Share

5 Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Ilmu Filsafat, Ibnu Sina hingga Ibnu Arabi

Tim Okezone, Okezone · Senin 25 Juli 2022 19:42 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 25 624 2636098 5-tokoh-cendekiawan-islam-di-bidang-ilmu-filsafat-ibnu-sina-hingga-ibnu-arabi-qpBy9KX8z9.jpg 5 tokoh cendekiawan Islam di bidang filsafat, Ibnu Sina hingga Ibnu Arabi/Istimewa

JAKARTA - Jika mendengar kata filsafat, mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah filsuf-filsuf Yunani Kuno, seperti Plato atau Aristoteles.

Tak hanya masa Yunani Kuno, zaman keemasan Islam juga menciptakan banyak filsuf Muslim. Beberapa dari mereka mungkin sudah familiar, namun masih banyak para filsuf Islam yang masih asing di telinga.

Para filsuf Islam ini melengkapi pemikiran-pemikiran filsuf Barat yang dikombinasikan dengan kitab suci Al-Qur’an. Kombinasi tersebut menghasilkan suatu pemikiran filsafat yang sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam.

Keberadaan mereka menjadi bukti akan budaya intelektual Islam. Berikut tokoh-tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat.

1. Ibnu Sina

Ibnu Sina terkenal sebagai Bapak Kedokteran Dunia berkat jasa-jasanya dalam pengembangan dunia kedokteran.

Dunia Barat mengenalnya dengan nama Avicenna. Ibnu Sina telah menghasilkan ribuan tulisan.

Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab Al Shifa dan Al Qanun fi Tibb yang menjadi buku rujukan dunia kedokteran modern.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam Britannica, dijelaskan bahwa Ibnu Sina menggabungkan filsafat Neoplatonik dan Aristotelian dengan unsur-unsur teologi Islam ke dalam suatu ilmu yang lebih luas.

Karya-karya itulah yang menjadikan dirinya sebagai salah satu intelek terbesar di dunia.

2. Al Ghazali

Abu Ḥamid Muḥammad ibn Muḥammad Al Tusi Al Ghazali atau yang dikenal dengan nama Al Ghazali, merupakan seorang teolog dan filsuf Muslim dari Persia. Dunia Barat mengenal dirinya sebagai “Algazel”. Dia dikenal sebagai Bapak Tasawuf Modern.

Karyanya yang paling terkenal adalah Ihya Ulum al-Din atau Kebangkitan Ilmu Agama yang menjelaskan mengenai kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa yang mengarah ke tingkat tasawuf.

Selama hidup, setidaknya ia telah menulis 50 karya tentang sains, filsafat Islam, dan tasawuf.

3. Al-Farabi

Abu Nasr Muhammad al-Farabi sering disebut sebagai “Guru Kedua” setelah Aritoteles. Hal ini bukan tanpa alasan.

Di saat banyak filsuf yang kurang memahami isi karya Aristoteles, al-Farabi dapat mengerti dan memahami pemikiran Aristoteles. Dunia Barat mengenal dirinya sebagai “Alpharabius” atau “Avennasr”.

Karya-karyanya dalam bidang filsafat mempengaruhi banyak filsuf terkemuka, seperti Ibnu Sina.

Ia berperan dalam menerjemahkan, mengkaji, dan menjabarkan teks-teks filsuf Yunani asli selama Abad Pertengahan.

Selain itu, ia juga melakukan komparasi ilmu-ilmu filsafat tersebut ke dalam filsafat Islam yang menjadikan dirinya sebagai salah satu filsuf kaliber dunia.

4. Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd juluki sebagai Sang Penafsir oleh dunia Barat berkat peran-perannya dalam menafsirkan hampir semua karya Aristoteles.

Ibnu Rusyd yang mempunyai nama asli Abu al Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd merupakan seorang pemikir Muslim yang berasal dari Spanyol.

Di Barat, ia lebih dikenal dengan nama Averoes. Selain filsuf, Ibnu Rusyd juga pernah menjadi seorang dokter istana dan hakim di masa Kekhalifahan Muhahiddun.

Di antara banyak karyanya, karya Ibnu Rusyd yang paling terkenal adalah Tahafut at-Tahafut yang berarti Kerancuan dari Kerancuan. Buku ini berisi kritik atas Kitab Al-Ghazali, Tahafut al-Falasifah.

5. Ibnu Arabi

Ibu Arabi merupakan murid dari Ibnu Rusyd. Meskipun pemikiran Ibnu Arabi tidak mengekor pada gurunya, namun ajaran Ibnu Rusyd akan berpengaruh pada jalan pemikiran filsuf muslim satu ini.

Berbeda dengan filsuf-filsuf sebelumnya, Ibnu Arabi mempunyai pemikirannya sendiri. Hal itulah yang membuatnya menjadi salah satu filsuf termahsyur dalam sejarah Islam. Kitabnya yang paling terkenal, Al Futuhat Al Makkiyyah, termasuk ke dalam kitab monumental dalam ilmu tasawuf.

Sebagai seorang pemikir, Ibnu Arabi juga pandai meracik ilmu dan menjadi pelopor dari tasawuf falsafi yang menggabungkan ilmu tasawuf dan filsafat.

1
3

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini