malaikat Jibril mendatangi Maryam, mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mendatangi Nabi Luth Alaihissallam.

- Amal atau tugas, di mana malaikat tidak putus-putusnya beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan ada yang memiliki tugas khusus.

Manfaat beriman kepada malaikat:

- Mengetahui dengan benar keagungan, kebesaran, dan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala.

- Bersyukur kepada Allah Ta'ala atas perhatian-Nya yang diberikan kepada manusia dengan menugaskan beberapa malaikat, seperti untuk mencatat amal dan tugas-tugas lainnya.

- Kecintaan kepada para malaikat atas tugas-tugas yang mereka tunaikan dalam rangka mengabdi dan taat kepada Allah Ta'ala.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Iman kepada kitab-kitab Allah

Maksud beriman kepada kitab adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah agar manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Iman kepada kitab-kitab Allah Ta'ala berarti mencakup:

- Meyakini kitab itu diturunkan dari sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.

- Mengimani nama kitab yang diketahui seperti Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa Alaihissallam, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa Alaihissallam, dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud Alaihissallam. Adapun kitab yang tidak diketahui namanya, kita beriman secara global.

- Membenarkan setiap berita yang disebutkan dalam Alquran dan cerita yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu yang belum diubah dan diselewengkan.

- Mengamalkan dan melaksanakan segala hukum selama belum dihapus (di-naskh) dengan rida dan pasrah, baik yang sudah kita ketahui hikmahnya atau belum. Semua kitab terdahulu itu mansukhah (telah dihapus) dengan Alquran yang mulia.

Manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah Ta'ala:

- Mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala itu memerhatikan umat manusia sehingga menurunkan kitab sebagai petunjuk hidup.

- Jadi mengetahui hikmah dari Allah Ta'ala melalui setiap syariat-Nya, yaitu Allah mensyariatkan kepada setiap umat manusia sebuah syariat yang sesuai dengan keadaan masing-masing.

4. Iman kepada rasul

Rasul adalah orang yang diberi wahyu berupa syariat dan diperintahkan menyampaikan kepada kaumnya.

Rasul yang pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil bahwa Rasulullah Muhammad adalah penutup para nabi yaitu Surat Al Ahzab Ayat 40.

Para rasul adalah manusia biasa yang tidak memiliki sama sekali sifat rububiyah maupun uluhiyah. Mereka adalah manusia biasa yang juga mengalami sakit dan meninggal dunia, butuh makan, minum, dan yang lainnya.

Iman kepada rasul berarti mencakup:

- Meyakini kerasulan atau wahyu itu benar adanya dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

- Mengimani nama-namanya, seperti nama yang telah diketahui yaitu Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nuh. Kelima Rasul ini disebut ‘ulul ‘azmi dari para rasul. Adapun yang tidak diketahui namanya secara rinci, kita beriman secara global.

- Membenarkan setiap berita yang rasul sampaikan.

- Mengamalkan syariatnya yaitu rasul yang diutus kepada kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebagai penutup para nabi).

Manfaat beriman kepada rasul:

- Jadi tahu besarnya rahmat dan perhatian Allah Subhanahu wa ta'ala terhadap hamba-Nya di mana Allah mengutus para rasul untuk menunjukkan kita ke jalan Allah dan menjelaskan kepada kita bagaimanakah cara menyembah Allah. Sebab kita tidak akan mengenal Allah hanya dengan perataraan akal saja.

- Bersyukur kepada Allah Ta'ala atas nikmat diutusnya rasul.

- Makin cinta, mengagungkan, serta memuji para rasul sesuai dengan kedudukan mereka.

5. Iman kepada hari akhir

Hari akhir adalah hari kiamat yang di hari itu seluruh manusia dibangkitkan untuk dihisab dan diberi balasan. Dikatakan hari akhir karena tidak ada hari setelahnya, di mana setiap penghuni surga akan menetap di surga dan ahli neraka menetap di neraka.

Iman kepada hari akhir mencakup:

- Iman kepada hari berbangkit (al-ba’tsu), dihidupkan orang mati tatkala sangkakala kedua ditiup.

- Iman kepada hisab dan jaza’ (perhitungan dan pembalasan).

- Iman kepada surga dan neraka.

- Beriman kepada hari akhir berarti beriman kepada segala sesuatu setelah kematian: (1) Ujian malaikat ketika di kubur (fitnah kubur), bertanya tentang siapa Rabb, apa agama, siapa nabi kita; (2) Siksa dan nikmat kubur.

Manfaat beriman kepada hari akhir:

- Jadi semangat menjalankan ketaatan sebagai persiapan menghadapi hari pembalasan.

- Takut dan gelisah di saat bermaksiat karena siksaan yang sangat pedih menunggu kita di hari pembalasan.

- Orang beriman itu mendapatkan hiburan ketika tidak mendapatkan kenikmatan duniawi, sebagai gantinya ia akan memperoleh nikmat-nikmat akhirat.

6. Iman kepada qada dan qadar

Qada dan qadar adalah takdir atau ketentuan Allah Subhanahu wa ta'ala yang berlaku bagi setiap makhluk-Nya, sesuai dengan ilmu dan hikmah yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala.

Beriman kepada takdir mencakup:

- Beriman bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala itu mengetahui segala sesuatu secara global (mujmal) dan terperinci (tafshil), baik yang berhubungan dengan perbuatan Allah, maupun perbuatan hamba-Nya.

- Beriman kepada kitabah bahwa segala sesuatu telah dicatat oleh Allah di Lauhul Mahfuzh. (Dalil poin pertama dan kedua adalah Surat Al Hajj Ayat 70)

- Beriman bahwa segala sesuatu terjadi dengan masyiah (kehendak) Allah Subhanahu wa ta'ala. Apa yang Allah Ta'ala kehendaki pasti terjadi, dan yang tidak Allah Ta'ala kehendaki, tidak akan terjadi.

- Beriman bahwa segala sesuatu itu makhluk Allah Ta'ala dilihat dari dzat, sifat, dan pergerakan.

Manfaat beriman kepada takdir:

- Bersandar kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di saat melakukan usaha, tidak bersandar kepada hukum sebab akibat semata, karena segala sesuatu terjadi atas takdir dan kehendak Allah Ta'ala.

- Tidak begitu berbangga diri di saat mendapatkan nikmat karena semuanya adalah pemberian dan karunia dari Allah Ta'ala. Sebab, bangga diri akan membuat seseorang lalai untuk bersyukur atas nikmat-Nya.

- Merasa tenang dan tentram jiwanya dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi pada diri dan tidak merasa gundah dan gelisah di saat mendapat musibah. Karena segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah yang menguasai langit dan bumi.

Demikian penjelasan mengenai 6 Rukun Iman lengkap dalil sahih dan manfaatnya. Allahu a'lam bisshawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini