GEJALA cacar monyet yang bisa dikenali dengan mudah adalah ruam. Gejala tersebut biasanya dibarengi dengan demam di atas 38 derajat celcius, pembesaran kelenjar getah bening, sakit kepala, dan kelelahan.
Ruam sebagai gejala awal cacar monyet ternyata tidak sama dengan ruam alergi. Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr Hanny Nilasari, SpKK, bahwa ruam cacar monyet itu sangat khas.
"Ruam bintil cacar monyet itu tidak gatal, tidak perih, maupun tidak ada rasa panas di kulit. Selain itu, bintilnya agak dalam sehingga bisa menimbulkan bekas. Ruamnya beda dengan ruam alergi," papar dr Hanny.
Nah, setelah bintil, gejala lanjutannya adalah lenting bernanah. Di fase ini penyebaran virus sangat tinggi. Lenting ini dapat dikenali dengan bentuknya lebih tinggi dari permukaan kulit.
"Setelah fase lenting bernanah, lesi tersebut akan kering dan terkelupas. Di fase ini kalau tidak ditangani dengan benar, bekasnya akan tidak hilang," ungkap dr Hanny.
Itu kenapa, sambungnya, peran dokter kulit diperlukan dalam penanganan cacar monyet. Jadi, pasien tidak hanya mendapat pengobatan untuk mengatasi gejala yang muncul, tapi juga urusan estetika kulit perlu dilakukan.
BACA JUGA:Waspadai, 5 Gejala Paling Banyak Dialami Pasien Cacar Monyet
"Ini agar kesembuhan yang didapat pasien cacar monyet menyeluruh dan diharapkan cacar yang muncul tidak membekas di kulit," tambah dr Hanny.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(DRM)