Share

Melihat Lebih Dekat Jabal Uhud, Jejak Perang Rasulullah Melawan Kafir Quraisy

Hantoro, Jurnalis · Senin 01 Agustus 2022 11:11 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 01 615 2639772 melihat-lebih-dekat-jabal-uhud-jejak-perang-rasulullah-melawan-kafir-quraisy-qDGZqzG1Jw.jpg Melihat lebih dekat Jabal Uhud di Kota Madinah, Arab Saudi. (Foto: Antara)
A A A

JABAL Uhud atau Bukit Uhud menjadi lokasi yang sangat penting dalam sejarah agama Islam. Jabal Uhud dikenal kaitannya dengan Perang Uhud, yaitu peperangan balas dendam kafir Quraisy akibat kekalahan dalam Perang Badar.

Jabal Uhud berada sekira 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Di lokasi Jabal Uhud, pertama-tama yang terlihat adalah Masjid Syuhada yang memiliki satu kubah dan dua menara.

Burung-burung merpati bermain di lapangan sekitar masjid, tidak jauh terlihat Bukit Rumat atau bukit pemanah.

Puluhan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, tampak menaiki Bukit Rumat. Mereka berfoto, bahkan ada yang berdoa di atas bukit batu tersebut.

Baca juga: Peran Para Perempuan dalam Perang Uhud yang Tak Banyak Diketahui 

Dinamakan Bukit Rumat karena saat Perang Uhud, pasukan pemanah menjadikan bukit tersebut sebagai lokasi mereka menyerang musuh.

Tidak jauh dari Bukit Rumat terdapat permakaman para syuhada Perang Uhud, termasuk sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan para pengikutnya yang gugur di medan perang.

Sementara Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekira 1.050 meter dengan panjang sekira 7 kilometer dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah, serta batu-batu mulia.

Perang Uhud adalah balas dendam kaum Quraisy atas kekalahan mereka dari pasukan Muslimin di Perang Badar pada tahun ke-2 Hijriah.

Jabal Uhud di Kota Madinah. (Foto: Dok Okezone/Widi Agustian)

Petugas Bimbad Aan Setiawan Rusli kepada Media Center Haji (MCH) di Bukit Rumat, Jabal Uhud, menceritakan Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 Hijriah atau 625 Masehi di Madinah.

Ia mengisahkan, kekalahan kaum kafir Quraisy Makkah dalam Perang Badar mencoreng nama mereka. Pasalnya dengan jumlah kekuatan yang berbeda jauh, kaum kafir Quraisy memiliki 1.000 pasukan, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 ekor kuda dikalahkan oleh pasukan Islam yang dipimpin Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Padahal pasukan yang dipimpin langsung Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hanya terdiri dari 313 orang Muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda.

"Pada saat itu Muslim di Madinah kuat dan ini jadi ancaman bagi Kota Makkah karena ini jalur perdagangan," kata Rusli, dikutip dari Antara, Senin (1/8/2022).

Baca juga: 12 Amalan Muharram Miliki Pahala Luar Biasa Besar, Puasa hingga Sedekah untuk Anak Yatim 

Strategi Perang Uhud

Ketika Perang Uhud terjadi, pasukan Muslim berjumlah 700 orang yang dipimpin Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berhasil memukul mundur 3.000 pasukan kaum kafir Quraisy Makkah.

Sebagai pemimpin, Nabi Muhammmad Shallallahu alaihi wassallam menggunakan strategi perang yang sangat genius. Rasulullah menempatkan 50 pemanah di Bukit Rumat yang dipimpin Abdullah bin Jubair.

Ibarat serangan dari udara, anak panah dari pasukan yang dipimpin Abdullah bin Jubair berhasil memukul mundur pasukan Quraisy.

"Di sini kegeniusan Rasulullah, menempatkan 50 pemanah di Bukit Rumat, sehingga 700 orang bisa memukul 3.000 orang," cerita Rusli.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Padahal saat Perang Uhud, pasukan Muslim tidak dibantu malaikat seperti dalam Perang Badar. Pasukan kafir Quraisy pun mundur serta meninggalkan harta dan perbekalan mereka di medan perang.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam saat itu memerintahkan para pemanah untuk tidak meninggalkan Bukit Rumat apa pun yang terjadi, baik dalam kondisi perang maupun kalah sampai Baginda Rasulullah mengirimkan utusan dan menyampaikan kabar mereka boleh meninggalkan posnya.

Harta rampasan perang yang ditinggalkan kaum Quraisy mulai dari pedang, unta, kuda, emas dan perak menjadi rebutan pasukan Muslim, melihat kondisi tersebut juga dimanfaatkan oleh pemanah di Bukit Rumat.

Sebanyak 40 pemanah turun dari bukit hingga lupa pesan Nabi Shallallahu alaihi wassallam agar mereka tidak meninggalkan Bukit Rumat. Mereka beralasan bahwa pesan tersebut berlaku saat perang, sedangkan saat ini menurut mereka perang telah selesai karena pasukan musuh sudah dipukul mundur. Kecuali sang komandan Abdullah bin Jubair dan 10 pemanah lainnya yang masih bertahan di Bukit Rumat.

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini Senin 1 Agustus 2022M/3 Muharram 1444H 

Melihat situasi tersebut, komandan pasukan Quraisy saat itu Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan membawa pasukannya berbelok dari arah belakang pasukan Islam yang tersisa di Bukit Rumat kemudian menghunjam pasukan Muslim dari depan dan dari belakang.

Terjadi kekacauan dan pasukan Muslim kocar-kacir karena diserang dari dua arah, bahkan saling membunuh karena tidak diketahui mana kawan mana lawan. Terjadilah kekalahan besar saat Perang Uhud.

Jabal Uhud di Kota Madinah. (Foto: Dok Okezone/Widi Agustian)

"Bahkan kaum kafir Quraish Makkah bikin psywar yang menyebut Muhammad sudah mati, guna menjatuhkan mental pasukan Muslim ketika itu. Para sahabat kebingungan. Pilihan perang adalah menang atau mati syahid," ujar Rusli.

Namun, kabar wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dalam Perang Uhud dibantah para sahabat yang melihat langsung Rasulullah masih hidup.

Baca juga: Bacaan Dzikir Pagi Awal Pekan: Membuka Pintu Rezeki Halal Melimpah 

Kabar ini membangkitkan kembali semangat pasukan Islam, namun di satu sisi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjadi incaran para kaum kafir Quraisy Makkah yang merasa saat itu mereka sudah memenangkan peperangan.

Terjadilah perang yang dahsyat, korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam termasuk tujuh pahlawan Uhud.

Salah satu dari golongan muhajirin yang wafat sekaligus merupakan paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah Hamzah bin Abdul Muthalib.

Bahkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pun terluka parah dari serangan musuh. Utbah bin Abi Waqqash melemparkan potongan besi dan mengenai muka Nabi hingga, wajah beliau terluka dan salah satu gigi beliau patah.

Para sahabat bahkan srikandi melindungi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang dilarikan di goa antara Jabal Uhud. Di sana, Nabi Muhammad dirawat usai Perang Uhud.

Secara jumlah dan alat perang, pasukan kaum Muslimin memang kalah dibandingkan dengan pasukan kaum kafir Quraisy.

Di samping itu, kekalahan juga disebabkan karena sebagian pasukan Muslim menyalahi perintah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai panglima perang.

"Kekalahan Perang Uhud ini karena melanggar larangan Rasulullah. Setelahnya kekalahan ini menjadi pelajaran untuk perang-perang selanjutnya," ucapnya.

Baca juga: Kena Batunya! Abu Nawas Divonis Hukuman Mati Gara-Gara Buang Air di Kali 

Perang Uhud menjadi kunci kemenangan Muslim pada perang-perang selanjutnya, bahwa pasukan Muslim harus mentaati larangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Hikmah yang dapat diambil dari Perang Uhud adalah menjadi pengingat bahwa bukan hanya harus menaati larangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam di kala perang tapi juga semua larangannya harus ditinggalkan dan perintah Nabi Muhammad harus ditaati.

Jabal Uhud di Kota Madinah. (Foto: Dok Okezone/Widi Agustian)

"Begitu kita melanggar larangan Rasul, balasan Allah Subhanahu wa ta'ala langsung saat itu juga. Ini merupakan bentuk teguran dari Allah Subhanahu wa ta'ala," ujar Rusli.

Jabal Uhud juga menjadi saksi betapa gagah beraninya para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dalam berperang dan melindungi Rasulullah.

Baca juga: Viral Uang Panai Pernikahan Rp5 Miliar, Ini Hukumnya Menurut Fatwa MUI 

Meski kondisinya tidak sama lagi, Jabal Uhud, khususnya Bukit Rumat, tetap menjadi magnet bagi jamaah haji maupun kaum Muslim yang datang ke Tanah Suci, untuk menyusuri bukti kegigihan pasukan Islam dalam menghadapi kaum kafir Quraisy.

Di lokasi Jabal Uhud ini juga terdapat Makam Syuhada Uhud tempat para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang gugur dalam Perang Uhud dimakamkan.

Allahu a'lam bisshawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini