Share

Pasar Properti Merosot, Prospek Indeks Saham Perusahaan China Diprediksi Tumbuh 0% Tahun Ini

Feby Novalius , Okezone · Senin 25 Juli 2022 19:02 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 25 470 2636067 pasar-properti-merosot-prospek-indeks-saham-perusahaan-china-diprediksi-tumbuh-0-tahun-ini-GQBY6GdCtw.JPG Ilustrasi rumah. (Freepik)
A A A

JAKARTA - Goldman Sachs memangkas prospek pada indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) China. Hal ini karena merosotnya pasar properti China.

Goldman Sachs memangkas prospek pendapatan untuk indeks MSCI China menjadi nol pertumbuhan tahun ini atau turun dari 4% dari perkiraan sebelumnya.

Analis juga memangkas target harga MSCI China selama 12 bulan ke depan menjadi 81 atau turun dari 84. Adapun MSCI China mencatat lebih dari 700 saham China yang terdaftar secara global, di antaranya Tencent, BYD dan Industrial and Commercial Bank of China.

 BACA JUGA:Populasi China Diperkirakan Mulai Menyusut Beberapa Tahun ke Depan

Sebenarnya, indeks saham telah jatuh lebih dari 6% sepanjang Juli karena kekhawatiran pasar properti China. Kekhawatiran ini bertambah karena sebelumnya ada Covid, regulasi teknologi dan geopolitik.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Target baru yang dikurangi berarti ada kenaikan 18% lagi dari penutupan indeks di 68,81 pada hari Jumat, tetapi itu juga berarti indeks diperkirakan turun sekitar 3% tahun ini dibandingkan membukukan kenaikan ringan.

Pasar properti China mendapat tekanan baru dalam beberapa minggu terakhir karena banyak pembeli rumah menghentikan pembayaran hipotek. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (25/7/2022).

Mereka mengeluh pengembang yang kekurangan uang dan perputarannya terlalu lambat untuk menyelesaikan pembangunan apartemen, yang telah dibeli sebelum selesai, seperti yang biasa terjadi di China.

Beijing telah mencoba dalam beberapa tahun terakhir untuk menindak ketergantungan pengembang yang tinggi pada utang untuk pertumbuhan bisnis. Ketika nama-nama besar seperti Evergrande gagal bayar akhir tahun lalu, investor khawatir tentang efeknya ke seluruh ekonomi China.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini